Mohon tunggu...
Tasya Azelya Putri Andiani
Tasya Azelya Putri Andiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Memiliki ketertarikan pada kepenulisan karya ilmiah, pengembangan media komunikasi kesehatan, e-health, dan pengembangan program pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intervensi Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun bagi Siswa Inklusi SDN Tambaksari III Surabaya

19 November 2022   16:00 Diperbarui: 19 November 2022   16:01 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan kesehatan bagi siswa merupakan sebuah upaya berupa bimbingan atau tuntunan yang diberikan kepada siswa meliputi aspek kesehatan pribadi yaitu fisik, mental dan sosial agar siswa dapat berkembang. Pendidikan kesehatan diberikan supaya siswa dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu hal yang paling sederhana dilakukan untuk mencegah suatu penyakit.

SDN Tambaksari III Surabaya merupakan salah satu institusi pendidikan yang terdapat di Kota Surabaya dengan jenjang Sekolah Dasar (SD). SDN Tambaksari III berlokasi di Jl. Salak No. 5, Kelurahan Tambaksari, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Tak hanya menerima siswa reguler, SDN Tambaksari III juga menerima siswa inklusi dalam setiap rombongan belajarnya. Jumlah siswa di SDN Tambaksari III tercatat 449 siswa dengan siswa reguler sebesar 394 dan siswa inklusi sebesar 55 yang tersebar di 14 kelas. Program intervensi ini ditujukan untuk seluruh siswa SDN Tambaksari III, tak terkecuali bagi siswa inklusi.

Memperoleh pendidikan yang layak, merupakan hak semua anak. Tak terkecuali bagi siswa inklusi yang merupakan anak-anak yang mengalami penyimpangan, kelainan atau ketunaan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial, atau dari gabungan dari hal-hal tersebut. Oleh karena itu, siswa inklusi memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus yang disesuaikan dengan penyimpangannya, kelainannya, atau ketunaan mereka.

Dalam rangka peringatan hari Cuci Tangan Pakai Sabun, Divisi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia menurunkan mahasiswa ke SDN Tambaksari III. Tim mahasiswa melakukan magang selama 5 minggu. Pada minggu kedua pelaksanaan magang (4-9/10/2022), tim SDN Tambaksari III melakukan kunjungan ke 12 kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. 

Di masing-masing kelas, sedikitnya terdapat 3 siswa inklusi dan sebanyaknya kurang lebih terdapat 7 siswa inklusi. Adapun kriteria inklusi di SDN Tambaksari III bervariasi, mulai dari siswa dengan hambatan fisik dan motorik, siswa dengan hambatan intelektual kognitif, serta siswa dengan hambatan perilaku, emosi, dan sosial.

“Sebuah pengalaman berharga bagi kami – Tim SDN Tambaksari III – mengingat ini adalah pengalaman pertama kami mengedukasi siswa inklusi. Banyak kejadian baru yang belum pernah kami alami sebelumnya selama proses mengedukasi, seperti siswa yang rewel, menangis, melompat dan berlari di dalam kelas, asyik dengan dunianya sendiri, dan bahkan ada siswa inklusi yang bertengkar. Sehingga pendampingan yang lebih ekstra kami lakukan” Ujar ketua tim SDN Tambaksari III, Azel.

Meskipun terdapat keterbatasan, namun antusiasme siswa inklusi dalam mengikuti proses pembelajaran perlu diapresiasi. Hal ini dapat dilihat dari semangat mereka untuk mengacungkan tangan dan berani maju ketika diberikan pertanyaan. Keaktifan dari siswa-siswa inklusi inilah yang menjadi salah satu hal yang menghidupkan suasana selama proses pembelajaran.

Gambar 2. Edukasi Langkah-langkah dan Waktu Kritis Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Menggunakan Flash Card. Dokpri
Gambar 2. Edukasi Langkah-langkah dan Waktu Kritis Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Menggunakan Flash Card. Dokpri

Pada minggu ketiga (10-13/10/2022), edukasi diberikan dengan menggunakan metode game. Seluruh siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran melalui permainan-permainan ini. 3 game yang dilaksanakan yaitu Why game yang merupakan adaptasi dari permainan gerobak sodor, How game dimana siswa diminta untuk mempraktikkan langkah cuci tangan, dan When game  yang merupakan adaptasi dari permainan tebak gaya estafet. 

Sebagian besar siswa inklusi mengikuti game sesuai dengan rancangan awal tim, namun bagi siswa inklusi yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya, tim telah menyediakan flash card sebagai media edukasi. Adapun isi flash card memuat langkah-langkah dan waktu kritis cuci tangan pakai sabun yang disajikan dengan ilustrasi menarik dan keterangan singkat yang mudah dipahami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun