Mohon tunggu...
Tasya Aurellia
Tasya Aurellia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Sejarah | Cerita Si Kakek

6 November 2017   18:06 Diperbarui: 6 November 2017   18:19 3673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu sore aku dan adik-adikku sedang duduk di teras depan rumah ku. Kami bercengkramah bersama bapak, selagi menunggu datang nya malam. Kami bersama-sama memandang langit sore itu yang begitu indah, aku pun berfikir betapa beruntungnya aku dapat merasakan kebebasan, dan kebersamaan, aku pun teringat sepenggal cerita kakek tentang perjuangannya dulu saat belanda dan jepang menjajah Indonesia.

 "Kek, joni ingin dengar cerita kakek, tentang kakek dahulu saat dimana kakek berjuang untuk bebas.. ceritakan yaa kek?" pintaku pada kakek.

"Baiklah.. hmm kakek mulai darimana ya.." kata kakek.

Dan kakek pun memulai ceritanya, "Saat itu pada tahun 1942 saat dimana kakek berumur 10 tahun, jepang mendarat pertama kalinya di Indonesia, dan melakukan serangan secepat kilat, kakek ynag sedang bermain di teras rumah pun merasa sangat-sangat kebingungan dan takut, sebelumnya kakek memang terbiasa untuk melihat bagaimana peluru-peluru ditembakkan dan banyak orang berdarah dan tergeletak mati begitu saja. 

Selama kakek hidup dari bayi kakek sudah terbiasa dengan hal-hal tersebut, dan hidup dalam jajahan dan aturan belanda, rasanya sangat tersiksa dan pada saat itu sangat sulit untuk merasakan kebebasan. Setiap hari kakek juga melihat bagiamana orang-orang Indonesia yang diperkerjakan dengan paksa tanpa henti, kakek pun merasa Indonesia ini bukan lah negeri kakek sendiri.. rasanya seperti tinggal di negeri orang, karena kakek tidak sedikit pun merasakan kehangatan dan kebebasan dalam hidup. 

Dan pada tanggal 10 januari tersebut, kakek mendengar suara tembakan yang banyak dan kakek melihat banyak orang berusaha menghindar dan berlarian kasana kemari, kakek pun dengan sangat cepat berlari masuk kedalam rumah untuk bersembunyi, kakek bersembunyi di bawah meja, sembari menutup telinga kakek pun merasa sangat sedih karena seketika saat itu yang kakek pikirkan adalah bapak dan ibu kakek yang sedang berkerja, kakek sangat mengkhawatirkan keadaan mereka, namun kakek tidak bisa berbuat apa-apa dan yang kakek lakukan hanyalah menangis di bawah meja tersebut. Seketika pintu rumah terbuka, lalu kulihat ibu dan bapak masuk dan meneriakan namaku. Aku pun segera keluar dan berlari menemui mereka. Ibu dan bapak meminta ku untuk menutup pintu dan tetap berada di dalam rumah.

"Jepang datang bukan untuk menjajah tapi untuk menyelamatkan kita dari jajahan belanda nak" kata ibu kepadaku. Mendengar apa yang ibu katakana aku pun tersenyum sembari merasa ketakutan.

 Perlawanan jepang terhadap belanda tersebut berlangsung berbulan-bulan, namun pada tanggal 8 maret 1942, Belanda menyerah dan memberikan penyerahan kekuasaan terhadap jepang, hal ini terjadi karena dukungan masyarakat Indonesia yang penuh terhadap jepang dikarenakan masyarakat Indonesia yang sudah sangat menderita oleh penjajahan belanda di Indonesia dan memberikan kepercayaan kepada jepang untuk membantu membebaskan Indonesia dari penjajahan belanda.  

Tahun demi tahun terlewati, jepang pun semakin banyak memberikan janji, terutama yang paling ditunggu-tunggu rakyat Indonesia adalah janji kemerdekaan Indonesia yang akan diberikan oleh jepang, Namun menurut akal sehat kakek pun jika memang jepang berniat murni untuk membantu membebaskan Indonesia, seharusnya saat belanda sudcat menyerah saat itulah Indonesia diberikan kemerdekaan, bukan dengan kembali "dikuasai" dan dijanjikan kemerdekaan karena yang berhak menentukan kemerdekaan Negara itu ialah Negara itu sendiri walaupun dengan ada nya bantuan dari Negara lain. Tapi kakek juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan umur kakek yang tergolong masih kecil tersebut, pendapat kakek juga taakan di dengar.  

Namun semakin lama nampak nya jepang hanyalah memberikan janji-janji yang palsu, kakek pun meberanikan diri untuk bersatu dengan tim-tim pemberontak, kakek aktif untuk mengajak para warga Indonesia untuk mendengarkan pendapat kakek, dengan umur yang masih sangat muda tersebut tentu terasa sulit untuk membuat para rakyat mau ikut berontak, bahkan ibu dan bapak kakek sendiri pun menolak pendapat kakek, karena mereka mungkin sudah sangat termakan janji-janji jepang, dan orang tua kakek pun berusaha untuk menahan kakek untuk tidak ikut tim pemberontak tersebut. 

Akhirnya tim pemberontak itu pun gagal dikarenakan pada tanggal 7 agustus 1945 pemerintah jepang membentuk PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia).Melalui badan pengurus tersebut Indonesia dijanjikan merdeka pada tanggal 24 agustus 1945. Sehingga banyak rakyat juga semakin percaya terhadap janji jepang karena tanggalnya pun sudah ditetapkan. Namun perlawan dari rakyat Indonesia lain masih tetap terjadi. Setelah mengalami banyak kekalahan jepang di perang pasifik kekuatan jepang mulai melemah. Saat itu di tengah-tengah pembicaraan kakek dan ibu bapak kakek, pada tanggal 8 agustus 1945 jepang dikabarkan di bom oleh sekutu di kota besarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun