Mohon tunggu...
Tasya Artia
Tasya Artia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Halo! Perkenalkan, saya Tasya Artia, biasa dipanggil Tasya. Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Unviersitas Diponegoro semester 6. Saat ini, saya berdomisili di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Dukungan Sosial Melalui Webinar "Mandaya Jiwa"

7 Agustus 2021   15:12 Diperbarui: 7 Agustus 2021   15:17 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4.4 Sesi penutupan webinar "Mandaya Jiwa"  (dokpri)

Kelurahan Cempaka Baru, Jakarta Pusat (5/8/2021). Pandemi yang masih belum usai terus memberikan dampak yang sangat signifikan pada berbagai sektor kehidupan, meliputi pendidikan, sosial, ekonomi, politik, budaya, serta kesehatan fisik dan psikologis. Adanya wabah COVID-19 telah memaksa berbagai pihak untuk mengubah seluruh tatanan kehidupan dan beradaptasi ditengah gelombang kasus COVID-19 yang terus meningkat. 

Kondisi yang begitu menantang dan tidak ideal ini juga diperparah dengan kurangnya dukungan sosial yang diberikan satu sama lain selama pandemi berlangsung. Pasalnya, kesulitan untuk bertahan hidup sangat dirasakan oleh semua orang, sehingga menjadi begitu sulit untuk menaruh atensi dan empati terhadap orang lain. Hal ini turut dirasakan dan dialami oleh warga RW 06 di Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kemudian, jika diteliti secara mendalam, di masa pandemi ini setidaknya terdapat empat masalah kesehatan mental yang berhasil diidentifikasi di tengah kondisi pandemi COVID-19. Masalah tersebut merupakan hal yang masih baru maupun lanjutan masalah yang semakin berat (Adit, 2020). Empat masalah tersebut diantaranya: 

  1. Tingginya proporsi depresi, kecemasan, dan distres di masyarakat, termasuk pada kelompok petugas di layanan kesehatan. Penelitian Wang dkk (2020) menyatakan bahwa sebanyak 53.8% masyarakat merasakan dampak psikologis seperti depresi, cemas, dan stres karena COVID-19.
  2. Banyaknya orang dalam usia produktif yang mengalami masalah kesehatan mental di masa pandemi COVID-19 ditambah dengan kelompok rentan lainnya (perempuan, anak dan remaja, serta orang lanjut usia).
  3. Semakin terbatasnya jangkauan pelayanan kesehatan mental di masyarakat. 
  4. Terputusnya layanan kesehatan bagi orang dengan gangguan jiwa dan meningkatkan risiko kekambuhan.

Hal ini dapat diatasi dengan adanya kemampuan untuk beradaptasi di situasi stres dan menekan, serta mewujudkan terjadinya perubahan positif, atau biasa disebut juga dengan resiliensi. Resiliensi ini, jika ditanamkan dan diimplementasikan dengan menyeluruh, akan memampukan individu untuk menghadapi tekanan yang ada. Namun, hal tersebut perlu dipicu dengan adanya pemberian dukungan, dorongan, serta bantuan yang memadai antar sesama manusia. 

Pada saat ini. Oleh karena itu, tentunya semua orang butuh dukungan sosial. Jangan sampai terjadi isolasi sosial, terutama kepada individu yang rentan seperti penderita COVID-19. Kurangnya dukungan sosial akan memberikan berbagai dampak psikis yang menurunkan imun tubuh, yang justru sangat dibutuhkan dalam melawan penyakit. Tentu, untuk memerangi dan mengatasinya, hadirlah salah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor tiga, yaitu "Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia". Oleh karena itu, dukungan sosial adalah LIFESAVER untuk kehidupan seseorang, karena dapat menyelamatkan individu dari gangguan yang dapat mengancam kesehatan fisik dan psikologisnya. 

Itikad yang begitu kuat untuk berkontribusi dalam perbaikan kesehatan warga RW 06 Kelurahan Cempaka Baru membuat mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro, Tasya Artia dari Fakultas Psikologi, menggelar sebuah webinar dukungan sosial bertajuk "Mandaya Jiwa: Berdayakan Diri dan Hadapi Pandemi dengan Dukungan Sosial". Webinar ini memiliki tujuan untuk memfasilitasi dan memberikan pemahaman mengenai berbagai hal seputar dukungan sosial di masa pandemi, dan bagaimana cara memberikan dan menerapkan dukungan sosial terutama bagi anggota keluarga yang mengidap COVID-19. 

Dukungan sosial sendiri merupakan persepsi atau pengalaman seseorang, bahwa ada orang lain yang mencintai dan memperhatikan dirinya, menghargai dan menganggapnya bernilai, serta merupakan bagian kelompok sosial tertentu yang saling berbagi dukungan dan tanggung jawab. biasanya, hal ini didapatkan dari keluarga, teman, sahabat, atau seseorang yang dianggap spesial. Di situasi sulit seperti ini, tentunya dukungan sosial jadi hal yang sangat penting yang bisa membantu dan mendukung kita untuk bertahan hidup.

3.1 Banner Webinar
3.1 Banner Webinar "Mandaya Jiwa"  (dokpri)

Webinar ini dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Agustus 2021 jam 12.45 hingga 14.45 WIB, dibantu oleh dua mahasiswa KKN lainnya yaitu Danti Fadilla sebagai MC dan moderator, serta Levyna Alexandra sebagai operator. Program ini turut dihadiri oleh kader komunitas Dasawisma, kader Posyandu, serta warga RT 02 di RW 06. Melalui Zoom Meeting yang dioptimalkan sebagai sarana webinar, energi dan semangat warga RW 06 dalam menyambut materi tidak dapat diabaikan begitu saja. Pasalnya, rasa penasaran mereka dapat terlihat dari setiap pertanyaan yang diberikan selama sesi tanya jawab. Selain itu, tak sedikit pula warga yang bersedia untuk menceritakan pengalamannya dalam menerima dan memberikan dukungan sosial.

"Kalo aku dukungan sosialnya ada keluarga, mama papa dan adik yang selalu dukung keputusanku buat masa depan dan apa yang kukerjakan sekarang," tutur salah satu warga RW 06. Kemudian, warga lain juga membagikan ceritanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun