Mohon tunggu...
Tasya Alivia
Tasya Alivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - communications student

i am student in Islamic State University of Sunan Kalijaga Yogyakarta. i have a lot of hobbies, which is i love to journaling, scrapbooking, embroidery, crochet, and painting! oh, and i'm interest too in Formula 1 Grand Prix!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaknai Kegiatan Bulan Ramadhan di Masjid At-Tauhid, Demangan Kidul, Yogyakarta

7 April 2023   21:15 Diperbarui: 7 April 2023   21:19 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meriahnya ramadhan tahun ini mungkin tak dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat muslim. Sama halnya dengan para mahasiswa rantau ini. Berbekal dengan terus menguatkan hati dan pikiran untuk tetap menjalani ramadhan hingga tuntas meski jauh dari rumah tercinta.

Saat maraknya orang-orang rantau sedang bersiap untuk pulang ke kampung halaman, tapi bagi mahasiswa yang masih harus menjalani perkuliahan masih belum bisa bersiap untuk mudik. Hal ini terjadi ke sebagian jamaah sholat di masjid at-Tauhid, karena sebagian jamaahnya itu adalah mahasiswa. Pastinya, hal ini membuat banyaknya mahasiswa yang harus mengubur rindunya dalam-dalam.

Masjid at-Tauhid ini, khusus bulan puasa membuat program-program khusus ramadhan, seperti kajian sore sekaligus buka puasa bersama, lalu shalat teraweh bersama, tadarus, hingga kultum. Melihat banyaknya muda-Mudi yang datang dengan antusiasnya, mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus masjid at-Tauhid ini tergolong sukses. Karena, hingga saat ini, hari ke-16 ramadhan tahun 1444 H, masjid at-Tauhid masih membagikan sekitar 200 takjil per hari ini.

Lantas, apakah dengan mengikuti kegiatan ini mampu sedikit mengobati kerinduan para mahasiswa kepada keluarga yang ada di rumah mereka?

"Karena ini pertama kalinya saya menjalani puasa di tanah rantau, jadi kesedihan tetap terasa, karena saya rasa tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan suasana rumah ketika bulan ramadhan. Tapi, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan dari masjid At-Tauhid ini, sedikit mengisi kekosongan di hari-hari yang penuh berkah ini, karena memang yang kebanyakan mengunjungi masjid adalah kalangan mahasiswa, jadi rasanya tidak sendiri" ucap seorang mahasiswa asal Karawang. Meskipun masih berada di pulau yang sama, akan tetapi karena masih ada jadwal kuliah yang harus diikuti tiap harinya membuatnya belum bisa berkumpul dengan keluarganya di bulan ramadhan ini.

Lebih dari itu, untuk ukuran mahasiswa baru juga pastinya merasakan hari-hari yang berat karena untuk pertama kalinya tinggal jauh dari rumah di saat orang-orang lain bisa saling merangkul dalam kehangatan bulan ramadhan ini.

Selain itu, mahasiswa atau mahasiswi yang berasal dari luar pulau Jawa juga pastinya tak kalah merasa berat saat mudik hari raya pun mereka tidak berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman.

"Dengan adanya kegiatan ini, setidaknya sedikit mengobati kerinduan akan rumah apalagi saat bulan ramadhan  yang biasanya ramai bersama keluarga sekarang dijalani sendiri, tapi dari adanya kegiatan-kegiatan dari masjid at-tauhid dapat mengusir sepi yang dirasakan. Apalagi buat anak-anak rantau yang mungkin belum bisa pulang ke kampung halaman dapat menjadi pengganti kehangatan bersama keluarga di rumah. Walaupun sebenarnya tidak merayakan hari raya bersama keluarga seperti terdengar lebih berat" ini merupakan pernyataan yang keluar dari seorang mahasiswi asal Papua, begitu jauhnya dia dari keluarganya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Beberapa dari mahasiswa atau mahasiswi mungkin hanya terhalang karena jadwal perkuliahan, tapi bagi yang terlalu menyayangkan tiket mudik untuk hari cuti yang bisa dibilang sangat pendek mereka lebih memilih untuk bertahan di tanah rantau ini.

Dua mahasiswa di atas mungkin saja masih bisa mengalihkan perhatian mereka ke kegiatan yang ada di masjid at-Tauhid ini, tapi ada loh, mahasiswi yang saat mengikuti kegiatan pun tetap merasa rindu dengan kehangatan rumahnya. Ini di nyatakan oleh seorang mahasiswi asal Palembang, yang saat ini juga belum bisa mudik baik di bulan puasa maupun saat hari raya nanti.

"Bagaimanapun meriahnya kegiatan-kegiatan ramadhan ini, suasana rumah tetaplah kehangatan yang tidak bisa digantikan dengan kegiatan apapun. Masakan ibu yang tidak bisa digantikan dengan makanan mewah sekalipun, kasih sayang nya tidak bisa kutemui di orang manapun, kerinduanku terhadap ayah yang selalu mengajak ku tadarusan bersama selalu membuatku ingin cepat bertemu. Kegiatan dari masjid At-Tauhid ini cukup meriah dan menarik. Akan tetapi karena ini pertama kalinya saya menjalani ramadhan sendiri, jadi saya merasa lebih berat untuk merasakan kemeriahan di sekitar saya".

Ada banyak pendapat yah, mengenai kegiatan yang diselenggarakan oleh masjid At-Tauhid ini. Mungkin bagi sebagian lain merasa baik-baik saja karena telah terbiasa berjauhan dengan rumah, tapi bagi sebagian yang lain merasa begitu berat menjalani hari-hari saat puasa meskipun kegiatan yang meriah ini diselenggarakan dengan sukses.

Memang, masing-masing individu itu berbeda dalam memandang pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Tidak semua orang memiliki kekuatan untuk menjalani hari-hari itu, tapi sebagian yang lain merasa bahwa hidup itu bisa dibawa santai saja, dan tak perlu untuk dipikirkan berlebihan. Mungkin beberapa mahasiswa atau orang-orang rantau lainnya ada yang tidak bisa menahan diri jika berbicara mengenai keluarga, ada juga yang biasa-biasa saja.

Apa pun itu, kegiatan dari masjid At-Tauhid ini mampu memberikan makna yang berbeda-beda tiap individunya. Dengan mengikuti berbagai kegiatan ini setidaknya mampu membunuh masa-masa senggang, ketimbang bersedih terus menerus, lebih baik ikut mendatangi tempat-tempat yang dapat mendatangkan manfaat, contohnya seperti masjid at-Tauhid ini. Tidak hanya mendapat serunya bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru, tapi juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan membawa berkah.

Pemaknaan terhadap peristiwa ini dapat dimaknai dari berbagai sisi. Baik dari sisi perasaan rindu terhadap keluarga dan yang lainnya. Orang yang memiliki rasa rindu untuk terus merasakan hangatnya rumah dengan keluarga harus lebih banyak bersyukur, karena di luar sana ada orang yang benar-benar sendiri, tidak memiliki rumah yang bisa dijadikan tempat tujuan untuk merasakan kehangatan yang didambakan oleh setiap manusia ini.

Untuk itu, tetap bersyukur dengan segala kondisi yang kalian alami, dan semoga yang ingin cepat mudik semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam lingkungan keluarga kita.

Terima kasih!

Semoga bermanfaat!

Dok.pribadi
Dok.pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun