Mohon tunggu...
tasya apriliadwi
tasya apriliadwi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menyukai berbagai hal yang ada di alam serta penyuka binatang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia

22 Juni 2024   20:17 Diperbarui: 22 Juni 2024   20:30 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini Indonesia sedang berupaya untuk mengurangi pencemaran udara. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara dengan penghasil polusi terbanyak di dunia. Pranita, E. (2022) menyatakan bahwa ''Laporan terbaru Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi di dunia. Negara paling berpolusi ini adalah negara-negara dengan konsentrasi PM2,5". Dari fakta tersebut menyebabkan kendaraan  listrik menjadi cukup populer dikalangan masyarakat. Terlepas dari itu, segala hal pasti memiliki dampak positif dan negatif. Adapun dampak positifnya sebagai berikut:

  1. Mengurangi pencemaran udara: kendaraan listrik didesain untuk mengurangi pencemaran udara. Dengan memanfaatkan listrik sebagai pengganti bahan bakar minyak. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
  2. Menghemat energi: Karena memanfaatkan energi listrik, maka lebih efisien dibandingkan mesin bensin ataupun diesel. Berarti bahwa kendaraan listrik dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan energi yang lebih ramah lingkungan.
  3. Mengurangi pencemaran suara: Mesin kendaraan listrik umunya tidak memiliki mesin. Kendaraan listrik memiliki sistem motor yang mendapat tenaga dari baterai, sehingga hampir tidak memiliki suara sama sekali.

Selain dampat positif, penggunaan kendaraan listrik juga memiliki beberapa dampak negatif antara lainnya sebagai berikut:

  1. Harga kendaraan yang cenderung lebih mahal: Karena menggunakan baterai lithium-ion yang cenderung dijual dengan harga mahal. Selain itu, kapasitas daya listrik yang tinggi juga berpengaruh terhadap biaya listrik  yang lebih mahal.
  2. Ketersediaan infrastruktur yang terbatas: untuk saat ini Indonesia belum mampu menyediakan tempat pengisian daya dengan jumlah yang mencukupi. Hal ini dapat menyulitkan pengguna kerdaraan listrik untuk melakukan pengisian daya di luar kota.
  3. Dampak lingkungan dari produksi baterai: baterai kendaraan listrik mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, bila tidak diproduksi dan didaur ulang dengan cara yang baik dan benar.

Dapat disimpulkan bahwa, penggunaan kendaraan listrik memilikii banya manfaat bagi negara maupun masyarakat Indonesia. Maka dari itu pemerintah dan pihak industri perlu bekerja sama untuk membuat kendaraan listrik yang dari segi harga lebih terjangkau mudah diakses dan diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Salah satu merek mobil listrik terkenal di Indonesia adalah Wuling. Mobil Wuling pernah dipakai ketika forum KTT G20 pada tahun 2022 yang digelar di Bali. Hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengenalkan dan mengajak masyarakat unutk menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun