Mohon tunggu...
Tasya AmayliaPutri
Tasya AmayliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya.. kenalin nama aku Tasya Amaylia Putri, mahasiswa psikologi angkatan tahun 2022. Hobi aku memasak, fotografi, bersepeda, menonton film, dan masih banyak lagi. Maaf kalo tulisan aku masih banyak salah ya, dan semoga kalian suka sama tulisan aku ya..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cintai Diri Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain

18 September 2022   22:05 Diperbarui: 18 September 2022   22:07 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nama             : Tasya Amaylia Putri

NIM                : 202210230311442

Cintai Diri Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain

Self love atau mencintai diri sendiri adalah suatu ungkapan yang sedang marak di kalangan remaja. Di mana kata itu sendiri mempunyai makna yang lebih dalam yaitu, sebelum mencintai orang lain alangkah baiknya kita mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Tindakan self love ini sendiri berbentuk mengapresiasi dan lebih menghargai diri sendiri dalam perkembangan fisik, psikologis, dan spiritual dengan cara menerima sepenuhnya kekurangan dan kelebihan yang dimiliki kemudian menanamkan rasa kasih sayang untuk diri sendiri. Tindakan self love ini sangat jarang ditemukan di kalangan remaja.

Fase remaja adalah salah satu fase  yang sangat penting dan sangat rentan terhadap manusia. Pada  saat  itu,  remaja  mencoba  menemukan jawaban  dari  pertanyaan  "Siapa  saya?"  Mereka  mulai  membentuk reputasi untuk  dinilai  dan  dikonfirmasi atau diakui oleh publik. Tinjauan keseluruhan remaja sering disebut konsep diri. Dalam konsep diri, ada juga gambar global dari penampilan dan bentuk tubuh atau disebut dengan memenuhi standarisasi masyarakat.

Di masa sekarang ini banyak orang yang kian sulit untuk mencintai atau menghargai diri sendiri setelah melihat pencapaian orang lain. Peduli dan sayang pada diri sendiri paling dibutuhkan oleh orang agar tidak terus-menerus menantang diri sendiri, dan terobsesi pada kesempurnaan. Tekanan pada diri sendiri tersebut lahir dari keinginan untuk terus unggul daripada yang lain dan ingin segala sesuatunya sempurna sepanjang waktu. Sikap tersebut dapat mendorong seseorang mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik.

Self love ini sendiri sudah banyak dipopulerkan oleh berbagai public figure salah satunya grup band asal Korea Selatan yaitu BTS. Bagi masyarakat Korea Selatan, mental illness dianggap sebagai hal yang tabu. Disinilah yang kemudian menjadi masalah utama. Terkait dengan masalah sosial tersebut, BTS sebagai idol berpartisipasi dengan membuat lagu serta video klip bertemakan love yourself. Video klip tersebut diantaranya berjudul Serendipity, Euphoria, Singularity, dan Ephiphany.

Representasi pesan self love yang disampaikan oleh BTS melalui keempat video klip era Love Yourself dikemukakan dengan metafora -- metafora yang disuguhkan melalui keempat video klip. Pertama, mencintai diri sebelum mencintai orang lain. Kedua, kebahagiaan dicapai dari dalam diri sendiri bukan orang lain. Ketiga, menjadi diri sendiri akan mendatangkan kebahagiaan. Keempat, menyadari bahwa mencintai diri sendiri adalah jawaban untuk mendapat kebahagiaan.

Menurut Anri Darmawan, beberapa ciri seseorang yang tidak mencintai atau kurang mencintai dirinya sendiri diantaranya, yaitu menghapus postingan setelah di upload di media sosial. Terkadang kita tidak merasa percaya diri terhadap sesuatu yang kita unggah di media sosial seperti foto selfie atau karya lukisan kita. Ini tandanya kita masih kurang mencintai diri sendiri, baik secara fisik maupun secara kemampuan. Selagi itu masih bersifat wajar dan baik tidak apa untuk dilakukan sebagai bentuk apresiasi diri.

Ciri selanjutnya yaitu, kita selalu menganggap orang lain itu lebih dari kita. Yang sebenarnya kita juga bisa menemukan dan mengembangkan kelebihan kita. Orang lain itu bisa jadi teman kita yang kita anggap lebih baik dari segi fisik atau lainnya. Atau bisa seorang selebriti yang kita idolakan. Sehingga kita merasa kurang percaya diri dengan apa yang kita punya. Ingatlah, belum tentu apa yang kita lihat itu memang yang sebenarnya. Kita harus menyadari kualitas diri kita sendiri. Karena setiap orang memiliki kekuatan supernya masing-masing. You are amazing in your own way.

Daftar Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun