Mohon tunggu...
Tasyalizt Nainggolan
Tasyalizt Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi dan Pendampingan UMKM Kolang-kaling di Desa Parinsoran, Sumatera Utara

15 Agustus 2022   19:34 Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:40 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan salah satu Ibu PKK UMKM Kolang-kaling (Dokumen pribadi)

Perkembangan ekonomi begitu penting dan sangat diperlukan oleh suatu negara, dengan terlaksananya perkembangan ekonomi merata di setiap daerah, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang tercermin dari kenaikan pendapatan perkapita setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi dapat kita lihat dengan berkembangnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digeluti oleh masyarakat.

Dalam rangka melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dapat menjadi sebuah pendekatan lintas keilmuan yang bisa diterapkan kepada masyarakat. KKN ini menjadi salah satu kewajiban mahasiswa sebelum menyelesaikan studi perkuliahannya. 

Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mengabdi langsung di kalangan masyarakat luas, menimba ilmu sebanyak-banyaknya, dan sekaligus membagi ilmu yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan. Jika biasanya program kerja KKN dijalankan secara luring, di masa pandemi ini semua mendadak berubah jadi luring. KKN dilakukan di daerah asal masing-masing mahasiswa dengan program kerja yang mengacu pada potensi desa itu sendiri.

Desa Parinsoran, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara adalah satu desa yang terkenal dengan usaha kolang-kalingnya di Sumatera Utara. Selama ini kolang-kaling, salah satu potensi Sumber Daya Alam (SDA) desa Parinsoran, biasanya dijual langsung di pasar seharga Rp 5.000/kg. 

Melihat besarnya potensi kolang-kaling di desa Parinsoran ini, mahasiswa UPI memperkenalkan inovasi manisan kolang-kaling kepada masyakat desa Parinsoran, khususnya Ibu-ibu PKK. Manisan kolang-kaling ini selain menyehatkan, persiapannya juga menggunakan kolang-kaling yang ada di kebun sendiri sehingga lebih hemat dan lebih menghasilkan. Untuk pembuatannya sendiri pun tidak rumit dan tentunya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Tasyalizt Nainggolan, salah satu mahasiswa Kelompok 143 KKN UPI, mengatakan sosialisasi dan demonstrasi dilakukan setelah ia terjun ke lapangan mencari peluang ekonomi yang kiranya bisa didapat petani kolang-kaling.

"Saya melihat masyarakat desa Parinsoran kebanyakan berprofesi sebagai petani, terutama petani kolang-kaling. Oleh karena itu, salah satu peluang ekonomi yang saya lihat adalah pemanfaatan kolang-kaling sebagai manisan. Kolang-kaling ini bisa dijadikan sebagai potensi UMKM Desa untuk mengurangi kemiskinan."

Contoh produk Manisan Kolang-kaling yang siap dipasarkan (Dokumen pribadi)
Contoh produk Manisan Kolang-kaling yang siap dipasarkan (Dokumen pribadi)

Binari Tambunan, Kepala Desa Parinsoran, menjelaskan bahwa selama ini masyarakat desa Parinsoran kurang memiliki inovasi dalam mengolah kolang-kaling.

Foto bersama dengan perangkat desa Parinsoran (Dokumen pribadi)
Foto bersama dengan perangkat desa Parinsoran (Dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun