Mohon tunggu...
Tasya Aulia
Tasya Aulia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA negeri 1 air putih

Siswa SMA NEGERI 1 AIR PUTIH

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berikut 5 Cara Membeli Kebahagiaan dengan Uang

16 Februari 2022   16:02 Diperbarui: 16 Februari 2022   16:18 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memberi hadiah pada orang lain (pixabay.com/id/users/bob_dmyt-8820017)

Banyak orang berpendapat bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Mungkin pernyataan ini kontras dengan pendapat sebagian orang yang sedang membutuhkan uang. Akan tetapi, ketika mereka telah mendapatkan hal yang mereka butuhkan dalam hal ini (uang) maka kemungkinan besar mereka setuju dengan pernyataan yang awalnya mereka tentang.

Mungkin saja, mereka belum menemukan cara yang tepat untuk membelanjakan uang tersebut. 

Berikut lima cara membeli kebahagiaan dengan uang:

1. Membeli sesuatu bukan untuk mendapatkan validasi atau mendapat pujian dari orang lain


Ilustrasi perempuan yang bergaya (unsplash.com/Taylor Deas-Melesh)
Ilustrasi perempuan yang bergaya (unsplash.com/Taylor Deas-Melesh)

 Apakah kamu pernah membeli sesuatu, tetapi setelah itu kamu merasakan sesuatu yang kamu beli itu ternyata tidak dibutuhkan? Misalnya, kamu membeli sebuah sepeda motor tipe terbaru namun kamu sendiri sudah memiliki lebih dari satu sepeda motor dirumah, hingga sepeda motor yang kamu miliki tidak semuanya digunakan. 

Terlihat dalam kasus ini bahwa kamu membeli barang hanya untuk diakui Iran lain bahwasanya kamu itu orang yang mampu dan memiliki kemewahan. Lama-kelamaan hal ini sangat berbahaya,sebab kamu akan terus membeli barang yang mewah tanpa tahu apa dampak dari seterusnya. Kejadian ini akan menyebabkan rugi pada diri mu sendiri.

Maka dari itu, gunakan uangmu hanya untuk hal-hal yang benar-benar kamu butuhkan tanpa ada campur tangan orang lain dalam hal tersebut.

2. Beli waktu luang


man-2425121-1920-b0568eec093e0e1de9ed675692d5b3d4-bbada65e6298a75662b484bc6d4fe804-620cb5dd81e415543c07c4f2.jpg
man-2425121-1920-b0568eec093e0e1de9ed675692d5b3d4-bbada65e6298a75662b484bc6d4fe804-620cb5dd81e415543c07c4f2.jpg

Ilustrasi menikmati waktu luang (pixabay.com/id/users/5688709-5688709)

Elizabeth Dunn, professor psikologi dari University of British Colombia, memberikan uang 40 USD kepada subyek penelitian untuk dihabiskan agar mereka bisa mendapatkan waktu luang. Seperti, membayar jasa cleaning service atau menyewa baby sitter. Setelah itu para subyek penelitian kembali diberikan 40USD untuk membeli barang yang diinginkan. 

Hasil riset membuktikan kebahagiaan yang dirasakan lebih tinggi saat mereka menghabiskan uang untuk mendapatkan waktu luang. Jadi bila tujuan kita adalah kebahagiaan, jangan ragu menyisihkan uang untuk jasa binatu daripada mencuci dan menyetrika sendiri. Naik ojek daripada bus. Beli microwave daripada menghangatkan makanan di kompor.

3. Menghabiskan uang untuk orang lain


koinworks.com
koinworks.com

Arti kata dalam menghabiskan uang  untuk orang lain bukan berarti menghamburkannya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membahagiakan orang lain dengan uang. 

Misalnya seperti mentraktir keluarga makan, membeli mainan untuk adik, memberi ibu uang belanja atau bahkan memberi uang kepada orang yang membutuhkan. Jika kita melakukan hal ini tentu kita akan merasakan kebahagiaan yang tak terkira, kita bisa melihat orang lain tersenyum dengan apa yang kita berikan. 

Bukan hanya itu,setiap bulan kita juga bisa mendonasikan sebagai gaji kita untuk organisasi atau panti asuhan. Sehingga bukan hanya memberikan kebahagiaan di dunia namun kebahagiaan di akhirat.

4. Membeli pengalaman,bukan barang


yoursay.suara.com
yoursay.suara.com

Traveling is the only thing you buy that makes you richer. Quote tadi sangat terkenal di kalangan para traveler.Melakukan perjalanan wisata merupakan salah satu contoh 'membeli' momen yang memperkaya pengetahuan. Sebenarnya kebahagiaan yang dirasakan setelah membeli barang atau pengalaman itu agak mirip. 

Tapi kebahagiaan yang dirasakan karena 'membeli' pengalaman akan bertahan jauh lebih lama. Banyak momen yang dialami ketika kita melakukan traveling, misalnya kita bisa melihat pemandangan baru yang menambah wawasan namun juga bisa dikenang sampai kapanpun. Artinya kita bisa berfoto,merekam video dan bahkan mengabadikan nya hingga kelak jika kita rindu akan suasana itu kita bisa melihatnya lagi. 

Lain halnya dengan membeli sebuah barang,ketika barang tersebut sudah rusak atau bahkan ada barang terbaru tentu kita akan melupakan nya. 

Pasti akan kita campakkan begitu saja. Seakan akan kebahagiaan kita hanya sementara saja ketika kita membeli barang tersebut,namun ketika kita sudah tidak menggunakan nya lagi kebahagiaan itu akan hilang begitu cepat.

5. Memberikan sesuatu yang berharga bagi orang lain


Ilustrasi memberi hadiah pada orang lain (pixabay.com/id/users/bob_dmyt-8820017)
Ilustrasi memberi hadiah pada orang lain (pixabay.com/id/users/bob_dmyt-8820017)

 Kata siapa uang tidak bisa membeli kebahagiaan? Riset membuktikan bahwa orang-orang yang menggunakan uangnya untuk orang lain tanpa peduli jumlah dan cara melakukannya merasa lebih bahagia daripada saat mereka menghabiskannya untuk diri sendiri. 

Misalnya kamu adalah orang yang senang memberikan hadiah kepada orang lain, tentu saja orang tersebut akan merasa sangat bahagia apabila ia mengetahui bahwa barang yang kamu beri adalah barang yang ia butuhkan. Tentu saja kebahagiaan nya akan bertambah, begitu juga dengan diri mu pasti kamu akan lebih bahagia apabila barang yang diberikan juga bermanfaat bagi orang lain.

Seperti yang kita ketahui,ada pepatah yang mengatakan "Uang memang bukan segalanya,tapi segalanya butuh uang" . Jadi kita sebagai manusia harus pandai bersyukur dalam hal apapun. Jangan jadi orang yang boros dan jadilah pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang.

ditulis oleh:Tasya Aulia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun