Mohon tunggu...
Tasya Zahwa Diva
Tasya Zahwa Diva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PKN STAN

Sejak kecil saya suka menulis semua perasaan saya dalam secarik kertas. Mengungkapkan persaan senang, sedih, perjuangan, kebosanan dan tulisan abstrak lainnya. Dalam menulis saya jarang menggunakan tata bahasa Indonesia yang benar karena gaya menulis saya yang bebas. Namun, di website ini saya akan mencoba dan berusaha untuk menambah gaya menulis saya yang ilmiah dan kritis. Selamat menikmati dinamika transformasi tulisan saya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tabuh Toleransi

25 November 2023   13:10 Diperbarui: 27 November 2023   07:35 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi ini saya buat ketika saya duduk di bangku SMA. Puisi "Tabuh Toleransi" terdiri dari dua kata yaitu tabuh dan toleransi. Tabuh artinya gendang raya alat untuk manabuh bunyi-bunyian, sedangkan toleransi artinya sikap saling menghargai dan menghormati antarsesama. 

Tema yang saya ambil termasuk tema puisi klasik dan sangat relevan dengan kondisi sosial Indonesia. Isu Toleransi memang tidak ada habisnya. Selalu ada saja gesekan dari sebuah interaksi dan akhirnya membakar emosi. 

Melalui pusisi ini, saya ingin Indonesia mendengar dan merasakan dentuman tabuh toleransi dari ujung barat hingga ujung timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun