Konser Coldplay Jakarta Gerakkan Ekonomi Kreatif Indonesia

Siapa yang tak kenal Coldplay? Group band asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1998 di University College, London. Group ini beranggotakan Chris Martin sebagai vokalis, Jhon Buckland sebagai gitaris, Guy Berryman sebagai bassist, dan Will Champion sebagai drummer. 

Sejak debutnya pada tahun 2000, album  Parachutes yang  menyertakan single terobosan mereka " Yellow "  menerima Brit Award untuk British Album of the Year , penghargaan Grammy untuk Album Musik Alternatif Terbaik dan nominasi Mercury Prize. 

Coldplay memang tidak ada bosannya menarik perhatian penikmat musik dunia. Semua karyanya dapat dinikmati oleh semua kalangan. Selain melodinya yang easy listening, aksi panggung antara personel dan penggemar juga terlihat apik. 

Belakangan ini, Coldplay menghebohkan dunia dengan berederanya flyer world tour consert yang bertajuk "Music of the Speheres". Salah satu negara tujuannya adalah Indonesia tepatnya di Gelora Bung Karno, Jakarta. Berita ini mengundang atensi dan pergerakan aktif bagi penggemar Coldplay dan pemerintah Indonesia.  

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa  konser musik besar seperti ini dapat meningatkan perekonomian Indonesia. Bahkan, perekonomian Indonesia akan naik triliunan rupiah. 

Pendapatan ini tidak hanya dari pecinta musik dan penggemar Coldplay di Indonesia saja, melainkan dari berbagai negara turut datang ke Indonesia untuk mengikuti konser tersebut.  

Permintaan tiket peswat, penghasilan UMKM, reservasi hotel akan melonjak. Konser ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Menparekraf, Sandiaga Uno menegaskan bahwa konser ini harus dipersiapkan sebaik mungkin.

Dilansir dari Metro TV, Bapak Sandiaga Uno membalas pertanyaan reporter "Ini sebuah kekuatan ekonomi kita dan bukti bahwa Indonesia sekarang sudah sangat siap menyelenggarakan acara konser berkelas internasional. Ekonomi kreatif akan membawa dampak positif terhadap pariwisata dan perekonomian Indonesia karena kita berharap nanti akan ada multiplayer effect karena ada efek positif terhadap peningkatan produk-produk UMKM dan posisi Indonesia sebagai destinasi untuk konser maupun pertemuan-pertemuan tingkat internasional." 

Menparekraf juga menjelaskan pasca pandemic covid-19 menjadi masa transformasi Indonesia untuk pulih kembali. Indonesia harus menjadi tuan rumah konser-konser Internasional. G20 telah berhasil membawa Indonesia menjadi tuan rumah. Inilah yang memantapkan posisi Indonesia sebagai salah satu dari 4 negara world tour Codplay di Asia.

Antusiasme masyarakat terhadap konser Coldplay kali ini menujukkan kekuatan ekonomi Indonesia. Permintaan tiket konser, tiket pesawat, reservasi hotel, dan produk UMKM menaikkan tingkat konsumsi sehingga growth economic naik signifian. Pendapatan negara juga naik karena pemberlakuan pajak. Di tambah lagi, konser Coldplay yang berimplikasi positif pada kesehatan mental warga Indonesia. 

Euphoria konser dan pengalaman yang luar biasa akan selau teringat bahkan ketika penat sekalipun. Selain itu, Coldplay sangat menaruh perhatian lebih terhadap keberlanjutan lingkungan. Coldplay mengupayakan konsep konser ini sebagai konser hijau yang ramah lingkungan. Faktor-faktor inilah yang memantapkan menparekraf untuk mempersiapkan pelaksanaan konser ini sebaik mungkin.

Preside RI, Joko Widodo memberikan arahan bahwa kita harus mampu mengambil peluang sebaik mungkin dari konser ini. Ekonomi kreatif ini akan membuka 36 juta lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia. Peluang tersebut sangat signifikan dengan konsisi Indonesia saat ini yang sedang bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. 

Menparekraf juga mengatakan, "Kebutuhan pokok seperti makan, minum, dan transportasi ini akan melibatkan banyak sekali pelaku usaha dan 167 triliun ini kalau kita lihat secara porsi dari persentase ekonomi kita yaitu ekonomi kreatif sudah mencapai 7,8% dari PDB. Berarti posisi ekonomi kreatif ini sudah masuk ke tiga besar dunia dari segi persentase terhadap PDB hanya kalah dibandingkan Amerika dan Korea.

Menurut saya, total dari konser publik ini bisa berkontribusi antara 800 miliar sampai 1,3 triliun rupiah dan pengelola pengeluaran wisatawan asing yang kita targetkan sekitar 20% yang datang untuk menonton ini bisa mencapai angka hampir 400 miliar. Gerakan ekonomi lokal membuka peluang kerja dan kami berharap SDM  kita tangguh untuk mengambil peluang ini." Oleh karena itu, konser internasional seperti ini apalagi sekelas Coldplay akan menggerakkan ekonomi kreatif Indonesia jika  SDM Indonesia juga mendukung.

Refrensi:

CNN Indonesia. 12 Juni 2023. Coldplay Tambah Jadwal Konser di Asia, Singapura 4 Hari. Diakses pada 24 November 2023. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20230612092011-227-960535/coldplay-tambah-jadwal-konser-di-asia-singapura-4-hari

Kaho, Bara Riwu. 20 Juni 2023. Dampak Konser Coldplay terhadap Ekonomi Indonesia. Diakses pada 24 November 2023. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/06/20/dampak-konser-coldplay-terhadap-ekonomi-indonesia

Hairani, Rini. 9 Mei 2023. Menparekraf Optimis Konser Coldplay Tingkatkan Ekonomi Indonesia. Diakses pada 24 November 2023. https://www.rri.co.id/index.php/maluku/hiburan/231373/menparekraf-optimis-konser-coldplay-tingkatkan-ekonomi-indonesia