Mohon tunggu...
Tasya SherlyIrawan
Tasya SherlyIrawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berdamai dengan Diri Sendiri

16 April 2024   00:00 Diperbarui: 16 April 2024   00:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Berdamai dengan diri sendiri adalah sebuah keadaan di mana seseorang telah mampu menerima semua hal yang ada di dalam diri dan kehidupannya. Ini mencakup menerima kelebihan, kekurangan, luka batin, bahkan kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu.

Setiap orang pasti memiliki kisah hidupnya masing-masing yang di mana setiap kisah hidup akan ada yang baik dan buruk. Kisah hidup yang buruk ini bisa memunculkan rasa trauma, hingga sulit menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, tak sedikit orang yang mengatakan bahwa masa lalu buruk harus segera diobati.

"musuh terbesar dalam hidup adalah diri sendiri" ada pepatah yg berbunyi seperti ini, mengalahkan diri sendiri bukan berarti harus melukai diri sendiri, tetapi harus bisa mengenali karakteristik diri sendiri. Selain itu, seseorang harus bisa berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan diri sendiri ini bisa membuat kehidupan yang dijalani menjadi lebih tenang. 

Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti pernah memiliki masalah dari masa lalunya. Masalah di masa lalu yang tidak diselesaikan dengan baik bisa mengganggu kehidupan di masa kini hingga masa depan. Selain itu, biasanya perilaku yang sering muncul di masa kini, seperti rasa takut yang sulit dihilangkan, kecewa dengan diri sendiri, hingga tidak merasa bersyukur terhadap suatu hal.

Maka dari itu, jika kamu memiliki suatu masalah di masa lalu, sebaiknya segera diselesaikan. Menyelesaikan merupakan bagian dari salah satu cara agar bisa berdamai dengan diri sendiri, sehingga hidup jauh lebih tenang untuk dijalaninya.

Memang sulit sekali untuk bisa berdamai dengan diri sendiri, bahkan beberapa orang sangat sulit untuk menerima kenyataan hidup, sehingga sulit untuk menerima segala sesuatu yang terjadi pada hidupnya.
Seseorang yang belum bisa berdamai dengan diri sendiri, biasanya ketika melihat beberapa peristiwa akan membuat dirinya resah dan terkadang ada yang melukai dirinya sendiri. Hal seperti ini sangat tidak baik bagi kondisi kesehatan mental seseorang.

Supaya kesehatan mental terus terjaga, maka berdamai dengan diri sendiri amat sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu. Berdamai dengan diri sendiri akan menyadarkan seseorang kalau kehidupan yang sedang dijalani tak selamanya sesuai dengan kenyataan dan ekspetasi. Dengan kata lain, seseorang harus bisa menerima kenyataan hidup yang terkadang tak sesuai keinginan. Selain itu, berdamai dengan diri sendiri membuat sadar kalau setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh seseorang.

Dengan demikian,  berdamai dengan diri sendiri itu sangat diperlukan. Semakin cepat kita berdamai dengan diri sendiri, maka semakin cepat juga kita merasakan ketenangan ketika melakukan berbagai macam hal. Meskipun berdamai dengan diri sendiri tidak pernah mudah. Apabila seseorang berhasil berdamai dengan diri sendiri, kemampuan untuk berpikir positif semakin meningkat, sehingga setiap menilai suatu hal selalu mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Berdamai Dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya

1. Bersyukur terhadap suatu hal
Kehidupan yang kita jalani memang tak selamanya akan sesuai dengan keinginan, sehingga tak sedikit orang yang akan kecewa karena keinginannya belum terwujud. Padahal keinginan yang belum terwujud akan diganti dengan kebutuhan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sebaiknya, kita jangan terlalu sibuk terhadap rasa kecewa, tetapi mulai menyadari bahwa bersyukur itu penting.

dengan bersyukur, seseorang bisa mengenali dirinya jauh lebih dalam, sehingga potensi-potensi yang ada di dalam diri bisa dikembangkan. Potensi-potensi yang dikembangkan akan sangat bermanfaat sekali ketika masuk dunia kerja. Jadi, jangan lupa untuk lebih bersyukur lagi.

2. Menemukan Jati Diri
Beberapa orang ketika memasuki usia 20-an biasanya akan muncul gejolak-gejolak dalam diri untuk mencari "siapa aku?". Hal seperti itu sebaiknya jangan terus dibiarkan karena bisa merugikan diri sendiri, bahkan bisa mengganggu kesehatan mental.

3. Mengubah Kekurangan Menjadi Hal yang Unik

4. Tidak Insecure Terhadap Kelebihan Orang Lain
Hampir setiap orang akan merasa insecure ketika melihat kelebihan orang lain. Padahal hal seperti itu sangat tidak baik karena membuat seseorang tidak bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya. Namun, ketika kamu sudah bisa Berdamai Dengan Diri Sendiri, maka kamu akan mulai menerima diri sendiri dan sadar "kalau aku adalah aku", sehingga tak perlu menjadi orang lain. menerima kenyataan kalau setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Bagaimana Bisa Berdamai dengan Diri Sendiri?

Memaafkan kesalahan yang pernah kamu lakukan bukanlah tanda egoisme. Justru, hal tersebut bisa menjadi langkah awal untuk membentuk perubahan yang konkret.

Berikut beberapa cara kamu bisa mencoba berdamai dengan diri sendiri:

1. Bertanggung jawab terhadap perilaku diri sendiri

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk memaafkan diri sendiri adalah dengan bertanggung jawab terhadap kesalahan yang kamu buat. Kamu perlu menerima kesalahan yang kamu lakukan dengan lapang dada.

Hadapi kesalahanmu tanpa membuat alasan atau rasionalisasi atas mengapa perilaku tersebut bisa kamu lakukan. Ini adalah tahap awal yang paling sulit, tetapi merupakan tahap yang penting pula untuk mencapai kedamaian.

2. Berdamai dengan diri sendiri dengan memahami emosi

Langkah berikutnya adalah memahami emosi yang kamu alami. Terutama yang berhubungan dengan rasa bersalah atau malu.

Meski memaafkan diri sendiri membutuhkan kesadaran atas perilaku yang kamu lakukan, hal ini juga harus kamu lakukan dengan empati untuk diri sendiri. Berikan kebaikan yang sama untuk dirimu seperti halnya kamu memberinya ke orang lain.

Hindari menghadapi emosi dengan perspektif yang terlalu negatif pada diri sendiri.

3. Menyatakan penyesalan dan meminta maaf

Menyatakan penyesalan adalah bagian penting dari permintaan maaf, bahkan jika seseorang yang ingin kamu maafkan adalah diri sendiri. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari hal yang telah kamu lakukan, kamu mungkin akan mengalami perasaan menyesal.

Jika memungkinkan, kamu bisa meminta maaf pada orang yang telah kamu sakiti.

4. Menjadikan kesalahan sebagai pelajaran

Setelah kamu melakukan berbagai proses untuk mencerna emosi dan meminta maaf, kamu bisa mengubah perspektif yang negatif menjadi positif. Terus-menerus fokus pada perasaan sesal dan kebencian pada diri sendiri akan berdampak buruk pada motivasi dan kepercayaan diri.

Memaafkan diri sendiri berarti mencari cara untuk belajar dari kesalahan, belajar ikhlas atas apa yang telah terjadi, belajar memaafkan semua hal yang telah terjadi. Untuk melakukan hal ini, kamu perlu menggali alasan mengapa kamu melakukan kesalahan tersebut dan apa yang bisa kamu ubah di masa depan. Setelah itu, kamu bisa berperilaku lebih baik di masa depan agar hal tersebut tidak terulang lagi.

Ini adalah tahap yang tidak kalah penting untuk kamu jalani karena jika tidak, kamu berisiko merasa rendah diri dalam jangka waktu yang lama. Perasaan ini bisa memicu masalah lebih lanjut karena Rendah Diri Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental.

Itulah beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk berdamai dengan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun