Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis, ibu rumah tangga, mompreneur, aktivis dakwah

Menulis untuk mendakwahkan keindahan Islam.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Angan Kosong Kesejahteraan Buruh dalam Sistem Kapitalisme

9 Mei 2023   08:01 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:02 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peringatan hari buruh atau May Day, yang jatuh pada tanggal 1 Mei menjadi sebuah isu sekaligus aksi fenomenal yang tidak pernah dilewatkan setiap tahunnya.

Di Indonesia sendiri, peringatan hari buruh ini selalu diadakan dengan berbagai tuntutan yang disuarakan setiap tahunnya.

Sistem ini memang memberikan ruang tersendiri agar para buruh bisa mengekspresikan tuntutannya. Namun, apa yang mereka tuntunan tidak pernah didengar. Hal ini terbukti, bahwa dari tahun ke tahun kaum buruh masih jauh dari kata sejahtera.

Dilansir dari kompas.com, 1-5-2023, puluhan ribu pekerja tengah memadati kawasan Air Mancur Thamrin, Jakarta pada hari Senin, 1 Mei 2023. Mereka menyuarakan pencabutan UU Ciptaker Nomor 6 tahun 2023. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Partai Buruh merencanakan mogok nasional. Sementara, pemerintah meminta pihak yang tidak puas agar mengajukan uji materi ke MK.

Kebijakan demi kebijakan yang dilahirkan penguasa memang cenderung tidak berpihak kepada rakyat pada umumnya, kaum buruh pada khususnya. Kebijakan yang tidak pro kepada buruh sebagaimana terkait UU Ciptaker. Kebijakan yang mereka suarakan ini dituntut untuk dicabut. Jika mereka menuntut, sebenarnya untuk siapa kebijakan ini dibuat?

Nasib Buruh dalam Sistem Kapitalisme

Inilah nasib yang harus diterima oleh kaum buruh ketika hidup di negeri yang menganut sistem demokrasi kapitalisme sebagai aturan kehidupannya. Aturan yang digunakan ini bukan hanya terkait masalah perburuhan. Lebih dari itu, seluruh aspek kehidupan juga diatur dalam sistem ini dengan cara pandang juga standar tertentu.

Sistem demokrasi-kapitalisme ini telah menjadikan manusia rasa Tuhan, menjadi pihak yang berhak membuat aturan. Padahal akal manusia sifatnya adalah lemah dan terbatas. Ditambah lagi, manusia akan cenderung dipengaruhi kepentingannya dalam membuat kebijakan. Alhasil, sangat kecil kemungkinan  untuk menjadikan kepentingan rakyat sebagai pertimbangan utama.

Pangkal ketidak kesejahteraan para buruh ini terletak pada sistem yang telah diemban oleh negara. Karena, walaupun berganti-ganti tahun, berganti-ganti rezim penguasa nyatanya nasib buruh tetaplah sama.

Tentu hal ini berbeda ketika sistem Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Pengambilan dan penerapannya akan membawa kebaikan, ketentraman, kesejahteraan juga keberkahan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik dia Muslim ataupun non-muslim.

Kesejahteraan dalam Kapitalisme Hanya Angan Kosong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun