Khalifah sebagai pemimpin kaum Muslim, akan memastikan generasi jauh dari hal-hal yang merusak akal. Negara akan mengharamkan hal-hal yang merusak akal seperti narkoba, miras,juga tayangan yang mengandung pornografi. Khalifah dengan kebijakannya, akan memblokir situs dan tayangan yang mengandung pornografi atau hal-hal yang melanggar syara' secara permanen.
Negara akan memastikan bahwa tayangan yang bisa diakses adalah yang bisa menambah keimanan.
Negara juga akan memberlakukan sistem pergaulan Islam. Negara akan memberlakukan larangan untuk khalwat (berduaan dengan yang bukan mahrom), larangan ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya di suatu tempat dan terjadi interaksi di dalamnya), kewajiban menutup aurat dan menundukkan pandangan, dan sebagainya.
Selain itu, sistem persanksian Islam akan diterapkan, Â yang akan menghukum dengan tegas orang-orang yang melakukan pelanggaran dalam syariat, seperti berzina, penyimpangan seks seperti LGBT, dan sebagainya.
Peran ibu juga bisa optimal dLam negara yang menerapkan Islam. Dengan sistem ekonomi Islam ibu tidak akan disibukkan untuk menambal kebutuhan keluarga dengan bekerja. Negara akan memudahkan para kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya secara layak, yaitu sandang, pangan dan papan. Selain itu kebutuhan pokok publik, yakni kesehatan, pendidikan dan keamanan dijamin negara dengan gratis dan berkualitas. Semuanya didapatkan karena sistem ekonomi yang diterapkan berdasarkan Islam, dan dikelola untuk kemakmuran rakyat .
Ketika negara menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan, generasi akan terselamatkan dari kerusakan. Sebab, kerusakan yang terjadi hari ini adalah buah penerapan sistem Kapitalisme-sekularisme. Sudah semestinya umat Islam sadar, dan mau memperjuangkan tegaknya Islam kembali.
Wallahu a'lam bisshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H