Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam masa pertumbuhan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kejadian stunting antara lain sanitasi yang tidak memadai, lantai rumah yang terbuat dari tanah langsung, paparan mikotoksin, dan kerawanan pangan.
Kondisi stunting sering terjadi di negara-negara miskin dan negara berkembang, di mana terdapat kerawanan pangan dan sanitasi yang buruk. Stunting dapat memiliki dampak negatif yang berkelanjutan pada perkembangan anak, termasuk perkembangan fisik, mental, dan kognitif, serta dapat memengaruhi capaian prestasi akademis.Â
Oleh karena itu, upaya untuk mencegah stunting dan meningkatkan kondisi gizi anak perlu dilakukan secara serius oleh masyarakat dan pemerintah (P. P. Arfines, P. Upaya, and K. Masyarakat)
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Namun, tidak semua air yang tersedia di sekitar kita aman untuk dikonsumsi. Air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, demam tifoid, dan kolera. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat memfilterisasi air sebelum dikonsumsi. Air sendiri bukan penyebab langsung dari stunting, namun air yang tercemar bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Berikut adalah pembahasan tentang filterisasi air sederhana.
Filterisasi air sederhana adalah proses penyaringan air untuk menghilangkan kotoran, partikel, dan bakteri yang terdapat dalam air. Filterisasi air sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar kita, seperti batu kerikil, pasir, dan arang kayu. Filterisasi air sederhana ini bisa membantu kita mendapatkan air yang lebih bersih dan sehat.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat filterisasi air sederhana antara lain:
- Botol plastik bekas
- Batu kerikil
- Pasir kasar
- Arang kayu
- Kain/kain saringan/kapas/tisu
- Gergaji besi atau gunting
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat filterisasi air sederhana:
- Siapkan botol plastik bekas yang bersih dan kering.
- Potong botol plastik bekas di bagian tengah, sehingga terbentuk dua bagian yang terpisah.
- Isi bagian bawah botol dengan batu kerikil hingga sekitar 1/3 bagian botol.
- Tambahkan lapisan pasir kasar di atas batu kerikil, hingga mencapai setengah dari botol.
- Selanjutnya, tambahkan lapisan arang kayu di atas pasir kasar.
- Tutup lapisan arang kayu dengan lapisan pasir kasar yang lain.
- Terakhir, tutup bagian atas botol dengan kain atau kain saringan. Pastikan kain atau kain saringan pas di atas lapisan pasir.
Setelah filterisasi air sederhana selesai dibuat, caranya adalah sebagai berikut:
- Siapkan air yang akan difilter. Pastikan air yang digunakan tidak terlalu keruh atau berlumpur.
- Tuangkan air ke dalam bagian atas botol.
- Biarkan air meresap ke dalam lapisan batu kerikil, pasir kasar, dan arang kayu. Lalu, keluar dari botol melalui kain atau kain saringan.
Air yang keluar dari botol sudah lebih bersih dan sehat untuk dikonsumsi.
Filterisasi air sederhana dapat membantu kita mendapatkan air yang lebih bersih dan sehat. Namun, filterisasi air sederhana ini tidak dapat menghilangkan virus dan bakteri secara total. Oleh karena itu, air hasil filterisasi sebaiknya masih dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Dengan menggunakan filterisasi air sederhana, kita dapat meminimalkan risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar.
Adapun upaya tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dengan mensosialisasikan kepada warga mengenai pentingnya air bersih dengan cara memfilterisasinya dengan menggunakan bahan sederhana. Sosialisasi dilakukan dari rumah ke rumah pada Selasa 21 Februari 2023 pukul 09.00 -- 16.00 WITA. Biasanya warga menggunakan tawas untuk menjernihkan air tetapi itu kurang bagus untuk kesehatan apabila selalu digunakan terutama kesehatan ginjal. Setelah selesai sosialisasi warga yang menyadari pentingnya kebersihan dan kesehatan dapat merespon sosialisasi filterisasi air bersih dengan baik dan banyak warga yang mau menerapkannya dengan serius. Mereka dapat mulai membangun filter air sederhana di rumah mereka dan membantu menyebarkan informasi tentang manfaatnya kepada warga lainnya.
REFERENSI:Â
P. P. Arfines, P. Upaya, and K. Masyarakat, "Hubungan Stunting dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh , Kotamadya Jakarta Pusat," pp. 45--52, 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H