Begitulah sosok Habib "Aneh" yang satu ini, dengan seabrek prestasi akademik dan karya-karyanya yang diakui bukan saja ulama di Indonesia, bahkan di dunia. Tetap tidak bisa mengubah kebiasaannya dalam menonton sepakbola. Kecintaan yang sudah mendarah daging terhadap sepakbola, membuatnya seperti seorang yang memiliki dua dunia yang bertolak belakang. Namun demikian, tak membuat Quraish melupakan fitrahnya sebagai mufasir kenamaan Indonesia. Dengan karya-karyanya yang luar biasa, Quraish berhasil menjawab berbagai tudingan miring terhadap kebiasaannya yang tak lazim sebagai seorang Habib dan ulama besar. Â
Di masa tuanya ini, hujatan dan kritikan masih saja menimpa dirinya, biasanya kritikan tersebut ditanggapi dengan santun oleh Qurasih. Ia sering mengatakan, "tak mungkin kita bisa memuaskan semua orang, karena kita memang bukanlah alat pemuas". Sebagai penutup, saya ingin mengatakan, semoga niatmu untuk membumikan Al-Qur'an di tanah Indonesia segera tercapai. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan yang berlimpah terhadapmu. Selalu jaga kesederhaan dan kesahajaanmu. dan terakhir, jangan lupakan kecintaanmu terhadap Los Blancos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H