Menjadi seorang bunda itu adalah "sesuatu banget", sebuah keagungan dan anugerah yang luar biasa, merasakan sejuta keajaiban, memaknai sebuah arti kehidupan, mencurahkan cinta dan kasih sayang tanpa batas, memberi tanpa mengenal arti imbalan, berjuang tanpa henti, merajut tali kesabaran dan sejuta makna yang tak dapat ku ungkapkan melalui kata-kata, aku yakin engkau pasti merasakan itu semua sayang.....
Menjadi seorang bunda bukan berarti menjelma sebagai 'Malaikat", ada sisi-sisi kelemahan yang kita miliki di setiap episode kebersamaan dengan buah hati, tak jarang saya merasa menjadi seorang pesakitan saat saya tidak dapat memberikan kenyamanan kepada buah hati saya terutama pada kompetensi untuk menjadi seorang bunda yang "good listener".
Dalam agama Islam, pendengaran merupakan salah satu indera yang sangat diperhatikan fungsinya seperti halnya yang telah sama-sama kita ketahui saat proses persalinan berlangsung, ketika buah hati kita terlahir maka seorang ayah sudah stand by untuk melantunkan kalimah adzan ditelinga sang buah hati, itu tandanya bahwa kalimat yang pertama didengar haruslah kalimat yang baik, terinternalisasi dalam memori sang bayi sehingga dapat mempengaruhi jiwa spiritualitas mereka.
Menjadi seorang" 'good listener" adalah sebuah harga mati yang harus dimiliki oleh seorang bunda, karena setiap saat buah hati kita membutuhkan pengakuan atas smua pendapat atau curahan hati yang mereka rasakan yang hanya bisa disampaikan kepada orang terdekat mereka salah satunya adalah kita wahai bunda.
Saat buah hati kita memasuki usia satu tahun, mereka sudah dapat mengucapkan sebuah kata yang amazing yaitu "mam....mah.....mam....ah" kalimat itu sungguh membuat kita terbang ke angkasa seraya mengucap ''Alhamdulillah Ya Allah...anakku sudah bisa berbicara", waktu terus berlalu dan kosa kata sibuah hatipun terus bertambah, bertambah dan bertambah sehingga akhirnya mereka sudah dapat menginterupsi, memberikan saran, kritik, bahkan perlawanan kata apabila ada sesuatu yang tidak mereka sukai.
Pada fase inilah yang sangat menyulitkan bagi penulis untuk senantiasa dapat bersabar mendengarkan dan menyimak mereka dengan hati dan perasaan yang tulus tanpa ada bentakkan, kerlingan mata bahkan aksi lain yang dapat melukai hati mereka.
Ada beberapa tips yang pernah saya lakukan untuk menjadi bunda yang "good listener" bagi buah hati, diantaranya adalah:
1. Be a Calm Mom
Ini sebuah tips saat kita mendengarkan aneka laporan si buah hati yang membuat shock, seperti contoh " bun, tadi aku abis berantem..." bunda coba tetap tenang seraya terus menyimak laporan si buah hati sampai tuntas setelah itu baru bunda bertanya tentang penyebabnya dan lain-lain.
2. Be a Motivated Mom
Kalau yang ini sebaliknya dari nomor satu Bun, ketika buah hati kita menyampaikan laporan hal-hal yang amazing bagi mereka, simak dan dengarkan sampai tuntas dan setelah itu berikan kalima pujian, sebagai contoh " bun, tadi di sekolah memebantu bu guru merapikan buku, merapikan mainan, terus aku juga memberi teman-teman makanan, dan seterusnya biasanya cerita buah hati bisa sampai setengah jam lho..hehe, bunda dengarkan tanpa interupsi baru setelah itu berikan pengakuan" anda bunda hebbat".