Mohon tunggu...
Tasha Humaira
Tasha Humaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Antropologi

Sangat tertarik membahas kebudayaan dan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghadapi Resesi 2023: Apa yang Harus Dipersiapkan?

21 Oktober 2022   17:20 Diperbarui: 21 Oktober 2022   17:31 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Belakangan ini resesi global menjadi perbincangan publik. Resesi global saat ini menjadi ketakukan semua negara dunia termasuk Indonesia. Presiden bank dunia David Malpass dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva memberi peringatan tentang meningkatnya resiko resesi global dan mengatakan bahwa inflasi tetap menjadi masalah yang berkelanjutan setelah perang Rusia-Ukraina. 

Ia juga mengatakan perlambatan pertumbuhan di Negara-negara maju dan depresiasi mata uang di banyak Negara berkembang, serta kekhawatiran inflasi yang sedang berlangsung.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani juga telah meramalkan ancaman resesi global di tahun depan. Resesi global beresiko membuat pertumbuhan global melambat dan meningkatnya harga kebutuhan. 

Sri Mulyani mengatakan, banyak negara di dunia menaikkan suku bunga acuan secara ekstrim dan bersama-sama. Hal ini memicu terjadinya inflasi sampai resesi.

Apa itu resesi?
Resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Resesi ekonomi ini sendiri disebabkan oleh beberapa faktor pendorong seperti terjadinya pandemic COVID-2019. 

Resesi global ini juga merupakan masalah berkelanjutan karena perang Rusia-Ukraina. Disamping itu, jumlah utang berlebihan yang ditanggung individu dan bisnis dalam suatu negara juga menjadi penyebab terjadinya resesi. selain itu banyaknya inflasi dan deflasi pada suatu negara juga mendorong terjadinya resesi ekonomi. Naiknya suku bunga, krisis keuangan di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang dapat memicu resesi 2023 bertahan lebih lama.
 
Dampak Resesi 2023
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva mengatakan bahwa resesi 2023 akan memperlambat ekonomi di tiga wilayah ekonomi utama yaitu Eropa, China dan Amerika Serikat. 

Dalam data survey Bloomberg, Indonesia menjadi satu di antara sedikit negara Asia yang dianggap memiliki probabilitas sangat kecil untuk mengalami resesi. Probabilitas resesi untuk Indonesia pada survei Bloomberg sebesar 3%. 

Tingkat probabilitas resesi Indonesia lebih rendah dibanding negara ASEAN lainnya, seperti Filipina (8%), Thailand (10%), Vietnam (10%), dan Malaysia (13%). Indonesia juga jauh lebih resilien dibanding negara-negara sejawat di kawasan Asia pasifik dengan probabilitas resesi tertinggi yakni Sri Lanka (85%), Selandia Baru (33%), Korea Selatan (25%), Jepang (25%), dan Tiongkok (20%).

Berdasarkan dari data di atas Indonesia memang tidak akan terdampak resesi seberat itu, dilihat dari indikator ekonomi Indonesia yang masih cukup stabil dan nilai ekspor Indnesia yang relatif kecil dibandingkan negara-negara yang terdampak resesi secara langsung. 

Kondisi Indonesia saat ini masih cukup optimis untuk bisa melewati potensi resesi dengan dampak yang minimal. Indikator makro masih cenderung tumbuh dan penurunan tingkat pengangguran pasca pandemi.

Meskipun peluang resesi Indonesia lebih kecil dari negara-negara sekitar, bukan berarti kita boleh merasa santai terhadap dampak dari potensi resesi. Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, resesi ekonomi berdampak pada:

1. Perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi.

2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.

3. Ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Resesi ekonomi memang suatu permalahan yang cukup serius dan ditakuti oleh banyak negara. Dengan prediksi-prediksi tersebut, walaupun Indonesia masih berada jauh terkena dampak resesi global 2023, Indonesia harus tetap siap dalam menghadapi apapun yang akan terjadi kedepannya. Lalu sebagai hal yang perlu disiapkan dalam menghadapi resesi global 2023

Dengan adanya ramalan resesi ekonomi pada tahun 2023, yang salah satunya ditandai dengan terkontraksinya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan berpotensi terhadap kondisi keungan masyarakat. Oleh karenanya, pakar keuangan menyarankan kepada masyarakat untuk "mempertebal" kepemilikan uang tunai. 

Dengan demikian, masyarakat dapat meminimalisir imbas dari resesi ekonomi global.

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam menghadapi resesi ekonomi 2023:
1. Selalu jaga kesehatan
Selalu jagakesehatan adalah yang paling utama, agar kita siap fisik dan mental menghadapi tekanan ekonomi. Dengan menjaga kesehatan kita akan siap dalam menghadapi resesi atau krisis apapun yang ada dihadapan kita. Jika kesehatan saja sudah terganggu bagaimana kita dapat menghadapi resesi ekonomi kedepannya.

2. Wajib Sediakan dana darurat
Untuk menghadapi resesi ekonomi, kita harus mempunyai dan darurat. Dengan kondisi ekonomi yang tidak jelas seperti ini, dana darurat bisa menjadi langkah preventif bagi kita jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Dengan adanya dana darurat kita bisa terhindar dari hutang.

3. Stop hidup konsumtif, mulai gaya hidup yang sederhana  dan miliki cash flow yang sehat dan baik
Hal paling penting dalam menghadapi resesi ekonomi adalah dengan mengelola finansial dengan baik. Mulai dengan memetakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi prioritas. Downgrade lifestyle, kurangi gaya hidup konsumtif.

4. Mulai cari side income atau penghasilan tambahan
Cermat dalam melihat peluang yang ada di hadapan kita. Manfaatkan peluang yang ada di sekitar kita, eksplor hobi yang dimiliki yang bisa dijadikan penghasilan tambahan. Atau dengan menambah skill baru agar dapat dijadikan penghasilan tambahan.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ancaman resesi 2023 memang nyata. Tetapi sebagai warga negara yang bijak, kita tidak boleh pesismis dengan keadaan yang ada. Kita dapat  mengantisipasi dampak resesi 2023 dengan melakukan evaluasi pengeluaran dan dengan mengikuti perkembangan ekonomi yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun