Pernahkan kalian menjumpai seseorang yang mengalami luka namun darahnya terus mengalir dan tidak dapat membeku dengan cepat seperti umumnya? Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut terkena penyakit hemofilia atau darah sukar membeku. Apakah penyakit hemofilia ini dapat ditangani dengan obat-obatan?Â
Dan apakah seseorang yang terkena penyakit hemofilia dapat sembuh sepenuhnya? Penyakit hemofilia ini dapat diobati dengan terapi khusus. Namun apakah terapi khusus tersebut dapat mengobati para penderita hemofilia dengan sepenuhnya? Atau hanya mengurangi efek dari penyakit hemofilia tersebut?
 Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai terapi penyakit hemofilia yang memiliki manfaat namun tidak menyembuhkan penyakit hemofilia ini sepenuhnya. Pertama-tama penulis akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai hemofilia itu sendiri.
Hemofila merupakan sebuah penyakit dimana terjadi gangguan pada sistem pembekuan darah. Sehingga darah menjadi sukar membeku. Contoh mudahnya adalah seorang anak yang tidak memiliki penyakit hemofilia dan seorang anak yang memiliki penyakit hemofilia terjatuh secara bersamaan, pada saat itu tentu mengalami luka sehingga mengeluarkan darah.Â
Namun dalam beberapa lama darah pada anak yang tidak memiliki penyakit hemofilia akan mengering dikarenakan adanya pembekuan darah. Sedangkan anak yang terkena penyakit hemofilia, luka tersebut akan mengeluarkan darah secara terus menerus. Hemofilia sendiri dibagi menjadi berbagai macam jenis.Â
Jenis yang paling umum atau sering kita dengar yaitu hemofilia A dan B. Keduanya sama-sama dapat menyebabkan pendarahan yang berkepanjangan. Namun pada penderita hemofilia A dan B, pada saat terjadi pendarahan dalam dan pendarahan pada sendi dapat berakibat fatal. Penyakit hemofilia ini adalah penyakit yang diwariskan dengan kromosom X. Sehingga penyakit ini berlaku seumur hidup namun pada jaman sekarang ini ada terapi khusus untuk penderita hemofilia.
Sekarang penulis akan menjelaskan mengenai terapi khusus untuk para penderita hemofilia dan apakah terapi tersebut dapat menyembuhkan penyakit hemofilia. Pertama-tama, seperti yang telah diketahui pada sebelumnya bahwa penyakit hemofilia merupakan penyakit genetik atau keturunan dari kromosom X. Seperti yang telah kita pelajari bahwa setiap manusia normal memiliki dua kromosom seks yaitu XX atau XY. Perempuan mewarisi kromosom X dari ibu dan kromosom X dari ayah.Â
Sedangkan Laki-laki mewarisi kromosom X dari ibu dan kromosom Y dari ayah. Gen yang menyebabkan hemofilia A atau B terletak pada kromosom X, sehingga tidak dapat ditularkan dari ayah ke anaknya. Sebagian besar penderita Hemofilia A atau B biasanya diturunkan dari salah satu gen ibu dan biasanya anak laki-laki yang terkena.Â
Namun kebanyakan perempuan yang memiliki gen hemofili hanya memiliki berperan sebagai pembawa dan tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala hemofilia. Kemudian selain faktor keturunan ada juga kemungkinan jika seseorang yang terkena hemofilia disebabkan oleh mutasi gen spontan. Gen ini menyebabkan hemofilia C dapaf ditularkan kepada anak-anak oleh salah satu orangtua.
Oleh karena itu, penyakit hemofilia tidak dapat disembuhkan. Namun baru-baru ini ditemukan berbagai cara pengobatan terapi khusus untuk para penderita hemofilia. Terapi khusus hemofilia tersebut terdapat berbagai macam jenis.Â
Contohnya adalah injeksi, pemakaian obat, virus, dan lainnya. Namun yang sering digunakan adalah injeksi dan pemakaian obat karena lebih mudah untuk didapatkan. Injeksi merupakan proses dimana penderita akan disuntik menggunakan suntikan lambat yang disebut hormon desmopressin atau DDAVP yang disuntikan ke pembuluh darah agar dapar merangsang faktor pembekuan darah sehingga dapat menghentikan pendarahan yang terus menerus. Sedangkan untuk pemakaian obat, penderita penyakit hemofilia akan diberikan sebuah obat yang disebut sebagai antifibrinolitik.Â