Oleh karena itu seorang atlet melakukan pemanasan terlebih dahulu kemudian baru berlari. Hal ini sering membuat kita berpikir bahwa kita tidak dapat berlari seperti atlet karena kita mudah lelah atau perut merasa sakit dan lainnya. Sebenarnya jika kita melakukan latihan secara benar seperti pemanasan terlebih dahulu maka kita akan berlari dengan baik. Seperti yang telah penulis terangkan di awal, jaringan dibagi menjadi tiga yaitu jaringan otot polos, lurik, dan jantung. Jaringan otot lurik merupakan jaringan yang bertugas untuk menggerakkan tulang rangka.Â
Jaringan ini diperintah oleh saraf pusat sehingga bekerja secara sadar. Ketika kalian melihat atlet maraton yang sedang berlari, biasanya ototnya sangat terlihat (seperti terlihat berbadan kekar). Hal ini dikarenakan kontraksi otot yang sedang bekerja. Otot tersebut telah dilatih secara terus menerus sehingga dapat menerima rangsangan dari saraf pusat dengan baik. Sedangkan untuk orang yang pada umumnya tidak berlari maraton, saraf pusat mereka tidak terbiasa untuk membuat jaringan otot bekerja keras.
3. Menjaga konsumsi makanan
Seperti yang kalian ketahui jarang sekali ada atlet lari yang kelebihan berat badan bahkan tidak ada terutama pada atlet maraton. Mereka menjaga konsumsi makanan mereka dengan sangat baik. Mereka menyeimbangkannya dengan tinggi mereka, otot mereka dan lainnya. Sedangkan orang yang tidak pernah berlari maraton pun atau yang pernah pasti jumlah konsumsi makanannya berbeda dengan atlet maraton. Jika kita dapat menyeimbangkan konsumsi makan yang tepat untuk tubuh kita dan berlatih secara terus menerus kita berpotensi sebagai atlet maraton.Â
Konsumsi makanan sangat berpengaruh bagi cara kerja otot serta jantung. Contoh mudahnya seperti ini, jika kita mengkonsumsi makanan terlalu banyak kemudian kita mengikuti lari maraton, otot kita akan bekerja berkali lipat dikarenakan berat badan kita yang berlebih. Hal ini menyebabkan kita menjadi mudah lelah dan dapat berakibat fatal jika jantung kita sudah sangat tidak teratur atau tidak stabil. Oleh karena itu jika orang yang tidak pernah berlari maraton atau pernah dapat menjaga kestabilan konsumsi makan mereka otomatis mereka dapat berlari maraton dengan baik.
4. Tidur yang cukup
Kebanyakan orang meremehkan hal ini. Contoh mudahnya adalah ketika seharusnya kita tertidur kurang lebih antara jam 9 hingga jam 10 namun kita terkadang mengulur-ulur waktu dan tidur pada jam 12 padahal keesokannya kita harus berangkat ke sekolah jam setengah 7 pagi. Hal ini mengakibatkan kurangnya waktu tidur kita. Seorang atlet memiliki jam tidurnya sendiri seperti atlet maraton yang membutuhkan tidur diatas 10 jam karena mereka harus menyeimbangkannya dengan aktivitas mereka. Latihan secara terus menerus memakan waktu yang sangat lama oleh karena itu jika atlet tersebut hanya tertidur sebentar maka ia akan mudah lelah karena ia saraf pusatnya belum sepenuhnya bekerja.Â
Menurut para ahli dalam bidang kesehatan, setiap rentang usia membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda. Misalnya pada anak-anak kecil yang masih berada di bangku SD membutuhkan waktu tidur sekitar 10 jam. Sedangkan orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7 sampi 9 jam. Oleh karena itu, orang yang tidak pernah berlari maraton ataupun pernah berpotensi untuk menjadi atlet maraton dengan melakukan tidur yang cukup.
Namun terdapat faktor lain yang menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi atlet maraton. Faktor pertama adalah dari kaki, pada kaki bagian tumit terdapat seperti bantalan pada kaki kita (jadi tumit kita kan tidak langsung tulang, melainkan terdapat bagian yang empuk) yang bermanfaat agar saat kita menginjak tanah tidak sakit.
Memang benar jika ada beberapa orang yang memiliki keahlian khusus dalam lari seperti atlet maraton atau contoh mudahnya seperti Usain Bolt yang dapat berlari 100m hanya dalam waktu 9,58 detik. Namun orang-orang yang tidak pernah berlari maraton atau pernah mencobanya namun tidak sampai menekuninya bukan berarti mereka tidak dapat berlari secepat atlet maraton. Bisa saja diantara orang yang bukan atlet maraton bisa mengalahkan seorang atlet maraton namun ia tidak pernah mencobanya. Semuanya dapat dilakukan dengan usaha yaitu faktor-faktor yang telah penulis jelaskan dibagian sebelumnya seperti melatih jantung serta otot, konsumsi makanan yang dijaga, dan tidur yang cukup.
Beberapa negara telah mengadakan hari maraton. Namun tidak perlu jauh-jauh, contoh mudahnya adalah lari maraton yang diadakan di Silang Monas, Jakarta. Lari maraton ini dinamakan sebagai lari Mandiri Jakarta dan diikuti oleh 16.000 pelati dari berbagai negara dan mengikuti lomba tersebut. Kemudian kegiatan seperti ini diadakan juga di kota Bogor dengan nama Mandiri Bogor Sundown 2017. Lari maraton ini dilaksanakan pada malam hari (setelah matahari terbenam). Sekitar 3000 orang berpartisipasi serta banyak juga yang berasal dari negara lain.Â