Baru-baru ini peneliti telah menemukan bahwa bakteri yang membawa penyakit berbahaya pada manusia hidup dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan kita sulit sembuh dari penyakit dikarenakan bakteri yang hidup lebih lama di tubuh kita. Namun ada seorang ilmuan yang berasal dari Rusia, Antoni Brouchkov, merasa yakin bahwa bakteri purba dapat membuat manusia hidup selamanya tanpa berpenyakitan. Anatoli merupakan kepala Geocryology Department di Moscow State University dia menguji bakteri yang usianya 3,5 juta tahun dengan cara menyuntikkannya pada dirinya."Saya mulai bisa bekerja dalam kurun waktu yang lebih lama. Saya tidak menderita flu sejak dua tahun belakangan," kata anatoli saat diwawancara. Kemudian terdapat juga berita lainnya mengenai bakteri yaitu ditemukan bahwa bakteri E-coli yang berada di dalam air tanah tetap hidup walaupun air tanah tersebut telah di rebus lama. Kata salah satu seorang peneliti yang bernama Astrid Widajati Sulistomo yang bekerja sebagai dokter dari departwmen kedokteran komunitas FKUI bakteri E-coli akan mati bila di rebus dengan suhu yang cukup tinggi yaitu seratus derajat kemudian harus didiamkan selama lima sampai sepuluh menit. Didiamkan karena bakteri tersebut memiliki lapisan pelindung sehingga jika didiamkan selama lima sampai sepuluh menit lapisan pelindung tersebut akan pecah dengan sendirinya. Â Mengapa demikian? Apakah bakteri benar-benar hidup dalam jangka waktu yang lama?
Bakteri itu merupakan salah satu contoh sel. Apa itu sel? Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Sedangkan sekelompok sel yang fungsi dan bentuknya sama dapat membentuk suatu jaringan. Berbagai jenis jaringan saling bekerja sama untuk membuat suatu organ ataupun alat tubuh dan berbagai jenis organ saling terhubung dan membuat suatu sistem organ. Sel mempunyai strukturnya sendiri namun struktur tersebut dibagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme terdiri dari salah satu antara sel prokariotik dan eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan yang berdasarkan inti selnya. Sel prokariotik tidak memiliki selaput inti sedangkan sel eukariotik ada selaput inti. Oleh karena itu, materi genetik sel prokariotik tidak terbungkus selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, namun ada juga beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler dapat membentuk koloni.
        Sel berasal dari kata cell dari bahasa inggris yang berarti kotak kecil. Robert Hooke, seorang peneliti, merupakan orang pertama yang menemukan sel dari sayatan tipis gabus menggunakan mikroskop buatannya sendiri. (bentuknya kotak-kotak tanpa isinya karena sel gabus itu merupakan sel mati). Selain Robert Hooke masih ada banyak teori-teori lain. Seperti Johanes Purkinje yang menemukan istilah mengenai protoplasma. Kemudian Robert Brown yang menemukan inti sel dan menyatakan bahwa itu merupakan bagian terpenting sel. Ada juga Rudolf Virchoff yang berasal dari Jerman mengatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya. Jerman Matthias dan Jakob Scheleiden menyatakan kalau semua tumbuhan terdiri dari sel-sel. Robert Remak juga mebuat suatu teori sel yaitu sel berasal dari sel lain dengan cara melakukan pembelahan. Masih ada banyak teori sel yang ada.
       Â
Semua sel prokariotik memiliki membran sel plasma, neklueoid yang berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain hal tersebut, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri  dan Sianobakteri. Sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA serta RNA. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Dinding Sel tersusun dari  peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul. Membran Plasma tersusun dari molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan cara mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam. Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel. Mesosom merupakan membran plasma yang melekuk ke dalam seperti bentuk bangunan. Fungsinya sebagai penghasil energi. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetika, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. RNA berfungsi membawa kode-kode genetika sesuai pesanan dari DNA. Sel prokariotik tersusun dari berbagai bagian. Setiap bagian sel memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh bagian dari sel prokariotik harus bekerja sama untuk membentuk satu kesatuaan.
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki selaput inti. Oleh karena itu, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus oleh selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Sel eukariotik terdiri dari membran sel, sitoplasma, sitoskleton, nukleus, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, badan mikro, mitokondria, dan kloroplas.
Membran Sel atau selaput Plasma yaitu selaput selektif permeabel, yang artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino, gliserol dan berbagai ion. Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar. Nukleus adalah organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel. Retikulum Endoplasma merupakan organel yang tersusun oleh membran yang bentuknya seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel. Ribosom merupakan bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein. Kompleks golgi mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik. Badan Mikro berisi enzim katalase. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem elektron. Sedangkan kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Seperti hal yang sudah ketahui bahwa perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Kita tahu bahwa sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Perbedaan yang utama antara sel prokariotik dan eukariotik yaitu sel eukariotik memiliki organel yang terikat dengan membran sel sebagai mitokondria, sedangkan sel prokariotik tidak.
Nukleoid merupakan area yang berada dalam sitoplasma sel prokariotik yang di dalamnya terdapat materi genetik. Perbedaan yang lainnya yaitu bersifat struktural, sedangkan sel yang lain mempunyai sifat prosedural. Sel prokariotik dan eukariotik melakukan proses secara substansial yang berbeda dengan prokariota dan eukariota yaitu melakukan proses secara ekspresi gen dan regulasi. Proses dari kedua jenis sel ini, akan menuliskan DNA sehingga menjadi mRNA. Kemudian akan di terjemahkan dalam polipeptida, namun secara spesifik prosesnya tetap berbeda.
Penulis akan menjelaskan secara lebih dalam mengenai sel prokariotik. Sel prokariotik  tidak memilki nukleus dan membran untuk mneyimpan bahan-bahan genetika. Umumnya ukuran sel prokariotik berukuran 0,5 - 3 mm. Sel prokariotik juga mengandung sejumlah kecil DNA  yang panjangnya kurang lebih 0,25 mm atau lebih dan dapat menampung banyak protein. Sel prokariotik sendiri dibagi menjadi dua yaitu Bakteri dan Archae. Umumnya sel proakriotik merupakan organisme uniseluler namun ada juga yang multiseluler. Kemudian materi-materi genetik yang terdapat di sel prokariotik dapat membentuk stuktur yang disebut nukleoid yang merupakan kromosom tunggal. Untuk archae dan bakteri, archae merupakan bakteri purba. Archae dapat hidup dilingkungan yang ekstrim seperti lingkungan dengan suhu yang tinggi atau PH yang sangat tinggi dan lainnya. Adanya juga sel prokariotik yang mengandung struktur intrasel yang berupa organela primitif. Sel prokariotik mengandung satu lingkaran DNA yang stabil dant ersimpan di nukleoid. Sel prokariotik memiliki empat bentuk dasar yaitu coccus yang berbentuk sepertis sferik, bacilli yang berbentuk seperti tangkai, spirochaete yang berbentuk spiral, serta vibrio yang berbentuk seperti tanda koma pada tanda baca. Sel prokariotik dapat tinggal hampir di seluruh tempat selama ada air. Buktinya archae dan bakteri ada yang dapat tinggal di lingkungan yang sangat ekstrim seperti suhu yang tinggi dan juga salinitas tinggi. Telah ditemukan fosil tertua sel prokariotik sekitar 3.5 miliar tahun lalu, sekitar 1 miliar tahun setelah pembentukan kerak bumi. Sel Prokariotik mungkin adalah bentuk kehidupan yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam catatan fosil pada masa yang mendatang  kemudian, dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari beberapa nenek moyang sel prokariotik. Fosil dari sel eukariotik tertua berumur sekitar 1.7 miliar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah pada suatu kesimpulan yaitu sel eukariotik muncul pada 3 miliar tahun yang lalu.