Mohon tunggu...
Natasha J P
Natasha J P Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Sel Prokariotik Dapat Bertahan Hidup dalam Jangka Waktu Lama?

25 Agustus 2017   17:08 Diperbarui: 25 Agustus 2017   18:07 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan yang sangat mencolok yang paling mudah adalah sel prokariotik tidak memiliki inti sel sedangkan sel eukariotik memiliki inti sel. Perbedaan lainnya adalah ukuran sel. Sel prokariotik memiliki ukuran sel dengan diameter 0,2 - 2.0m sedangkan sel eukariotik berukuran 10-100m. Kemudian pada dinding selnya, pada sel prokariotik dinding selnya sangat kompleks sedangkan pada sel eukariotik dinding selnya memiliki komponen kimia yang lebih sederhana. Pada sel prokariotik tidak ada organ yang membungkus membran sedangkan sel eukariotik ada. Perbedaan lainnya yaitu DNA, sel prokariotik memiliki DNA sirkuler sedangkan sel eukariotik memiliki DNA sirkuler dan DNA linear. Kemudian pada reproduksi seksualnya, sel prokariotik tidak melakukan proses meiosis sedangkan sel eukariotik melakukan proses meiosis. Sel prokariotik memiliki flagella yang mengandung dua protein penyusun atau disebut juga dengan protein building block dalam bahasa inggris, protein ini hanya berupa satu untaian sedangkan pada untuk sel eukariotik terdiri dari banyak mikrotubula. Hal lainnya seperti perbedaan pada sitoplasma sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik tidak mengandung sitokeleston atau disebut juga aliran sitoplasma sedangkan pada sel eukariotik mengandung sterol atau steroid serta karbohidrat yang berfungsi sebagai reseptor. Ukuran ribosom pada sel prokariotik dan sel eukariotik juga berbeda. Pada sel prokariotik ukuran ribosomnya lebih kecil dibandingkan sel eukariotik, kira-kira sekitar 70S sedangkan untuk sel eukariotik sekitar subunit mayor 80S. Perbedaan  pada sel prokariotik dan sel eukariotik sangat banyak. Dari pembelahan selnya juga berbeda, sel prokariotik membelah diri melalui binari fiksi, sedangkan sel eukariotik membelah diri dengan mitosis. Sel prokariotik juga merupakan sel yang uniseluler sedangkan sel eukariotik merupakan sel multiseluler.

Sekarang penulis akan menjelaskan mengenai persamaan sel prokariotik dan sel eukariotik. Persamaan yang pertama adalah dari membran plasmanya. Pada sel prokariotik dan sel eukariotik membran plasmanya yang disebut juga sebagai pelintang selektif dan berguna untuk menjadi pembatas.

Sekarang penulis akan menjelaskan bagaimana sel prokariotik dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel eukariotik. Mengapa bakteri bertahan hidup lama? Mengapa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dibandingkan dengan sel eukariotik?? Sekarang penulis akan menjelaskan bagaimana sel prokariotik dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel eukariotik menurut pendapat saya. Sel, seperti yang telah kita ketahui, sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke dan itu merupakan sel mati. Lalu siapakah yang menemukan sel hidup pertama kali? Antony Van Leewenhoek yang berasal dari Belanda menemukan sel protozoa dan bakteri. Ia menemukannya melalui mikroskop yang ia rancang sendiri kemudian dia mengirim hasil penelitiannya ke Royal Society. Dari hal berikut dapat kita ketahui bahwa sel prokariotik telah ditemukan terlebih dahulu sebelum sel eukariotik. Seperti yang telah kita ketahui dari perbedaan atara sel prokariotik dan sel eukariotik bahwa sel prokariotik memiliki DNA sirkuler dan sel eukariotik memiliki DNA sirkuler dan DNA linear. Dengan ini dapat kita ketahui bahwa sel eukariotik memilki persamaan dengan prokariotik yaitu sama-sama memiliki DNA sirkuler. Hal ini menjelaskan bahwa sel eukariotik merupakan hasil perkembangan dari sel prokariotik yang telah lebih disempurnakan. Plastid atau kloroplas dan mitokondria merupakan sel bebas. Keduanya dapat bergerak bebas karena mereka merupakan sel bebas. Kemudian mereka masuk ke dalam sel prokariotik dan akhirnya bergabung dengan sel prokariotik menjadi sel eukariotik. Mengapa plastid dan mitokondria masuk kemudian bergabung dengan sel prokariotik? Hal tersebut dikarenakan keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Plastid dan mitokondria merupakan sel bebas oleh karena itu mereka tidak memiliki perlindungan untuk melindungi dirinya. Sehingga mereka membutuhkan sel lain yang memiliki dinding sel untuk melindungi diri mereka. Oleh karena itu mereka perlu masuk ke dalam sel prokariotik dan bergabung. Kemudian dengan masuknya plastid dan mitkondria sel prokariotik mendapatkan untuk dengan mendapatkan energi dari mitokondria dan dapat melakukan fotosintesis dari plastid. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa sel eukariotik merupakan perubahan evolusi yang lebih mendekati kesempurnaan dari sel prokariotik.

Ada berbagai macam alasan yang menyebabkan sel prokariotik bertahan hidup lebih lama. Alasan berdasarkan pendapat saya, pertama, sel prokariotik tidak membutuhkan waktu lama untuk mereproduksi lain halnya dengan sel eukariotik yang membutuhkan waktu yang lebih lama. Sel prokariotik mampu membelah diri dengan sederhana. Mulai dari pemecahan, kemudian menduplikasi molekul DNA dan terjadi pelekukan sel. Hal ini mengakibatkan sel prokariotik dapat melakukan pembelahan dengan cepat dan banyak. Jika bakteri semakin banyak di tubuh manusia, maka kitapun tidak bisa cepat sembuh dari penyakit yang disebabkan bakteri. Sedangkan sel eukariotik membutuhkan waktu yang cukup lama.

Alasan lainnya adalah struktur pada sel prokariotik lebih simpel atau sederhana. Pada sel prokariotik struktur nya jauh lebih sederhana dibandingkan sel eukariotik. Mengapa? Karena pada sel prokariotik, ia tidak memiliki RE, lisosom, kompleks golgi, mitokondria, dan badan mikro. Dengan struktur yan tidak rumit membuatnya mudah untuk bereproduksi. Sehingga sel prokariotik dapat menghasilkan sel yang banyak dan lebih cepat.

             Alasan ketiga adalah sel prokariotik memiliki flagela. Flagela befungsi untuk alat gerak sel. Dengan adanya flagela sel prokariotik dapat bergerak dengan bebas. Flagela berstruktur seperti cambuk yang melekat pada dinding sel. Flagela juga tidak hanya berguna untuk alat gerak sel, flagela memiliki manfaat lain seperti transduksi sinyal. Flagela memiliki bentuk tunggal yang disebut dengan flagellum. Flagela juga memiliki struktir yang berbeda. Misalnya pada bakteri flagela terbuat dari protein flagellin. Kemudian sel prokariotik dapat mengambil nutrisi dari sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya seperti sebuah mobil mainan, mobil mainan dapat bergerak karena memiliki roda-roda sebagai alat geraknya namun jika tidak ada roda-roda tersebut apakah mobil mainan itu dapat bergerak? Dan jika ditarik dengan sebuah tali hanya akan menghasilkan gerakan sedikitpun. Oleh Karena itu, dengan adanya flagela untuk mengambil makanan atau nutrisi untuk sel prokariotik maka sel prokariotik dapat hidup lebih lama karena mudah untuk mengambil makanan sekitarnya.

            Alasan yang keempat adalah sel prokariotik dapat tinggal di lingkungan yang ekstrem, seperti lingkungan yang tidak nyaman, seperti suhu yang terlalu tinggi, atau PH yang sangat tinggi, dan lainnya. Oleh karena itu, ia dapat bertahan di lingkungan mana pun berbeda dengan sel eukariotik yang tidak dapat tinggal di lingkungan yang ekstrem. Contohnya adalah bakteri Thermus aquatiqusyang merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup di sumber air panas yang kira-kira bersuhu 60 derajat sampai 80 derajat. Contoh lainnya adalah bakteri Pseudomonas extremaustralisyang ditemukan oleh peneliti bahwa bakteri tersebut tinggal di lingkungan yang sangat dingin yaitu brada di Antartika yang suhunya kira-kira dibawah nol derajat. Ada juga bakteri yang hidup lingkungan dengan kadar garam yang sangat tinggi seperti Halococcus sp.yang hidup dalam kadar garam atau natrium klorida yang sangat tinggi. Serta ada juga yang dapat hidup di lingkungan yang kadar gulanya tinggi dan masih banyak lagi. Berbeda halnya dengan sel eukariotik, sel eukariotik sangat terpengaruhi dengan perubahan lingkungan. Namun ada juga beberapa sel eukariotik yang dapat hidup di lingkungan yang ekstrem. Tetapi bagaimana dengan sel eukariotik yang lain? Yang tidak tahan akan perubahan lingkungan yang ekstrem akan sulit bertahan dalam lingkungan tersebut. Hanya ada kemungkinan kecil sel eukariotik dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem. Sedangkan sel prokariotik memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem.

 

Jadi dari segala pendapat-pendapat yang telah disampaikan. Penulis setuju bila sel Prokariotik merupakan sel yang dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel eukariotik dikarenakan faktor-faktor seperti perbedaan struktur, reproduksi, pada perbedaan lingkungan ( ada yang dapat bertahan di lingkungan ekstrim dan ada juga yang bias bertahan dengan kemungkinan kecil atau bias juga tidak dapat bertahan sedikitpun ). \

                Dari artikel berikut, diharapkan para pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai sel prokariotik dan sel eukariotik. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan artikel ini. Terima kasih sebesar-besarnya pada para pembaca yang mau meluangkan waktu untuk membaca artikel ini. AMDG!

               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun