Mohon tunggu...
Tasfiyaaz
Tasfiyaaz Mohon Tunggu... Lainnya - تصفية الزكى

Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eksistensi Media sebagai Difusi Pengetahuan bagi Masyarakat dalam Upaya Meminimalisir Tingkat Penyebaran Mata Rantai Virus Corona

21 Mei 2021   19:11 Diperbarui: 21 Mei 2021   19:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketiga. Sebagai media hiburan, sebagai agen perubahan maka sudah sepantasnya jika media sosial dijadikan sebagai institusi yang menjadi corong kebudayaan dan juga menjadi katalisator perkembangan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat dan menjauhkan berbagai budaya yang justru dapat merusak moral masyarakat (Bungin, 2006).

Dalam kasus Covid-19 ini media sosial dimanfaatkan sebagai media yang dapat memberi informasi dan mengedukasi masyarakat. Berbagai informasi yang diberikan media sosial terkait dengan semakin bertambahnya jumlah korban yang terpapar virus Covid-19 ini kian hari semakin meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa virus ini memang berbahaya dan mereka harus berpikir ulang untuk melakukan berbagai hal dan berbagai tindakan yang dapat berbahaya bagi diri mereka, tidak hanya itu, masyarakat juga mulai menerapkan berbagai anjuran dari pemerintah tentang penetapan protokol kesehatan dalam keseharian mereka. 

Selanjutnya, berperan sebagai agen untuk mengedukasi masyarakat media sosial juga kerap memposting berbagai hal yang berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan dimasa pandemi baik berupa foto, audio, video, dan berbagai iklan di televisi. 

Sebagai media edukasi, media sosial telah memberi arahan dan pendidikan bagi masyarakat tentang darimana asal mula virus ini datang, bagaimana cara virus ini menyebar, apa saja gejala yang dialami oleh individu yang terpapar, serta anjuran untuk menjaga kontak fisik terutama dengan pasien yang sudah terinfeksi.

Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang dialami penulis dapat disimpulkan bahwa media sosial memang memiliki peran penting dan cukup efektif jika digunakan dalam meminimalisir penyebaran mata rantai virus Corona (Covid-19). 

Dalam hal ini media sosial mampu memberi pencerahan bagi masyarakat tentang berbagai informasi yang sebelumnya belum mereka ketahui. Selain itu, media sosial juga telah menciptakan berbagai perubahan dalam pola kehidupan masyarakat yang tentunya lebih baik daripada sebelumnya seperti memakai masker, berjaga jarak, dan mencuci tangan ketika hendak keluar rumah. Tidak hanya itu, media sosial ini juga dianggap mampu memproduksi nilai-nilai serta pandangan hidup yang ada dalam masyarakat sesuai dengan arahan dan aturan yang telah dibuat serta ditetapkan oleh pemerintah.

Daftar Pustaka

Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sampurno, M. B. (2020). Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat, dan Pandemi Covid-19.  Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i , 7.

West, R., & H.Turner, L. (2016). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun