Keragaman Budaya Indonesia
Lagi-lagi jika membahas tentang keragaman budaya, Indonesia selalu jadi juaranya. Dengan perbedaan yang beragam, tidak memungkiri bahwa warganya memiliki rasa persatuan yang tinggi, hal ini tercermin dari semboyan negeri ini "Bhineka Tunggal Ika."
Bukan hanya itu, rasa persatuan juga terbangun karena pengaruh tradisi yang telah ada sejak turun-temurun. Kerap kali dipersatukan dalam beberapa acara yang telah menjadi tradisi menjadi salah satu pemicu mengapa Indonesia memiliki rasa yang tinggi terhadap persatuan.
Dari sekian ragam tradisi, salah satu tradisi unik yang perlu kita kenali adalah tradisi sepasaran. Konon, ada sebagian daerah yang menerapkan tradisi sepasaran ini untuk acara kelima hari bayi setelah kelahiran ada juga yang menerapkan tradisi sepasaran setelah 5 hari proses acara pernikahan.
Adapun tradisi sepasaran bayi biasanya dilaksanakan setelah maghrib dan dihadiri oleh bayi, orang tuanya serta anggota keluarga terdekat. Menurut tradisi, terdapat makanan pantangan yang disajikan dalam acara tersebut yakni sambal, sayur bersantan, telur, ikan tawar dan telur asin. Sehingga biasanya untuk sepasaran bayi disajikan makanan iwel-iwel, jajanan khas yang terbuat dari beras ketan. Sedangkan untuk sepasaran manten biasanya diisi dengan ater-ater (bahasa jawa: saling berbagi) kepada tetangga, biasanya ada makanan khas sepasaran yaitu bubur bubur sumsum yang melambangkan kesetaraan, artinya seluruh orang berhak merasakan kebahagian dengan menyantapnya tanpa terkecuali melalui tradisi ater-ater.
Manfaat Tradisi Sepasaran
Tradisi sepasaran ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur, baik selepas hari kelahiran bayi maupun terselenggaranya acara pernikahan. Tradisi sepasaran ini juga menjadi cara untuk mengumumkan pemberian nama bayi kepada para tamu undangan, mempererat tali silaturrahmi. Selain itu manfaat yang diperoleh dari tradisi ini ialah menambah kerukunan, berbagi dengan sesama, serta keberkahan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H