Mohon tunggu...
Taschiyatul Hikmiyah
Taschiyatul Hikmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah kamu dengan versi terbaik dari dirimu sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Instagram: @taschiyaa

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Drama Thailand "The Gifted 2018"

2 Januari 2023   08:23 Diperbarui: 2 Januari 2023   08:30 3045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster drama The Gifted 2018 (Sumber: Tweet@ahmadariif)

The Gifted merupakan salah satu drama Thailand yang diangkat dari Novel karya Dhammarong Sermrittirong. The Gifted tayang perdana pada 5 Agustus 2018. Saat ini dapat anda menyaksikan The Gifted lengkap dengan subtitle bahasa Indonesia melalui aplikasi Vidio dan Disney+Hotstar.

Drama yang disutradarai oleh Patha Thongpan, Dhammarong Sermrittirong, Waasuthep Ketpetch, dan Jarupat Kannula ini sukses menarik perhatian penonton. Pengangkatan genre fantasi sains suspen sangat cocok dengan karakter masing-masing aktornya.

Penilaian merupakan suatu hal yang bersifat subjektif. Namun, lain halnya setelah menonton The Gifted kamu akan menilai dengan rating 10/10, hal ini tidak semata karena genrenya bahkan alurnya yang penuh dengan plot twist, akan tetapi juga didukung oleh pemerannya yang berhasil membawa penonton untuk masuk dalam cerita dan pesan yang disampaikan.  

Buat kalian yang bosen nonton series atau drama genre romantis-romatis, nonton The Gifted adalah solusi yang recomended. Secara singkat The Gifted menceritakan tentang kisah anak SMA dalam sebuah sekolah yang tidak biasa. Ketidakbiasaan ini dapat tercermin dengan klasifikasi kelas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswanya. Jadi, kelas 1 diperuntukkan bagi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan dan potensi yang lebih unggul dibandingkan kelas dibawahnya, hingga kelas 8 yang berisi siswa dengan kategori kemampuan yang lebih rendah dalam berbagai bidang baik akademik maupun non akademiknya. Sekolah yang menerapkan sistem ini adalah RITDHA HIGH SCHOOL.

Episode 1 hingga 8 mengisahkan latar belakang dari 8 tokoh utama. Pertama, Pang diperankan oleh Nanon Korapat Kirdpan yang merupakan siswa dari Grade 8 yang dipercepat ke The Gifted Class. Meski Pang memiliki kesulitan dalam menemukan potensi yang ia miliki pada awalnya, namun setelah menemukannya tidak disangka potensi Pang sangat kuat, kemampuan membuat seseorang melakukan apa pun yang dia inginkan melalui kontak langsung dengan subjek serta merasakan detak jantung mereka.

Kedua, kisah Wave yang diperankan oleh Chimon Wachirawit Ruangwiwat, Wafe merupakan siswa techno-path atau mampu mengendalikan dan meretas setiap perangkat elektronik hanya dengan menyentuh. Diantara teman sekelasnya Wafe adalah siswa yang pertama berhasil menemukan potensinya dan hal ini sontak membuat Wafe bersikap dingin, angkuh, dan masa bodoh.

Ketiga, ada aktris cantik Lilly Apichaya Thongkham yang memerankan sosok Namtarn,  Siswi dengan tampilan culun sekaligus pemilik kemampuan untuk melihat masa lalu dari objek atau subjek apa saja yang dia sentuh. Namun, Namtarn memiliki kelemahan akibat penyakit hipertensi yang dideritanya. Oleh karena itu, Namtarn tidak dapat menggunakan kekuatannya dengan over.

Keempat, Jane Ramida Jiranorraphat as Claire. Dalam drama The Gifted sosok Claire memiliki potensi sinestesia, yakni semacam fenomena neuropsikologi dimana ia dapat melihat aura seseorang hanya berdasarkan dari warna yang diproyeksikan melalui tubuh seseorang, kemudian ditafsirkan menjadi semacam emosi tertentu. Misalnya, aura berwana biru menggambarkan kesedihan, aura ungu menggambarkan rasa bersalah atau takut, aura merah muda menggambarkan kegembiraan, aura merah menggambarkan kemarahan, dan masih banyak lagi.

Kelima, ada sosok Punn yang diperankan pleh Gun Atthaphan Phunsawat. Punn memiliki potensi untuk meniru atau menyalin keterampilan orang lain hanya dengan menonton atau belajar. Bukan hanya itu, Punn juga memiliki kepiawaian dalam mengembangkan empat kepribadian berbeda yang ada dalam dirinya: pertama, pemimpin; kedua, paranoid; ketiga, kemarahan; dan keempat, sisi gelap dirinya yang biasa muncul ketika sisa kepribadian bertengkar atau berdebat satu sama lain. Akibatnya Punn menjadi siswa multitasking meski Kondisinya masuk dalam kategori Multiple-Personality Disorder.

Keenam, Sing Harit Cheewagaroon yang berperan sebagai Ohm. Ohm merupakan salah satu siswa sekolah Ritda yang memiliki kemampuan untuk membuat objek atau manusia menghilang dan dapat mengembalikannya kembali. Kehadiran potensi yang dimiliki Ohm ini terdengar konyol karena berkaitan dengan karakternya yang pelupa dan kerap kali menghilang sesuatu entah disengaja maupun tidak. Sama halnya dengan Namtarn, saat potensi Ohm digunakan secara berlebihan akan memberikan efek terhadap dirinya berupa pendarahan ringan pada bagian hidup. Tidak hanya berhenti sampai disitu,  Potensi Ohm juga berevolusi karena ia mampu tembus pandang dan membuat orang lain juga tidak terlihat.

Ketujuh, ada Korn yang diperankan oleh Fiat Pattadon Janngeon. Korn merupakan siswa ketujuah yang berhasil menemukan potensinya, ia memiliki kemampuan untuk tidak tidur selama berhari-hari tanpa rasa mengantuk dan lelah sedikitpun. Korn merupakan teman masa kecil Claire dan ia juga menarih rasa pada Claire, namun Claire lebih memilih Punn dan menolak cintanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun