Mohon tunggu...
Taschiyatul Hikmiyah
Taschiyatul Hikmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah kamu dengan versi terbaik dari dirimu sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Instagram: @taschiyaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

28 Desember 1895, Cikal Bakal Keberadaan Bioskop

28 Desember 2022   07:24 Diperbarui: 28 Desember 2022   07:33 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Pemutaran Film" (Sumber: Pinterest)

Pemutaran film komersial pertama yang diselenggarakan pada 28, Desember 1895 di Prancis merupakan hasil luar biasa yang telah diupayakan oleh Lumiere Bersaudara yakni Louise Lumiere dan Auguste Lumiere.

Kembali melansir melalui History.com, Louise Lumiere dan Auguste Lumiere berasal dari Perancis. Sebelumnya, Lumiere Bersaudara ini juga telah berhasil mengembangkan proyektor kamera bernama sinematograf.

Mulanya, pada Maret 1895, Louise Lumiere dan Auguste Lumiere kembali memberikan inovasi pada dunia, mereka mengumumkan kepada publik mengenai temuan baru mereka yakni dengan menghadirkan sebuah film singkat yang memperlihatkan para pekerja di perusahaan Lumiere.

Penemuan Lumiere bersaudara kembali menyedot banyak perhatian publik dan pada akhirnya pada 28 Desember 1895, sebuah film komersial ditayangkan untuk menjawab keinginantahuan publik akan fungsi sinematograf. Pemutaran film komersial ini mengisahkan tentang kehidupan penduduk Perancis sekaligus menjadi pemutaran film pertama di dunia

Pada waktu itu sudah diberlakukan fee (biaya) untuk pertama kalinya pula bagi yang penonton sebesar 1 franc. Saat ini jumlah 1 Franc senilai dengan 16.622,12 Rupiah.

Diawali oleh penemuan sinematografi Lumiere bersaudara melakukan pengembangan, hal ini terinspirasi dari  Joseph Plateau dari Belgia dan Simon Stampfer dari Austria secara bersamaan yang berhasil mengembangkan fenakistoskop.

Fenakistoskop merupakan sebuah alat yang berupa gabungan dari cakram pemintalan dengan beberapa slot yang memungkinkan gambar dapat terlihat yang kemudian menciptakan efek bergerak pada gambar.

Tidak berhenti sampai disitu, bentuk pengembangan teknologi ini kemudian dipadukan dengan beberapa penemuan Thomas Alva Edison yakni kinetograf dan kinetoskop yang merupakan sebuah mesin dengan penampil lubang pengintai. Alat ini dapat memungkinkan satu orang untuk menonton sepotong film saat bergerak melewati cahaya.

Antoine Lumiere yang merupakan ayah Lumiere bersaudara tengah menyaksikan demonstrasi kinetoskop milik Edison di tahun 1894. Setelah itu, Antoine memberitahukan konsep pengelolaan yang telah ia saksikan kepada kedua anaknya yang kala itu tengah sukses menjalankan pabrik foto di Lyon, Perancis.

Akhirnya, mereka mengembangkan beberapa penemuan dari Edison dan penemu-penemu lain berkaitan dengan alat-alat itu. Hasilnya merupakan keberhasilan yang dipatenkan, sinematograf yang merupakan kamera film kombinasi dan proyektor yang dapat menampilkan gambar bergerak di layar untuk penonton. Sinematograf menawarkan keunggulan dengan memiliki ukuran lebih kecil dan lebih ringan daripada alat-alat yang dihasilkan Edison.

Selanjutnya, Lumiere bersaudara membuka bioskop pertamanya dan menunjuk karyawan serta juru kamera untuk memutar film-film dengan materi yang baru di tahun 1896.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun