Melansir dari suara.com, Defense Mechanisme atau Mekanisme pertahanan adalah strategi psikologis yang secara tidak sadar digunakan untuk melindungi seseorang dari anxiety (kecemasan). Adapun anxiety tersebut timbul dari pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima.
Sementara itu, setelah memahami definisi dari mekanisme pertahanan diatas tentunya kalian berpikir apakah kalian pernah mengalaminya? Semua manusia yang sehat pasti pernah mengalami Defense Mechanisme dalam hidupnya, hal ini tidak lain dilakukan agar dia dapat terus menjalani kehidupannya ditengah datangnya masalah.
Selanjutnya, gimana sih bentuk Defense Mechanisme itu. Defense Mechanisme atau lebih akrab di sebut dengan Self Defense (Pertahanan diri) biasanya berupa munculnya kebiasaan seseorang untuk ruminasi dan overthingking. Kemunculan keduanya sudah sering serta tiba-tiba dan manusia kebanyakan sadar ketika hal itu terjadi dan menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar.
Ruminasi merupakan perilaku berpikir yang dilakukan secara berulang, secara garis besar ruminasi berwujud dalam pikiran-pikiran negatif yang datang secara terus menerus seolah tanpa penyelesaian, jika dibiarkan hal ini akan menjadi penghambat seseorang dalam menjalani kehidupannya.
Sedangkan, istilah overthingking tentu sudah kita ketahui bersama definisinya. Seseorang yang tengah memiliki beban pikiran dengan kadar lebih dan sering membuat kalut, hal ini yang disebut dengan overthingking.
Adapun dampak yang kemungkinan terjadi jika ruminasi dan overthingking di biarkan terus menerus antara lain:
1. Merasa menghadapi masalah seorang diri, kemudian terus menerus memikirkannya seolah masalah itu akan lebih meruap dan hal ini sebenarnya tidak solutif sama sekali terhadap masalahnya.
2. Seseorang yang ketika ada masalah kemudian tidak berupaya menemukan problem solvingnya alias malah beruminasi dan overthingking akan memicu kemunculan masalah lain.
3. Kecenderungan ruminasi dan overthingking akan berdampak terhadap kesehatan fisik.