Â
                               Â
Untuk kalian para pelajar yang saat ini lagi bosan dengan kegiatan Latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) dengan konsep acara yang gitu-gitu aja, yuk simak gimana inovasi dan inspirasi dari manasih konsep anti maenstream ini?
melansir dari id.wikipedia.org, kegiatan Latihan dasar kepemimpinan (LDK) adalah sebuah pelatihan dasar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan, biasanya kegiatan ini di panitiai oleh pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) lama kepada pengurus OSIS yang baru.
kegiatan LKDS selalu dilaksanakan setiap tahunnya oleh beberapa sekolah baik dalam tingkat menengah pertama maupun menengah atas, salah satunya disekolah Madrasah Aliyah Mamba'ul Ulum, yang berlokasi di Jl. Awang-awang No.70, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, 61382. yang mana pada saat itu kepengurusan OSIS periode 2018-2019 menuju pergantian pengurus OSIS periode 2019-2020.
 Ketua OSIS periode 2018-2019 menginginkan ada sesuatu yang baru dari LDKS tahun ini sebagai bentuk pungkasan masa jabatannya,
"harusnya ada inovasi anti maenstream dikegiatan LKDS tahun ini, mengingat beberapa hal yang sudah berubah dari tahun-tahun lalu, dan untuk menutupi kekurangan dari perubahan tersebut kita harus ada sesuatu yang menarik sehingga dapat berkesan di hati peserta" Ujar siswi berkacamata sekaligus ketua OSIS periode 2018-2019.
Semua panitia berpikir keras untuk mewujudkan wacana tersebut, alhasil tercenanglah pikiran untuk mengusung tema kebudayaan dalam kegiatan LDKS ini, sebagai bentuk pelestarian dan juga menunjukkan bahwa budaya Indonesia tidak kalah keren dengan budaya asing.
Rencana kegiatan LDKS 2019 dengan tema "kebudayaan lestari oleh pemimpin berbudi", berhasil disusun dengan rapi dengan disisipkan nuansa kebudayaan dan  dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 7 November 2019. nah, apa saja sih yang membuat kegiatan ini bisa disebut anti maenstream, berikut detail konsepnya:
1. puncak acara kegiatan LDKS ini dilaksanakan bertepatan dengan dinobatkannya wayang kulit sebagai  karya seni kebudayaan yang mengagumkan yakni pada tanggal 7 Novermber.
2. malam puncak dimeriahkan oleh penampilan yang sesuai dengan tema yakni dengan menyajikan pengibaran bendera merah putih, bendera pondok pesantren, bendera OSIS, dan bendera-bendera ekstrakulikuler lainnya di kibarkan seraya berlari mengitari api unggun menunjukkan semangat kebangsaan, kemudian di lanjutkan dengan penampilan 8 orang pembawa wayang-wayangan dan lengkap dengan kostum serta properti nuansa Indonesia banget.Â
tidak hanya itu dalam penampilan ini juga diberikan nuansa dakwah dengan menghadirkan salah satu siswa berperan sebagai sosok Kyai yang sedang menuturkan nasihat, sebagai bentuk orientasi bahwasannya acara ini dipersembahkan dari pengurus OSIS yang juga menjadi santri. selanjutnya diakhiri oleh 3 penari cantik yang terpilih sebagai pemanis dalam acara ini, karena sedari tadi nuansa yang diberikan kental dengan jawa yang kaku sehingga masih belum ada sentuhan gemulainya.
3. Seluruh peserta LDKS harus menampilkan sesuatu yang masih berkaitan dengan kebudayaan dan kebangsaan sebagai bentuk korelasi antara tema dengan kegiatan didalamnya.
nah, gimana nih udah maenstream bangetkan konsep acaranya. bisa banget buat dijadikan inspirasi agar acara LDKS disekolahmu tidak maenstream. Untuk saat ini dengan kondisi pandemi Covid-19, yang sedang mewabah hampir diseluruh Dunia bolehlah kiranya inspirasi ini disimpan dulu, sampai Indonesia kembali memulih.
Dari seni kita dapat memaknai kehidupan. Lestarikan kebudayaan! mulai dari kebijaksaan sebuah pimpinan. (Taschiyatul Hikmiyah) .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI