Indikator keharmonisan dalam keluarga salah satunya bisa dilihat dari pemenuhan hak dan kewajiban yang semestinya dilakukan dan diterima baik dari pihak orang tua maupun anak. Kebiasaan membacakan dongen dapat dijadikan sebagai salah satu kewajiban orang tua dalam memenuhi sarana dan media belajar di rumah, begitu pula bagi sang anak dapat dijadikan sebagai hak menerima perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
Dengan begitu, keduanya akan sama-sama memiliki peran yang sejalan dan hubungan antara orang tua dengan anaknya akan terjalin semakin erat.
6. Membantu proses belajar bicara
Proses belajar bicara pada anak membutuhkan stimulus yang mana secara garis besar datang dari lingkungan sekitarnya. Kebiasaan membacakan dongeng disinyalir dapat membantu proses belajar anak karena pada saat orang tua membacakan dongen anak menyimak dan memberikan respons. Sebagian besar anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ia akan meresponsnya dengan belajar menirukan bicara dan bertanya.
7. Mendukung perkembangan sensorik dan kognitif
Perkembangan sensorik adalah keterampilan yang dimiliki oleh seorang anak untuk menggunakan indra ditubuhnya, meliputi indra penglihatan, indra pendengaran, indra perasa, hingga sentuhan. Sedangkan perkembangan kognitif merupakan tahapan-tahapan perubahan pada anak untuk memahami, mengelola, hingga memecahkan masalah.
Kebiasaan membacakan dongeng dapat mendukung perkembangan sensorik dan kognitif karena dalam membaca dongen anak akan menggunakan beberapa indra dalam tubuh dan jika dilakukan berulang maka akan mengalami perkembangan. Selain itu, alur yang disajikan dalam sebuah dongeng dapat membantu perkembangan kognitifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H