Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkontribusi dalam Transisi Energi Menuju Era Energi Berkelanjutan

6 Februari 2024   14:01 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:04 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hemat Energi

Selain beralih menggunakan moda transportasi berbasis energi listrik, berkontribusi dalam transisi energi menuju era energi berkelanjutan dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hemat energi.

Sebagian besar diantara kita sebenernya sudah memahami pentingnya perilaku hemat energi. Tapi namanya juga manusia, terkadang lupa dan lalai.

Membiarkan listrik dan AC menyala di ruangan yang kosong, membiarkan TV menyala sampai pagi sementara kita terlelap, menunggu diparkiran dengan tetap menyalakan mesin dan AC mobil, atau memilih menggunakan motor untuk pergi ke minimarket yang jaraknya dekat padahal tidak sedang diburu waktu, adalah contoh perilaku boros energi yang masih dilakukan banyak orang.

Perlu komitmen bersama untuk terus saling mengingatkan anggota keluarga atau pengguna layanan publik seperti rumah ibadah, rumah sakit, dan sekolah agar senantiasa hemat dalam penggunaan energi. Gunakan energi seperlunya dan sewajarnya.

Memasang stiker hemat energi di dekat saklar adalah cara termudah untuk saling mengingatkan anggota keluarga dan masyarakat untuk istiqomah dalam mewujudkan perilaku hemat energi. 

Energi Berkelanjutan

Beralih menggunakan motor listrik, naik Commuter Line, dan hemat aenergi adalah bentuk kontribusi terhadap program pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan. Hal ini sebagai respon atas krisis iklim yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Tahun 2023 lalu dinyatakan sebagai tahun terpanas dalam 100.000 tahun! (Kompas.id). Sektor energi merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca dan memicu pemanasan global. 

Di sisi lain, cadangan energi fosil kian hari kian menipis. Kementerian ESDM dalam keterangan pers tertanggal 19 Januari 2021 menyatakan bahwa cadangan minyak Indonesia tersedia untuk 9,5 tahun dan cadangan gas 19,9 Tahun (esdm.go.id).

Rencana menyuntik mati PLTU dan membangun pembangkit listrik yang berbasis energi berkelanjutan mulai dilakukan pemerintah. Pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, air, panas bumi, dan bio energi terus diupayakan pembangunannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun