Commuter Line adalah moda transportasi sejuta umat. Setiap hari ratusan ribu penglaju memanfaatkannya sebagai sarana mobilitas menuju ke tempat kerja, ke tempat usaha, ke sekolah/kuliah, atau ke tempat wisata.
Tak hanya ada di wilayah Jabodetabek dan Banten, Commuter Line juga melayani warga Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Blitar dan Kota Malang.Â
Bagi Warga Jabodetabek layanan Commuter Line yang bisa dinikmati adalah Commuter Line Basoeta, Commuter Line Bogor, Commuter Line Cikarang, Commuter Line Rangkasbitung, Commuter Line Tanjung Priok, dan Commuter Line Tangerang.
Sebagai warga Bekasi yang mencari nafkah di Jakarta, Aku sering menggunakan Commuter Line Cikarang. Berangkat dari Stasiun Bekasi, pilihannya adalah naik Commuter Line rute Kampung Bandan via Manggarai dan turun di Stasiun Sudirman.
Jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin ini ungkapan paling pas untuk mengekspresikan perasaan ketika Aku untuk pertama kalinya naik KRL Commuter Line. Jatuh cinta pada stasiunnya, pada kebersihan gerbongnya, pada ketepatan waktunya, pada upaya menjaga keamanan dan keselamatannya, pada ongkosnya yang murah, pada bebas polusinya, dan pada transformasi digitalnya.
Keraguan akan kenyamanan yang sempat muncul, langsung sirna ketika menginjakkan kaki di pelataran stasiun. Arsitektur stasiun dengan segala fasilitas pendukungnya terlihat menakjubkan.
Hall stasiun terlihat luas dan modern. Mesin-mesin pembaca QR Code dan kartu uang elektronik berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) berjejer di area gate-in/gate-out.
Mengandalkan sistem pembayaran digital, calon penumpang tak harus antri membeli karcis. Berbekal aplikasi C-Access, Access by KAI, Kartu Multi Trip (KMT), atau uang elektronik bank, naik kereta kini cukup praktis. Tinggal pindai QR-code atau tempel kartu uang elektronik, cuss langsung melaju.
KAI Commuter Indonesia (KCI) sebagai pengelola KRL Commuter Line berkolaborasi dengan Pemerintah (Kementerian Perhubungan) dalam upaya mewujudkan sarana dan prasarana perkeretaapian yang modern. Revitalisasi dan transformasi digital dalam pelayanan Commuter Lain membuat suasana stasiun seperti stasiun di negara maju yang selama ini hanya bisa di lihat di internet, televisi atau film.Â
Demikian juga halnya kondisi di dalam kereta yang selalu terlihat apik dan terawat. Tak hanya lantai yang terlihat bersih. Area pintu, dinding, bingkai dan kaca jendela, kursi penumpang, semuanya terlihat resik terjaga.
Demi memberikan rasa aman dan nyaman, KCI telah mengoperasikan CCTV analytic di stasiun-stasiun Commuter Line di wilayah Jabodetabek. CCTV analytic memiliki kemampuan mengidentifikasi wajah calon penumpang. Pelaku kriminal yang wajahnya sudah terekam dalam database dipastikan tidak bisa masuk stasiun jika wajahanya tertangkap CCTV canggih ini (commuterline.id).
Di stasiun dan di dalam kereta selalu ada satpam yang bertugas untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang mengancam keselamatan dan keamanan penumpang. Mereka mengawasi berbagai potensi terjadinya pelecehan seksual, pencurian, dan gangguan ketertiban.
Upaya membengun image layanan Commuter Line yang aman, nyaman, tidak macet, dan ekonomis membuahkan hasil. Pengguna KRL Commuter Line semakin bertambah dari waktu ke waktu.Â
Mengutip Katadata.co.id, selama tahun 2022 terjadi peningkatan rata-rata penumpang setiap bulannya. Jika pada Januari tercatat rata-rata 481.838 penumpang per hari, pada bulan Desember mengalami peningkatan rata-rata penumpang menjadi 848.195 per hari.
Demikian juga tahun 2023. Mengutip akun istagram KCI @commuterline, pada bulan Januari tercatat 22.716.957 penumpang dan pada bulan Juni tercatat 23.292.386 penumpang.
Insan Super KAI Commuter
Melayani sebanyak kurang lebih 850.000 orang setiap harinya, tentu bukan perkara mudah. Serangkaian kereta itu tentunya tak hanya sekedar mengantarkan ratusan ribu kepala manusia dari stasiun ke stasiun. Para penumpang pastinya membutuhkan jaminan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.
Mereka yang berjibaku dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang commuter line, baik di level manajemen maupun mereka yang bekerja di lapangan sangat pantas untuk dibanggakan. Oleh karenanya, kusebut mereka Insan Super KAI Commuter.Â
Tulisan ini mencoba memotret beberapa sosok yang setiap hari dijumpai ketika berkomuter. Mereka sejatinya adalah ujung tombak layanan Commuter Line: Masinis, CSOT, dan Tenaga Kemanan dan Kebersihan.
Masinis
Masinis adalah awak sarana perkeretaapian yang bertugas mengoperasikan kereta api serta bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam perjalanan kereta api. Ketentuan ini terdapat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 Tahun 2017 Tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian.
Keselamatan ribuan penumpang ada dipundak Masinis. Oleh karenanya untuk menjadi masinis harus memiliki sertifikat kecakapan sebagai bukti kompetensi untuk mengoperasikan sarana perkeretaapian.Â
Standar kompetensi yang harus dimiliki masinis, dua diantaranya adalah, pertama mengetahui dan memahami tata cara berlalu lintas dan pengoperasian kereta api. Kedua mempu membaca pengaturan perjalanan kereta api yang berupa grafik perjalanan kereta api, maklumat perjalanan kereta api, dan warta maklumat kereta api (PM 4/2017).
Hanya Masinis yang dalam kondisi prima saja yang bisa bertugas. Galau sedikit, nyawa penumpang bisa jadi taruhan. Assessment pra dinas menjadi ritual wajib untuk mengetahui kesiapan Masinis bertugas.
Masinis dituntut untuk senantiasa fokus menjalankan tugas. Bahkan makan besar pun dilarang dilakukan di dalam kabin selama menjalankan tugas. Sepanjang perjalanan mereka harus siap membaca semboyan atau rambu-rambu perjalanan.
Sepantasnya kita bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Masinis ketika kereta berhenti di stasiun tujuan. Alhamdulillah, bisa tiba dengan selamat.Â
Hormat dan terima kasih kami Pak Masinis!
CSOT
Aku salah sangka. Setiap kereta yang akan berangkat atau memasuki stasiun, selalu terdengar suara dari speaker tentang informasi perjalanan, nama stasiun berikutnya, aba-aba pintu dibuka/ditutup, atau mengingatkan penumpang untuk hati-hati ketika hendak turun. Sempat menduga suara itu adalah Masinis. Padahal suara itu adalah milik petugas Customer Service On Train (CSOT).
Dalam setiap perjalanan KRL Commuter Line dioperasikan oleh dua petugas. Masinis di kabin depan, dan CSOT di kabin belakang. Â
Selain memberikan informasi CSOT juga bertugas mencatat atau mengisi segala sesuatu kejadian tidak normal selama perjalanan Kereta Rel listrik. Selanjutnya berkoordinasi terkait kendala teknis atau kejadian tidak normal dalam perjalanan Kereta Rel listrik kepada Masinis, Koordinator Wilayah dan Pegawai lain yang terkait dengan kendala tersebut.
Masinis dan CSOT memiliki seragam yang serupa tapi tak sama. Topi, baju, dan celana nampak serupa. Bedanya ada pada tanda pangkat di pundak, pin, bedge di topi dan lengan dan terdapat kelir merah pada baju CSOT.
Saat menurunkan penumpang di stasiun, CSOT juga akan turun untuk memberi aba-aba saat kereta siap diberangkatkan kembali. Untuk memastikan keselamatan penumpang, CSOT juga bekerja sama dengan satpam stasiun yang bertugas di peron sebelum menutup pintu kereta.
Keselamatan perjalanan penumpang Commuter Line sangat bergantung pada duet Masinis dan CSOT. Rasa terima kasih juga sangat pantas ditujukan kepada kru CSOT. SALUTE!
Petugas Keamanan dan Kebersihan
Personel petugas keamanan dan kebersihan biasanya bukanlah karyawan perusahaan. Umumnya mereka adalah karyawan Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja (Outsourcing) yang di tugaskan.
Meskipun demikian, petugas keamanan dan kebersihan adalah kepingan puzzle dari sebuah potret besar layanan Commuter Line. Keberadaanya merupakan wujud dari komitmen untuk menghadirkan moda transportasi urban yang aman dan nyaman.
Petugas Kemanan Commuter Line terdiri dari Petugas Keamanan Dalam (PKD) dan Petugas Pengawal Kereta (WALKA). PKD bisa dijumpai di stasiun baik di area pintu masuk/keluar dan area peron. Sementara WALKA bertugas di dalam kereta.
Membedakan PKD dan WALKA bisa dilihat dari hand badge yang digunakan. PKD mengenakan hand badge biru bertuliskan STASIONER. Sedangkan WALKA ber-hand badge merah bertuliskan WALKA.
Meskipun tugas pokoknya menjaga keamanan, PKD juga menjalankan fungsi penerangan dan informasi. Sering terlihat penumpang bertanya kepada PKD setiba di hall stasiun.
Begitu juga halnya dengan WALKA. Selain menjaga keamanan dan ketertiban, penumpang prioritas seperti manula, wanita dengan balita, penyandang dissabilitas, dan wanita hamil dapat meminta bantuan WALKA untuk mencarikan tempat duduk.
WALKA juga dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat seperti Ibu yang melahirkan atau insiden kecelakaan. Peristiwa ibu melahirkan di Commuter Line Dhoho adalah salah satu contohnya (liputan6.com).
Petugas kebersihan juga memegang peranan penting dalam memberikan kenyamanan kepada penumpang. Diluar jam sibuk, ketika gerbong relatif kosong, tiga orang tenaga kebersihan terlihat membersihkan gerbong. Kereta pun terlihat resik dan apik.
Tak hanya siang hari, rangkaian KRL Commuter Lain dicuci besar-besaran setelah digunakan. Video dari kanal youtube @kaicommuter berjudul Pencucian Sarana KRL ini memperlihatkan bagaimana komitmen KAI Commuter dalam menjaga kebersihan demi kenyamanan dan keselamatan. Ini merupakan upaya preventif dalam melindungi penumpang dari ancaman penyakit yang bersumber dari virus, bakteri, hama atau serangga.
(Sumber Video: Youtube/@kaicommuter)
Apresiasi setinggi-tingginya tentu pantas diberikan kepada PKD, WALKA dan Tenaga Kebersihan. GRACIAS!
Hormatku untuk Semua
Itulah pengalamanku menggunakan KRL Commuter Line. Atas segala yang aku lihat dan rasakan, rasa hormat setinggi-tingginya pantas diberikan kepada seluruh Insan KAI Commuter. Â
Stasiun, Kereta, Masinis, CSOT, PKD, WALKA, dan Tenaga Kebersihan pada hakikatnya adalah etalase tentang begaiman kesungguhan KAI Commuter mewujudkan visinya: Menjadi solusi ekosistem transportasi urban terbaik di Indonesia.
Rasa Hormatku teruntuk Insan Super KAI Commuter (tasbul).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H