Sakit adalah suatu ketetapan Tuhan (sunatullah) yang senantiasa mengiringi manusia yang sehat. Yang bisa dilakukan manusia hanyalah berupaya menjaga kesehatan dan melakukan antisipasi biaya jika sakit benar-benar datang.
Menjaga kesehatan dilakukan dengan melakukan gaya hidup sehat seperti berolahraga, mengatur pola makan, menghindari stress, menghindari alkohol dan rokok. Sedangkan melakukan antisipasi biaya jika harus dirawat di rumah sakit dilakukan dengan membeli produk asuransi.
Tak dapat dipungkiri, biaya pengobatan di rumah sakit yang relatif mahal adalah alasan banyak orang untuk membeli produk asuransi.
Cerita pengalaman selama perawatan Covid-19 di atas adalah contoh nyata tentang manfaat asuransi kesehatan. Cerita yang menegaskan bahwa asuransi kesehatan adalah instrumen penting dalam perencanaan keuangan keluarga. Keberadaanya berfungsi sebagai penjaga kestabilan saldo tabungan dan aset yang dimiliki seseorang.
Tanpa asuransi kesehatan, tabungan dan aset yang dikumpulkan selama bertahun-tahun bisa terkikis habis ketika seseorang harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Â
Pandemi Covid-19 semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Hal ini dibuktikan melalui riset yang dilakukan Inventure Indonesia bersama Alvara Research Center, November 2020 lalu.
Berdasarkan riset tersebut, sebanyak 78,7% dari responden setuju bahwa dengan adanya pandemi, seseorang perlu memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Pandemi membuat banyak orang merasa kesehatan dan nyawanya terancam. Itu sebabnya, keselamatan jiwa dan kesehatan kembali menjadi prioritas (allianz.co.id).
Berasuransi Selagi Muda
Membeli asuransi selagi muda, 20 - 30 an tahun, sebenarnya memiliki kelebihan. Kelebihan utamanya adalah karena karena preminya lebih murah. Dengan premi yang sama, pemegang polis usia tersebut berhak atas manfaat yang lebih besar dibandung usia di atasnya. Alasanya, usia muda secara umum memiliki riwayat kesehatan yang lebih baik dan risiko sakit kritis yang lebih kecil.
Alasan kedua, anak muda biasanya belum memiliki banyak tanggungan. Dengan demikian pengaturan keuangan menjadi lebih leluasa.
Mudah dan Murah