Sedangkan mereka yang mendapat keringanan untuk meninggalkan puasa adalah orang sakit, orang yang bersafar, orang tua renta, wanita hamil dan menyusui.
Jadi merasa jengkel (marah) tidak bisa dijadikan alasan untuk membatalkan puasa. Langkah terbaik ketika merasa jengkel (marah) ketika sedang berpuasa adalah beristighfar atau memohon ampunan Allah SWT.
Dengan istighfar yang diiringi penyesalan, semoga Allah SWT mengampuni dan menerima puasa kita. “Puasa hanyalah untuk-Ku dan Akulah sendirilah yang akan memberikan ganjaran padanya,” demikian bunyi sebuah hadis qudsi.
"Siapa tahu dengan beristighfar setelah kita jengkel (marah), Allah SWT melipat gandakan pahala puasa kita," demikian nasihatku kepada temanku keesokan harinya.
Melihat ekspresi mukanya, tak nampak penyanggahan. Semoga saja dia menerima penjelasanku.
Ah, semoga saja saya tidak merasakan kejengkelan seperti yang temanku rasakan. Sekiranya saya mengalaminya bisa jadi saya juga tak tahan dan tak ingat sedikitpun untuk membaca istighfar (tasbul).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H