Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tahun Baru 2019, Saatnya Milenial Membuat Resolusi Haji

31 Desember 2018   07:05 Diperbarui: 31 Desember 2018   12:37 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : danamon.co.id

Melakukan perjalanan ke Mekkah dalam rangka menunaikan ibadah haji merupakan harapan semua orang Islam. Miskin atau kaya, tinggal di desa atau di kota, tua atau muda semuanya memendam hasrat untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.

Tapi sayang tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berhaji. Mahalnya Ongkos Naik Haji menjadi penyebabnya. Musim haji tahun 2018 lalu pemerintah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar 31 juta - 39.5 juta tergantung lokasi keberangkatan atau embarkasi.

Hal lain yang menjadi kendala dalam berhaji adalah panjangnya antrian. Besarnya perbedaan antara jumlah pendaftar dengan kuota yang tersedia membuat calon jemaah harus menunggu kurang lebih 10 tahun lamanya untuk bisa diberangkatkan.

Mengutip Republika.co.id, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menungkapkan sudah 3.9 juta orang Indonesia telah terdaftar untuk menunaikan ibadah haji. Sementara untuk tahun 2019 Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan kuota hanya 221 ribu jemaah (12/12/2018).

Tapi mahalnya ongkos naik haji dan lamanya antrian jangan sampai memupuskan harapan untuk berhaji. Jika bijak menyikapinya aral tersebut bisa diubah menjadi asa. Rintangan pun berganti menjadi harapan, insya Allah.

Rencanakan Selagi Muda

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pepatah ini bisa dijadikan sebagi pedoman dalam mempersiapkan ongkos naik haji. Filosofi ini sudah terbukti dan melahirkan banyak kisah inspiratif tentang mereka yang papa tapi bisa mewujudkan mimpi menginjakkan kaki di kota Mekkah. Padahal keseharian mereka adalah buruh tani, tukang parkir atau penarik becak.

Jika yang pekerjaannya serabutan saja bisa, mereka yang memiliki penghasilan tetap tentunya memiliki peluang lebih besar untuk bisa melakukannya. Kuncinya adalah niat, disiplin dan mulai merencanakan sedini mungkin.

Generasi milenial yang lahir pada 1980-2000 awal, saat ini mulai berperan dalam perputatan roda ekonomi. Anak-anak muda ini mulai mengisi pos-pos yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya yang beranjak pensiun. Juga mengisi pos-pos baru yang ada sesuai dengan gaya hidup mereka. Gaya hidup digital. 

Bila tidak ada perubahan kebijakan haji, berarti dalam kurun waktu 10 tahun hingga 20 tahun mendatang jemaah haji akan diisi oleh generasi milenial. Dengan kata lain kali ini adalah Saatnya Berhaji bagi generasi milenial.

Momen pergantian tahun 2019 ini bisa dijadikan sebagai momen yang tepat bagi milenialis untuk membuat satu resoulsi besar: resolusi haji. Memprioritaskan niat haji sedini mungkin adalah langkah bijaksana menyikapi mahalnya ongkos naik haji dan lamanya antrian.

Ada banyak kelebihan yang bisa didapatkan dengan memprioritaskan niat haji selagi muda. Pertama ketika gilirannya telah tiba insya Allah kondisi tubuh masih prima. Ibadah haji merupakan ibadah yang berat. Jauhnya perjalanan, kondisi alam, faktor cuaca, dan suasana tidak nyaman akibat berkumpulnya jutaan orang pada saat yang sama tentunya membutuhkan kondisi fisik yang prima dalam menunaikan rukun haji.

Kedua usia muda biasanya tidak direpotkan dengan masalah kesehatan. Usia muda ditandai dengan imunitas tubuh yang masih tinggi sehingga tidak rentan terserang penyakit. Aktifitas mencari nafkah untuk naik haji, beribadah, dan menuntut ilmu agama bisa dilakukan dengan mudah.

Ketiga anak muda kaya akan ide-ide kreatif yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan. Semakin banyak sumber pemasukan berbarti tabungan haji bisa cepat terpenuhi.

Keempat pengaturan keuangan masih bisa lebih leluasa dan lebih ringan dalam mengalokasikan dana untuk tabungan haji. Jikapun sudah berkeluarga dan memiliki anak pengeluaran biaya hidup masih lebih longgar karena anak masih kecil.

Kelima umur manusia hanya Allah SWT yang tahu. Selagi Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk hidup adalah kesempatan terbaik untuk beribadah. Jika ajal menjemput ketika berhaji sudah diniatkan, kewajiban mencicil tabungan haji sedang dijalankan atau menunggu antrian keberangkatan Allah SWT sudah menuliskan amalnya sesuai dengan niat dan ikhtiar yang dilakukannya. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:

Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allâh dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allâh. dan adalah Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: An-Nisa’ ayat 100)

Kelima kelebihan memprioritaskan niat haji sedini mungkin sejatinya adalah implementasi dari nasehat Rasulullah SAW yang sangat populer. Nasehat itu berbunyi:

Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang matimu


Tabungan Haji

Dalam menyusun perencanaan keuangan untuk berhaji, terdapat banyak instrumen keuangan yang bisa dipilih. Salah satunya adalah Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Tabungan Rencana Haji iB dari Bank Danamon Syariah. Bank Danamon Syariah merupakan salah satu bank yang ditetapkan sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) .

Mengacu pada peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2018, calon jemaah haji wajib membayar setoran awal sebesar 25 juta rupiah melalui BPS BPIH untuk mendapatkan Nomor Validasi.

Bukti setoran yang mencantumkan nomor validasi merupakan salah satu dokumen yang harus dimiliki calon jemaah haji untuk mendaftar dan mendapatkan Nomor Porsi dari Kementerian Agama serta masuk alokasi kuota. Pendaftaran jemaah haji dinyatakan sah jika yang bersangkutan sudah mengantongi Nomor Porsi.

Gambar: Kemenag.go.id
Gambar: Kemenag.go.id
Bagi yang saat ini diberi kemudahan rezeki dan memiliki tabungan yang cukup sebagai setoran awal, Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) Bank Danamon Syariah bisa menjadi pilihan. Dengan setoran awal sebesar 25 juta rupiah nasabah dipastikan mendapatkan nomor porsi haji karena sistem jaringan Bank Danamon Syariah terkoneksi secara host to host dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementrian Agama RI.

Manfaat lain RTJH adalah kemudahan melakukan pedaftaran haji di seluruh cabang  Danamon  terdekat, gratis biaya tarik tunai ATM melalui jaringan Mastercard electronic di Arab Saudi, serta gratis biaya administrasi bulanan dan biaya penutupan rekening.

Sedangkan bagi mereka yang belum memiliki dana setoran awal yang cukup dapat membuka rekening Tabungan Rencana Haji iB yakni tabungan rencana yang menggunakan prinsip Syariah bagi hasil (Mudharabah). Nasabah bisa menetukan sendiri jangka waktu setoran mulai dari 6 - 72 bulan dengan besaran dana setoran sebesar Rp300.000-Rp5.000.000 per bulan. Setoran rutin bulanan bisa didebet secara otomatis dari Rekening Sumber ke Rekening Tabungan Rencana Haji iB sehingga lebih mudah.

Hal lain yang menarik dari Tabungan Rencana Haji iB adalah fasilitas gratis pertanggungan asuransi Syariah (selama Nasabah melakukan setoran rutin bulanan) sampai dengan Rp 200 juta. Dan apabila dana tabungan sudah mencukupi sebagai setoran awal akan mendapatkan notifikasi jika dana telah mencukupi untuk mendaftar haji. Lebih nyaman dan menentramkan.

Jadikan Prioritas

Dalam perencanaan keuangan untuk berhaji tentunya dibutuhkan strategi dan komitmen yang kuat. Formula perencanaan keuangan 50:30:20 dapat digunakan sebagai strategi dalam mengatur alokasi pengeluaran keuangan. Kebutuhan pokok bulanan dialokasikan sebesar 50 persen, 30 persen tagihan/ hutang, dan 20 persen investasi.

Mengutip Moneysmart.id, agar lebih berdisiplin masukan alokasi pengeluaran tabungan haji sebagai prioritas kebutuhan bulanan. Mengenai besarannya disesuaikan dengan kondisi keuangan. Misalnya gaji sebesar 10 juta, tabungan haji dialokasikan sebesar 5 persen atau 500 ribu.

Dalam sebuah kesempatan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan para milenial untuk mengurangi jajan kopi guna mempersiapkan dana pensiun. Hal ini tentunya bisa juga diterapkan dalam tabungan persiapan haji. Pos-pos pengeluaran yang sifatnya konsumtif dan bujet rekreasi bisa dikurangi dan dialihkan ke tabungan haji.

Sebagai nasabah tabungan Rencana Haji iB Danamon Syariah berdisiplin melakukan setoran bulanan adalah penting. Mengingat salah satu syarat untuk mendapatkan fasilitas gratis pertanggungan asuransi Syariah sampai dengan Rp 200 juta adalah melakukan setoran bulanan secara rutin. Sayang kan bila kesempatan tersebut hilang.

***

Memprioritaskan naik haji sedini mungkin dengan perencanaan keuangan yang baik adalah cara terbaik menyiasati tingginya biaya haji dan lamanya waktu tunggu keberangkatan. Selagi muda dan diberi kemudahaan oleh Allah SWT adalah momentum yang tepat untuk mengambil langkah awal menuju mekkah.

Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Tabungan Rencana Haji iB dari Bank Danamon Syariah membantu masyarakat dalam menyusun perencanaan keuangan untuk ongkos naik haji. Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan dan gratis asuransi jiwa memberikan kenyamanan dan ketentraman para calon tamu Allah SWT.

Semoga kita berkesempatan menunaikan ibadah haji dan meraih haji mabrur - haji yang diterima Allah SWT. Aamiin ya Robbal'alamin. (tasbul)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun