Perhelatan akbar Asian Games ke-18 Jakarta - Palembang sebentar lagi akan digelar. Menurut Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) sebanyak 11 ribu atlet dari 45 negara akan berlomba dalam 40 cabang olahraga yang dipertandingkan. Jumlah ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Asian Games (Tempo, 8/7/18).
Para atlet yang terpilih mewakili Indonesia tentulah merasa bangga. Mereka dipastikan akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk membuat Merah Putih berkibar dalam setiap arena.Â
Tapi rasa bangga sejatinya bukan hanya milik mereka yang berlaga saja. Seluruh komponen bangsa juga pantas merasa bangga.
Inilah 5 alasan kenapa kita semua pantas merasa bangga meski tak berlaga dalam arena.
1. Menjadi Saksi Sejarah
"Berapapun biaya yang harus dikeluarkan, tidak menjadi masalah bagi Bung Karno asalkan harga diri dan martabat Indonesia di mata dunia diakui." Itulah perkataan Bung Karno menyikapi terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-4 pada tahun 1962 (Kumparan).Â
Mereka yang lahir setelah momen besejarah tersebut tentu tidak bisa menyaksikan dan merasakan semangat perjuangan Bangsa Indonesia dalam membuktikan kemampuanya menjadi penyelenggara event olahraga terbesar di Asia. Meskipun demikian, peristiwa 56 tahun silam tersebut masih dapat kita kenang dan banggakan hingga sekarang.Â
Memori kebanggan itu terekam pada keberadaan Gelora Bung Karno, Jembatan Semanggi, Hotel Indonesia, dan Patung Selamat Datang yang sengaja dibangun dalam rangka Asian Games 1962.Â
Dan sejarah itu kembali terulang di tahun 2018 ini. Maka siapapun pantas berbangga dan berhak untuk mengambil bagian dalam event bersejarah yang mungkin akan dikenang sepanjang masa layaknya Asian Games 1962.Â
2. Memiliki Arena Kelas Dunia
Sejak dibentuk melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, INASGOC dan para pemangku kepentingan mulai merevitalisasi arena Asian Games 2018.Â
Perombakan besar-besaran dilakukan terhadap sejumlah arena pertandingan. Diantaranya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Velodrome Rawamangun, Stadion Aquatik GBK, Jakarta Equestrian Park, dan arena tenis GBK. Selain itu dibangun juga arena baru seperti Jakabaring Bowling Center dan arena Jet Ski di Ancol Jakarta.
Kita pantas bangga karena arena-arena yang direvitalisasi tersebut kini menjelma menjadi arena berkelas dunia. Inilah gambaran 3 arena mewakili arena olehraga kebanggan lain yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018.Â
- Stadion Utama Gelora Bung Karno
Setelah direnovasi besar-besaran, SUGBK kini menjelma menjadi stadion modern berstandar internasional. Sistem keamanan super canggih dengan kamera CCTV yang memiliki kemampuan pengenal wajah (facial recognition) terpasang di berbagai sudut stadion. Sistem ini terhubung langsung dengan pangkalan data Datasemen Khusus 88 Anti Teror untuk mengantisipasi gangguan terorisme.
Perubahan mencolok terlihat pada tempat duduk penonton. Kursi SUGBK saat ini menggunakan single seat atau satu orang satu kursi dan flip up alias mudah dilipat. Kursi ini telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. FIFA mensyaratkan seluruh penonton dapat dievakuasi dalam waktu 15 menit saat kondisi darurat.Â
Kursi berwarna merah putih tersebut ditata laksana Sang Saka Merah Putih raksasa sedang berkibar. Keelokan penampilan susunan kursi-kursi tersebut kini menjadi icon baru Stadion Utama GBK.
Hal lain yang membanggakan adalah penggunaan sistem pencahayaan berkekuatan 3.500 lux yang diklaim sebagai yang terbaik di dunia saat ini (Kompas, 12/01/2018). Sistem pencahayaan ini terintegrasi juga dengan sistem tata suara berkekuatan hinga 80.000 watt PMPO. Sangat berguna pada saat pertandingan maupun untuk mendukung atraksi upacara pembukaan/penutupan.
Selain lapangan sepakbola, SUGBK juga memeiliki lintasan atletik yang memenuhi standar Federasi Atletik Internasional (IAAF). Lintasannya menggunakan produk karet sintetik Rekortan yang sudah diakui IAAF dan memenuhi standar lintasan atletik kelas satu.
- Jakarta Internastional Velodrome (JIV)
Arena lain yang pantas kita banggakan adalah Jakarta International Velodrome. Arena balap sepeda yang terletak di Rawamangun Jakarta Timur ini diklaim sebagai salah satu velodrome terbaik di Asia.
Klaim itu mengacu pada sertifikat dari Union Cycliste Internationale (UCI) yang memasukan JIV dalam kategori velodrome kelas 1 atau yang tertinggi. Aspek yang dinilai mencakup panjang lintasan, struktur dasar lintasan, tingkat kemiringan lintasan, lebar garis, lebar lintasan, dan tinggi kaca pembatas.
Jakarta International Velodrome dirancang oleh Ralph Schuermann, arsitek velodrome terkenal yang juga merancang velodrome Beijing untuk Olimpiade 2008 dan velodrome Guangzhou untuk Asian Games 2010 (Bolasport).
- Stadion Akuatik Gelora Bung Karno
Stadion Akuatik Gelora Bung Karno merupakan salah satu arena yang mendapat pujian banyak pihak. Federasi Renang Internasional (FINA) mengelompokannya sebagai stadion akuatik berstandar olimpiade.
Salah satu kelebihan arena bekapasitas 8 ribu penonton ini adalah empat buah kolam yang dimilikinya - tiga kolam utama dan satu kolam pemanasan. Di Negara lain umumnya hanya memiliki 3 kolam sebagaimana diakui oleh utusan FINA.
Dengan segala fasilitas pendukung yang ada, Stadion Akuatik GBK diklaim sebagai salah satu yang terbaik di Asia bahkan dunia (Bola).
Infrastruktur transportasi merupakan hal lainnya yang patut kita syukuri dan banggakan. Jalur kereta bandara Sukarno-Hatta, jalur skytrain dan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang dibangun untuk memudahkan mobilitas atlet, ofisial dan suporter selama Asian Games berlangsung.
Kehadiran kereta bandara Sukarno-Hatta dapat memangkas waktu tempuh dari Bandara menuju pusat kota. Kereta bandara diperkirakan mampu mengangkut 33.000 penumpang setiap harinya.
Terintegrasinya KA Bandara dengan skytrain bandara dan TransJakarta semakin memudahkan masyarakat mengkases berbagai macam arena Asian Games yang berada di pusat kota.
Light Rail Transit (LRT) Koridor I Fase I (Kelapa Gading – Velodrome) adalah Koridor LRT pertama di Jakarta yang dinyatakan siap untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018. Koridor ini ditargetkan mulai beroperasi pada tanggal 10 Agustus atau 8 hari sebelum Asian Games dimulai.
Sementara itu LRT Palembang yang membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Gelora Stadion Jakabaring sejauh 24.5 kilometer sudah dinyatakan selesai 100 persen dan siap digunakan. Masyarakat Palembang sangat antusias mencoba angkutan baru ini setelah sebelumnya diujicoba langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 13 Juli 2018.
4. Pagelaran Seni Budaya Pada Saat Pembukaan
Upacara pembukaan Asian Games 2018 akan diisi dengan tarian kolosal yang melibatkan ribuan penari. Para pesohor industri pertunjukan dan hiburan dalam negri dilibatkan untuk mempersiapkan acara pembukaan yang spektakuler bertemakan Bhineka Tunggal Ika.
"Kami akan tunjukan Indonesia sebagai negara besar. Ada beragam latar belakang di sini, tapi semua bisa hidup berdampingan secara harmonis. Tetap Bhineka Tunggal Ika. Konsep ini pula akan dipakai dalam pembukaan dan penutupan Asian Games" kata Erik Tohir Ketua INASGOC (Suaramerdeka).
Acara dikomandoi Wishnutama CEO Net Mediatama Televisi yang dikenal piawai mengemas acara televisi. Tata musik digawangi oleh Ronald Steven dan Addie MS. Sedangkan untuk koreografi dipercayakan kepada Eko Supriyanto dan Deny Malik. Desain tata busana dipercayakan kepada dua orang perancang busana Dynand Fariz dan Rinaldy Yuniardi.Â
Upacara pembukaan akan di gelar di sebuah panggung seberat 600 ton yang memiliki panjang 120 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter. Panggung akan diisi dengan berbagai tumbuhan khas Indonesia. Kemegahan panggung ditaksir akan menjadi yang terbesar dan tertinggi dibanding acara sejenis (INASGOC).
Acara pembukaan ini pantas dibanggakan karena diperkirakan akan disaksikan miliaran penonton di penjuru dunia. Hal ini sebagai bukti bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mempu menyelenggarakan sebuah event internasional.
5. Kesempatan Mendukung Langsung Atlet Indonesia
Mereka yang pernah mendukung secara langsung perjuangan atlet Indonesia di kancah internasional tentu pernah merasakan rasa patriotisme yang membuncah. Terlebih bila lagu Indonesia Raya berkumandang di dalam arena sebagai tanda kemenangan. Cucuran air mata dipastikan mengalir penuh rasa bangga.
Bagi atlet, bermain di hadapan pendukung sendiri adalah motivasi tambahan untuk menang. Itulah yang terjadi pada Asian Games 1962. Meski tak diunggulkan atlet indonesia berhasil mengumpulkan medali emas terbanyak kedua setelah Jepang. Prestasi tertinggi sepanjang sejarah Asian Games.
Kesempatan untuk merasakan aura patriotisme seperti itu kini hadir di depan mata. Siapapun pasti merasa bangga bila bisa mendukung secara langsung atlet Indonesia berlaga.Â
***
Mari Satukan Energi
Rasa bangga sejatinya adalah energi yang mempu menggerakan masyarakat untuk berbuat sesuatu. Individu, organisasi dan korporasi bahu-membahu menyatukan energi demi suksesnya Asian Games 2018.
Aktualisasi dukungan dapat ditunjukan dalam bentuk keramah-tamahan, menjaga kebersihan, mengikuti anjuran pemerintah dalam rekayasa lalu-lintas, tidak melakukan vandalisme terhadap fasilitas publik atau venue, dan menjadi suporter yang sportif.
Peristiwa perusakan fasilitas Stadion Jakabaring oleh suporter Sriwijaya FC sebulan menjelang Asian Games digelar cukuplah menjadi pelajaran. Jangan sampai gara-gara ulah sedikit suporter yang tidak sportif, rusak nama seluruh Indonesia.
Kehadiran korporasi sebagai Official Prestige Partners, Official Partners, Official Sponsors, Supporting Sponsors, Official Suppliers, dan Lisensi Resmi tentunya juga sangat berarti. Peran serta korporasi seperti yang dilakukan APP Sinar Mas dan korporasi lainnya patut dibanggakan dan menjadi teladan
APP Sinar Mas mengucurkan dana Rp 27 M guna membangun Jakabaring Bowling Center. Bangunan seluas 4.200 meter persegi yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 2,8 hektar secara resmi diserahkan kepada Pemda Sumsel pada 30 Mei 2018 (Kompas).
Dalam rangka menggalang dukungan masyarakat untuk menyukseskan Asian Games 2018 APP Sinar Mas merilis video bertagar #UntukmuIndonesiaku.
Investasi untuk pencegahan karhutla dikeluarkan APP Sinar Mas dalam bentuk program edukasi masyarakat, 36 menara api, 184 pos pantau, 810 personil tim Regu Pemadam Kebakaran bersertifikat Manggala Agni, 4 helikopter Super Puma berkapasitas 4000 liter air, 42 tim reaksi cepat, dan perlengkapan lain seperti water tanks dan speed boats.
Menjadi harapan kita semua, seluruh komponen Bangsa mengambil peran masing-masing guna menyukseskan Asian Games 2018. Sekecil apapun peran kita pantas menjadi kebanggan kita bersama.Â
Mari satukan energi demi kejayaan negeri. #UntukmuIndonesiaku (tasbul).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H