Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Kegembiraan Pada Momen "Hari Makan Mie Sedunia"

4 Maret 2018   11:57 Diperbarui: 15 Maret 2018   16:19 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masak Mie Pagi-Pagi (Foto: Dokpri)

Sore hari selepas sholat Ashar, istri mulai menggoreng pisang untuk cemilan sore hari. Sementara anak-anak mengikuti fun games yang diadakan panitia. Asal tahu saja kawan, makan pisang goreng ditemani kopi pahit di sore hari pada saat berkemah itu amboy rasanya.

Bertukar makanan dengan tenda sebelah juga kerap terjadi saat berkemah seperti peristiwa sore itu. Kami mengirimkan beberapa potong pisang goreng yang kemudian dibalas dengan kiriman pepes ikan mas sesaat menjelang Maghrib. Lumayan buat lauk makan malam. Momen kehangatan keluarga dengan keluarga lain yang tidak dikenal menjadi ciri khas saat kemah bersama komunitas.

Makan malam pun tiba. Menu makan malan kali ini adalah nasi yang ditanak sore tadi beserta lauk pauk dan sayur mayur. Mix vegetables menjadi pilihan kami karena relatif mudah dalam penyajian. Sedangkan telor, sosis goreng dan pepes ikan mas pemberian tetangga menjadi lauknya.

Selepas sholat Isya berjamaah di tenda pleton, panitia melanjutkan kegiatan seminar parenting dengan menghadirkan seorang pembicara. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan api unggun sebelum akhirnya kami menuju tenda masing-masing untuk tidur.

***

Dihari kedua beberapa kegiatan seru sudah menanti. Kami mengawalinya dengan sholat Subuh berjamaah di tenda utama. Kemudian dilanjutkan dengan senam pagi bersama. Selepas sarapan dilanjutkan dengan tracking menuju air terjun dan selanjutnya makan siang bersama ala botram dengan menu nasi liwet yang bahan-bahannya dikumpulkan dari peserta.

Masak Mie Pagi-Pagi (Foto: Dokpri)
Masak Mie Pagi-Pagi (Foto: Dokpri)
Cuaca dingin khas kaki gunung memberikan sensasi tersendiri ketika kami menyeruput minuman hangat untuk mengawali hari. Segelas kopi pahit dan teh manis menjadi pilihan saya dan istri. Sedangkan anak-anak memilih coklat panas. Salah satu makanan yang pas dinikmati saat cuaca dingin seperti ini apalagi kalo bukan mie instan plus baso urat. Slurup.... amboy nikmatnya.

Foto: Dokpri
Foto: Dokpri
Mempertimbangkan kondisi fisik, perjalanan ke air terjun tidak kami lanjutkan dan kemi memilih untuk berhenti dan bermain menikmati beningnya air sungai pegunungan. Satu hal yang mustahil di jumpai di perkotaan saat ini.

Makan siang ala botram (foto: dokpri)
Makan siang ala botram (foto: dokpri)
Sekembalinya dari kegiatan tracking, acara makan siang ala botram sudah menanti. Panitia sudah mempersiapkan nasi liwet dan menyajikannya dengan pola memanjang menggunakan alas daun pisang. Nasi dan lauk pauk ala botram seperti tempe, tahu, ikan asin, lalaban, dan bahkan jengkol juga tersedia. Kami menikmati momen-momen kebersamaan ini dengan penuh rasa syukur.

Rasa lelah yang menyergap setalah tracking dan kondisi perut yang sudah terisi seakan tidak memberi pilihan aktivitas lain selain menimati tidur siang. Meski di luar tenda masih terdengan canda tawa anak-anak kecil yang kagak ada matinye, kami berempat memilih masuk tenda untuk istirahat dan tidur siang.

Sore Hari (Foto: Dokpri)
Sore Hari (Foto: Dokpri)
Selepas Ashar kami menikmati udara sore itu yang tidak terlalu panas. Di tenda utama sedang diadakan kegiatan story telling untuk anak-anak. Tapi kami memilih tetap tinggal disekitar tenda kami sambil menikmati makanan ringan dan sesekali berfoto bersama. Suasana teduh dan kegembira kami sore itu berhasil diabadikan dengan latar belakang kabut yang menyelimuti kaki Gunung Gede-Pangrango.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun