Kabar baik bagi kita semua. Para raja kelana telah menobatkan Bali sebagai destinasi wisata terbaik di dunia.TripAdvisor, lewat Travellers' Choice Awards 2017, telah menguping puja-puji para raja kelana dan menempatkan Bali sebagai nomor 1 dari 25 destinasi wisata di dunia. Mengalahkan destinasi-destinasi di Eropa, Amerika, sampai Timur Tengah.
Indonesia bukan hanya Bali tentunya. Pemerintah melaui Kementerian Pariwisata telah mengembangkan dan mempromosikan daerah-daerah lain sebagai tujuan wisata selain Bali. Bandung, Banyuwangi, Jakarta, Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat, Jogyakarta, Solo, Semarang, Lombok, Makasar, Medan dan Kepulauan Riau merupakan daerah-dearah yang dirancang sebagai Bali baru.
Guna meningkatkan nilai pemasaran destinasi pariwisata ke daerah-daerah tersebut, Kementerian Pariwisata telah menetapkan Keputusan Menteri Pariwisata  Nomor 38 Tahun 2017 tentang Logo Branding 10 (Sepuluh) Destinasi Pariwisata Indonesia. Berikut kesepuluh logo tersebut:
Gambar terdiri dari elemen Meru, Bunga Kembang Sepatu, serta Siluet Pulau Bali dan Pulau Nusa Penida. Secara keseluruhan gambar menggambarkan pesona yang dimiliki Bali. Bali dikenal sebagai Pulau Seribu Pura a tau Meru yang melambangkan the Island of gods serta falsafah hidup masyarakat Bali yang religius. Meru adalah suatu bentuk salah satu bangunan di Pura sebagai tempat suci umat Hindu Bali.Â
Bangunan ini bernuansa megah, monumental, dan suc1. Arsitektur Meru disetiap detailnya memiliki makna dan dibangun tahan gempa serta bersahabat dengan lingkungan (environmentally friendly). Bunga Kembang Sepatu melambangkan persembahan, kecantikan, serta merupakan sarana penting bagi umat Hindu dalam persembahyangan dan berbagai ritual adat masyarakat Bali. Siluet Pulau Bali menjadi landasan kokohnya simbol-simbol yang digunakan serta dengan .jelas menggambarkan pulau Bali sebagai eksitensi geografis Bali
Gambar merupakan paduan bunga dan kujang sebagai simbol keindahan dan otentisitas Bandung dan Jawa Barat yang berbeda dari banyak sisi dibandingkan daerah lain di tanah jawa. Kecantikan dan megahnya alam pegunungan, bukit, sungai, air terjun dan pantai adalah kekayaan wisata Bandung dan Jawa Barat, yang dengan segala keluhurannya telah menciptakan masyarakat sunda yang ramah, halus tutur bahasa, otentik dan kreatif dalam segala hal. Keragaman warna di bagian kelopak mahkota dan tangkai putik bunga yang digambarkan dengan grafis sulur menjuntai indah, melambangkan keceriaan, keindahan dan petualangan penuh sensasi yang berpadu serasi. Grafis sulur membentuk Kujang melambangkan kekhasan masyarakat Sunda yang dinamis, kreatif, berani, unik namun tetap memegang teguh keluhuran adat dan budaya
Logo branding destinasi pariwisata "Majestic Banyuwangi" terdiri dari elemen gunung, ombak laut, mentari, bluefire, motif batik gajah oling, dan gaya khas tari gandrung. Secara keseluruhan logogram menggambarkan pesona alam dan budaya Banyuwangi. Mentari yang bersinar juga dimaksudkan untuk menggambarkan Banyuwangi sebagai Sunrise of Java. Paduan elemen-elemennya secara keseluruhan memberi kesan penuh warna dan ceria, dan secara imajinatif memberi kesan ramah dan bersahabat.
Gambar Tugu Monas yang dimaknai sebagai zcon Jakarta dan direpresentasikan dengan bentuk api yang berada di atas lima buah garis yang melambangkan 5 (lima) wilayahnya (Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur) yang hidup, bergerak lincah, dan cepat sebagai simbol kemajuan. Hal tersebut juga menggambarkan kehidupan urban Jakarta yang memiliki energi tanpa henti. Jakarta sebagai tempat bersatunya beragam ras, budaya, serta sebagai kota yang berkembang dengan cepat.
Logo destinasi pariwisata Coral Wonders terdiri dari logo destinasi pariwisata di Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat yang memiliki penggambaran akan kombinasi harmonis antara bentang alam dengan kehidupan di bawah permukaan laut yang memamerkan segala keindahan dan keragaman di dalamnya sebagai bentuk kekayaan alam yang nyata.
Ketiga gambar berbeda untuk setiap destinasi wisata memaknai keragaman karakteristik, kekayaan dan keunikan yang dimiliki oleh masing-masing destinasi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan wisatawan membedakan ketiga destinasi wisata tersebut.
Logo destinasi pariwisata Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang) adalah Candi Borobudur sebagai signature product diwujudkan dalam bentuk siluet candi. Bentukan yang berada di bawah siluet Candi Borobudur merupakan adaptasi dari sulur-sulur Burung Garuda yang terdapat pada logo induk "Wonderful Indonesia" dan "Pesona Indonesia" merupakan manifestasi dari konsep Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu; mencerminkan tingkatan kehidupan manusia yang beragam.
KEPULAUAN RIAU
Gambar merupakan Perahu layar Jong digunakan sebagai master brand identity untuk identitas destinasi Kepulauan Riau karena merepresentasikan salah satu unsur tradisional budaya khas Melayu melalui pendekatan kultur, serta juga dapat merefleksikan impresi jelajah pulau yang ditekankan pada esensi brand strategi. Perahu layar juga merepresentasi kuatnya jelajah wisata kepulauan dimana Kepulauan Riau juga merupakan pintu wisata bahari. Sementara itu, ombak merepresentasi dari dinamika kehidupan masyarakat kepulauan.Â
Ombak berjumlah tujuh menggambarkan 7 (tujuh) wilayah kabupatenjkota di Provinsi Kepulauan Riau. Kepulauan Riau merupakan destinasi Indonesia yang kaya akan keragaman bahari dan seni budaya khas Melayu dan lainnya yang menawan sehingga menjadikannya destinasi yang menawarkan pengalaman multi faset yang memikat.
Gambar terdiri dari elemen gunung, ombak laut, dasar laut dan mentari yang bersinar ceria. Secara keseluruhan logogram menggambarkan pesona dan keindahan alam Lombok. 'Tingginya gunung tuk didaki, dalamnya laut tuk diselami' tergambar dalam logogram tersebut, selain 'mandi matahari' dan asosiasi indahnya matahari tenggelam yang menjadi salah satu pesona wisata Lombok. Mentari yang bersinar juga dimaksudkan untuk menggambarkan harapan Lombok sebagai sebuah tujuan wisata akan lebih bersinar di masa datang. Sembilan bilah cahayanya (empat dan lima bilah) yang berbinar melambangkan semangat nasionalis serta komitmen para pemangku kepentingan pariwisata Lombok dalam mengembangkan industrinya. Paduan elemen-elemennya secara keseluruhan memberi kesan penuh warna dan ceria, dan secara imajinatif memberi kesan ramah dan bersahabat.
Kapal Phinisi adalah simbol jati diri, budaya dan kejayaan bangsa bahari, sejarahnya melekat erat dengan Makassar. Kapal Phinisi merupakan simbol konektivitas dengan dunia internasional, keterbukaan ini membuat Makassar siap menyambut tamu manca negara dengan keramahtamahannya. Phinisi juga merupakan simbol perimbangan yang tepat, seperti halnya sejarah dan kehidupan modern yang ada di Makassar.
Logo destinasi pariwisata "Colorful Medan" terdiri dari dua elemen, yaitu elemen logogram (Gambar) berupa sehelai kain bermotif dan membentang membentuk huruf "M", dan elemen logotype berupa tulisan "Colorful Medan".
Kain bermotif yang membentang dan membentuk huruf M ini dirancang untuk mengkomunikasikan dua hal penting yang merupakan intisari daripada pesan yang akan disampaikan kepada wisatawan mancanegara : Kain merupakan salah satu hasil tenun bangsa Indonesia yang membawa identitas kota atau wilayah asalnya. Sehelai kain yang digambarkan sebagai logogram destinasi Medan ini memiliki corak dan warna yang mengacu pada lima warna dasar dari brand Wonderful Indonesia, sekaligus menggambarkan keberagaman suku dan etnis masyarakat Medan yang menjadi salah satu potensi wisata dan keunikan daripada ibukota Sumatera Utara. (tasbul)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H