Mohon tunggu...
Tarzanningrat
Tarzanningrat Mohon Tunggu... webdesigner -

Muslim Moderat,Pluralis,Independent,humanis.\r\nSaat ini mengelola dan owner\r\nsitus www.duniamusik.com, www.film.my.id,www.jokes.my.id,www.musik.my.id, www.sports.my.id,www.travel.my.id, www.duniasastra.com,\r\nwww.legendafilm.com,\r\nwww.candatawa.com ,\r\nwww.indonesiabangga.com ,\r\nwww.duniapariwisata.com,\r\nwww.legendamusik.com\r\nwww.kreditotomotif.com ,\r\nwww.zonatop10.com,\r\nwww.cihuuy.com,\r\nwww.aplikasipayroll.com,\r\nwww.fulldiscount.net,www.microsoftmania.com \r\ndan\r\nwww.legendaolahraga.com,\r\n.\r\nSitus bisnisnya \r\nwww.websiteinteraktif.com \r\n\r\nMarilah kita senantiasa menertawakan kepedihan,Tertawa untuk merenung,Merenung untuk tertawa!...........

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Sejati Kisah pengusiran Bangsa Yahudi Yang Gagal

14 Mei 2010   07:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kira-kira satu - dua abad yang lalu, Paus memutuskan bahwa seluruh Yahudi
harus meninggalkan Roma, yang tentu saja kemudian menimbulkan keresahan dan penolakan dari bangsa Yahudi tersebut.
Kemudian Paus menawarkan untuk mengadakan debat religius dengan seorang anggota komunitas Yahudi, yang mana jika orang Yahudi pilihan tersebut menang, maka bangsa Yahudi boleh tetap tinggal diRoma.

Sebaliknya, jika Paus yang menang, maka bangsa Yahudi harus segera meninggalkan Roma.
Bangsa Yahudi sadar, bahwa mereka tidak punya pilihan lain.

Lalu mereka kemudian memilih seorang pemuda yang bernama Moishe sebagai calon dari pihak
Yahudi. Moishe kemudian mengajukan syarat, dimana, agar lebih menarik, debat dilakukan tanpa berkata-kata.

Paus kemudian menyetujui persyaratan tersebut,lalu pertandingan pun dimulai.
Pada saat debat dimulai, Moishe dan Paus duduk saling berhadapan.
Setelah kira-kira berjalan satu menit, Paus kemudian mengangkat tangannya dan menunjukkan tiga jari.

Moishe memandang sebentar kepada Paus lalu kemudian menunjukkan satu jarinya.
Paus kemudian membentuk lingkaran dengan jarinya di atas kepalanya.
Moishe membalas dengan menunjuk ke tanah.
Paus lalu mengeluarkan sebuah wafer dan segelas anggur.
Dimana kemudian Moishe membalas dengan mengeluarkan sebutir apel.
Paus kemudian berdiri dan berkata ,"Saya menyerah kalah. Orang ini terlalu tangguh. Bangsa Yahudi boleh tinggal."

Satu jam kemudian, Kardinal sibuk menanyai Paus atas apa yang telah terjadi.
Paus menjawab, "Pertama, aku mengangkat tiga jari ku sebagai lambang
trinitas. .........Pemuda Yahudi itu merespon dengan mengangkat satu jarinya untuk mengingatkanku
bahwa tetap hanya ada satu Tuhan untuk kedua agama kami.

Kemudian aku membentuk lingkaran disekelilingku yang menunjukkan bahwa Tuhan
ada di sekitar kita. Dia membalasnya dengan menunjuk ke tanah dan
menunjukkan bahwa Tuhan juga sekarang ada bersama kita.
Aku mengeluarkan sebuah wafer dan segelas anggur menunjukkan bahwa Tuhan akan menebus dosa-dosa kita.

Dia kemudian mengeluarkan sebutir apel untuk mengingatkanku akan dosa awal umat manusia. Dia memiliki jawaban atas segalanya. Apa yang dapat aku lakukan ?"

Sementara itu, dari kubu bangsa Yahudi -sibuk mengelilingi moishe...............

"Apa yang terjadi? "
tanya mereka.
"Hmm," kata Moishe. "Pertama Paus mengatakan padaku
bahwa bangsa Yahudi memiliki 3 hari untuk pergi dari sini. Aku katakan padanya bahwa tidak satu orang pun dari kita yang akan pergi.
Kemudian dia mengatakan padaku bahwa seluruh kota akan dibersihkan dari bangsa Yahudi.
Kemudian aku tegaskan kepada mereka bahwa kita akan tetap tinggal disini."
"Ya, ya,.. lalu ?"tanya mereka.
"Aku tidak tahu," kata Moishe.
"Dia mengeluarkan bekalnya dan aku pun mengeluarkan bekalku."

Pesan moral dari jokes ini: Siapapun kamu,apapun agama kamu,ras kamu. Hiduplah berdampingan dengan damai dan saling sayang-menyayangi :) Insya allah, Dunia akan semakin Nyaman!. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun