SUDAH
Semalam mata tak mampu terpejam
Kau tusukkan lagi belati tajam
Ke dadaku menghujam
Begitu dalam...
Engkau mengerti...?
Pagi bisu ini kaki tak mampu berdiri
Dua belas tahun silam
kau tenggelamkan aku dalam keterpurukan
Dalam... sekali
Hingga hidup serasa tak berarti
Dan kini...
Kau mengabarkan keluargamu
Kau mengabarkan tentang hari-harimu
Melalui telepon genggam
Dengan rasa yang masih tersayat-sayat
Aku tetap berusaha tegar berdiri
Ada untuk mu
setiap kata merangkai kalimat
Hingga menjadi bait-bait rindu
Saat kau layangkan pesan-pesan singkat
Saat kau tuturkan kata dari bibir merah mu
Yang suaranya masih sangat aku kenal begitu dekat
Dan...
Sesekali aku tawarkan dahaga rindu
Tentang masa lalu yang tidak biasa
Lalu tiba-tiba
kau suruh aku bicara dengan orang yang merenggut mu
Dari dekapan ku sekian tahun lalu?
Yang hampir saja menghancurkan separuh hidup ku.
Memutus perjalanan panjang dalam penantian
Hingga aku terhina dina
Terbuang dalam setiap perkumpulan
Terasing dalam keramaian
Terpental-pental hingga di ujung negeri
Terbuang begitu jauh
Terlempar dan terhempas begitu saja
Tanpa ada sepatah kata mampu terucap
Sudah...
Sudah cukuplah dinda,
Lanjutkan saja jalan cerita mu
Biar aku
Tetap di sini
Bersama pilu
Sendiri saja
Tanpa mu
Karena kita,
Telah menjadi
Aku dan kamu