Keesokan harinya, Bapak dan Ibu Rubah mengantarkan Chiko ke hutan. “Rumahku ada di balik bukit besar itu, Pak!” seru Chiko. “Baiklah kalau begitu, kami hanya mengantarkanmu sampai disini saja, sekarang temuilah keluargamu, mereka pasti sudah merindukanmu,” ujar Bapak Rubah.
Chiko lalu berpamitan kepada keduanya, Ibu Rubah tak berhenti menangis, ia sedih harus berpisah dengan Chiko yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri. “Bapak dan Ibu Rubah, jika aku merindukan kalian bolehkah aku mampir ke rumah kalian?” ujar Chiko sambil menyeka air matanya. “Tentu saja nak, rumah kami rumahmu juga, kapanpun kamu mau kamu bisa mampir kerumah kami,” kata Bapak Rubah sendu. Chiko mencium kening Bapak dan Ibu Rubah sebelum akhirnya terbang menuju ke balik bukit. Chiko berjanji suatu hari akan kembali untuk mengunjungi keluarga rubah yang penuh cinta kasih tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H