Mohon tunggu...
Muammar Iqbal Khadafi Tarwaca
Muammar Iqbal Khadafi Tarwaca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gajah Mada

hobi: olahraga

Selanjutnya

Tutup

Trip

Obelix Sea View, Destinasi Wisata di Puncak Timur Parangtritis

4 Desember 2023   18:36 Diperbarui: 4 Desember 2023   18:44 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi.

Yogyakarta, 24 November 2023, saya berkunjung ke salah satu destinasi wisata yang belakangan ini menjadi perbincangan warganet. Destinasi tersebut adalah Obelix Sea View. Destinasi Obelix Sea View berlokasi di sisi timur pantai Parangtritis. Alamat resminya yakni di Jalan Paralayang, Dusun Watu Gupit, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Dengan iseng membicarakan wacana tersebut bersama teman dekat saya melalui media chat satu hari sebelumnya tepatnya di tanggal 23 November 2023, saya memutuskan untuk mengunjunginya di hari berikutnya. Alasan yang mendasari kepergian saya ke destinasi Obelix Sea View, dilatarbelakangi karena rasa penasaran saya dalam membuktikan tingkat kunjungan destinasi wisata tersebut yang konon kataya ramai. Fenomena ramainya destinasi Obelix Sea View sudah terbukti dari beberapa unggahan warganet tiktok mengenai destinasi wisata tersebut.

Bergerak menuju lokasi di kisaran pukul 17.00 WIB, saya bergerak menelusuri sudut Fakultas Teknik UGM menuju ke arah selatan. Di kala itu, awan sore yang menyelimuti cakrawala memberikan suasana perjalanan dengan warna kelabu yang menandakan mendung. Perjalanan menuju destinasi Obelix Sea View memakan waktu kurang lebih satu setengah jam dari UGM dengan total jarak tempuh sebanyak 34 km. Namun, perjalanan saya menuju destinasi Obelix Sea View tidak berjalan dengan mulus seperti yang diperkirakan melalui google maps. Banyak terjadi lika-liku perjalanan yang menghambat saya untuk sampai menuju lokasi tujuan. Dimulai dari antrean saat mengisi bahan bakar kendaraan di pom bensin yang mengular hingga memakan waktu 20 menit, hingga terjebak macet di sekitar Jalan Parangtritis akibat terjadinya penumpukan kendaraan berlebih disebabkan acara pengajian akbar. Dari adanya tragedi lika-liku menuju destinasi Obelix Sea View tersebut, saya teringat pesan orang tua saya, mereka mengatakan bahwa ketika berlibur untuk mengunjungi suatu destinasi wisata, hendaknya yang dinikmati adalah suasana perjalanan baru di destinasi wisatanya. Karena alasan tersebut kemudian memberikan saya kesabaran untuk menerima segala bentuk tragedi dalam perjalanan ke destinasi Obelix Sea View, dimana semua itu merupakan satu rangkaian perjalanan yang harus dinikmati. 

Tepat di pukul 19.00 WIB saya tiba di destinasi Obelix Sea View setelah melewati berbagai lika-liku perjalanan yang sedikit menguras emosi dan tenaga. Perasaan yang campur aduk sempat saya rasakan setibanya di destinasi Obelix Sea View dimana rasa kesal, lelah, dan senang jadi satu. Kesal yang saya rasakan terjadi di sepanjang perjalanan dengan berbagai lika-liku kemacetan dan antrean pengisian bahan bakar kendaraan yang memakan waktu lebih hingga sampai di lokasi. Rasa lelah yang didapat akibat mengemudi kendaraan roda empat yang memerlukan kesabaran dan tingkat kehati-hatian yang lebih tinggi dan estimasi waktu yang ditempuh tidak sesuai dengan ekspektasi. Serta rasa senang yang dirasakan ketika menginjak lokasi tujuan dengan disuguhkannya gemerlap dynamic light show serta pemandangan city light yang membelai mata. Sambutan hangat oleh tukang parkir pun saya dapati ketika turun dari mobil, Bapak tersebut mengatakan "Selamat datang di Obelix Sea View mas, selamat menikmati". Yang kemudian dari sapaan tersebut saya balas dengan "Baik, pak terima kasih". Terlintas dalam hati saya bahwa pandangan pertama saya terhadap destinasi wisata Obelix Sea View sungguh adiwarna. Keindahan yang begitu menakjubkan tampak dari ornamen-ornamen bangunannya yang sungguh modern ala-ala barat. Pelayanan dari pintu pertama terlihat sangat ramah dan membumi, terbukti dari tukang parkir yang melayani dengan keramah-tamahan, petugas ticketing yang juga murah senyum memberikan kepuasaan tersendiri bagi yang hendak berkunjung. Harga tiket yang ditawarkan cukup ramah dikantong. Hanya dengan merogoh kocek 30K/pax di weekdays dan 40K/pax di weekend sudah dapat memanjakan diri mengelilingi destinasi Obelix Sea View.

Rasa penasaran saya terhadap ramainya kunjungan wisatawan di destinasi Obelix Sea View tampaknya tidak seperti ekspektasi. Setibanya disana, saya tidak melihat banyak wisatawan yang mengunjungi destinasi Obelix Sea View. Realitanya justru hanya beberapa kendaraan roda empat dan roda dua yang dapat dihitung jari. Setelah melakukan riset kecil dengan tukang parkir yang menyapa saya setibanya di lokasi tersebut, beliau mengatakan bahwa memang ramainya destinasi Obelix Sea View ketika di sore hari menjelang malam (Senja hari). Dan apa yang saya lihat dan rasakan mengenai kunjungan wisatawan yang sepi, beliau mengatakan "Masnya kesininya sudah telat. Harusnya dari sore karena sorenya yang ramai". Dengan adanya pendapat yang dilontarkan oleh bapak tukang parkir yang memang sudah bekerja lama di destinasi Obelix Sea View, saya dapat menyimpulkan bahwa kunjungan terbaik ke destinasi Obelix Sea View ketika senja. Waktu saat senja itulah wisatawan dapat melihat dan menikmati proses turunnya sang mentari ke pelukan ibu pertiwi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun