Mohon tunggu...
Harry D Caspo
Harry D Caspo Mohon Tunggu... Supir - Pelaku usaha tranportasi

Hanya pelaku usaha, bukan pengamat, apalagi ahli

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Usul Permasalahan Truk ODOL Berlandaskan Situasi Lapangan

1 Maret 2022   13:12 Diperbarui: 14 November 2024   19:54 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Razia truk ODOL serentak di Indonesia(KEMENHUB via kompas.com)

Pembatasan tonase akan tentunya akan mengakibatkan penambahan kebutuhan bio solar, yang mana di tahun 2021 kemarin saja sudah kehabisan kuota sebelum akhir tahun.

Kebijakan ini tentunya akan menambah beban subsidi BBM karena kebutuhan bisa naik 3 kali lipat. Oleh karena itu perlu juga mengundang Kementerian ESDM & BP Migas.

Muatan yang lebih ringan, akan memicu kendaraan berjalan lebih cepat, yang artinya kemungkinan kecelakaan yang terjadi bukan disebabkan beban muatan berlebih (rem blong) berpotensi ada kenaikan, perlu dipertimbangkan dengan teliti berdasarkan data. Lebih banyak kasus kecelakaan karena rem blong/over tonase ataukah karena ngebut.

Seringkali kita dituduh sebagai perusak jalan senilai kurang lebih Rp 43 Trilliun, apakah sudah ada penelitian yang menyeluruh, kerusakan jalan tersebut semata-mata akibat ODOL atau bisa jadi dari kualitas pengerjaan yang di korupsi?

Seperti yang banyak disuarakan pada demo kemarin dan pernyataan beberapa organisasi ekspedisi, bahwa bukannya kami pelaku transportasi yang ingin muatan berlebihan untuk mendapat hasil berlebih.

Tapi situasi yang terjadi di lapangan dan situasi lah yang menyebabkan kami mau tidak mau, suka tidak suka, muat over dimension dan over load.

Oleh karena itu, dalam artikel ini saya menyarankan, marilah kita semua pihak duduk bersama karena persoalan ini bukan hanya urusan perut atau keuntungan masing-masing pihak, tapi dapat berimbas kepada perekonomian Nasional.

***

Harry D' Caspo

#BukanAhliTransportasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun