Mohon tunggu...
M UludRisaldi
M UludRisaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - TaroaNtara

Berbagi untuk abadi

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Dear Nathan: Thank You Salma", Bukan Hanya Adegan Romantisme tapi Berisi Juga Masalah Feminisme

14 Januari 2022   19:57 Diperbarui: 17 Januari 2022   13:35 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Dear Nathan : Thank You Salma merupakan  trilogi terakhir dari seri Dear Nathan yang merupakan film yang diangkat dari novel karya Erisca Febriani. Film dengan genre drama remaja ini telah mempunyai banyak penggemar terutama dari kalangan perempuan-perempuan remaja hingga dewasa. Film ini sudah mulai tayang pada hari kamis 13 januari 2022 di bioskop.

Cerita ini mengkisahkan kisah hidup remaja dengan pemeran utama Amanda Rawles (Salma) dan Jefri Nichol (Nathan) yang mulai beranjak dewasa dan membuat berbagai macam transisi pola pikir hingga aktivitas yang dilakukan oleh Salma dan Nathan. Salma menjadi seorang perempuan yang masih dianggap sebagai anak kecil oleh ibunya, hingga saat perpindahan dari rumah ke tempat kosan, ibunya belum sepenuhnya rela untuk membiarkan Salma hidup mandiri. Sedangkan Nathan adalah mahasiswa yang aktif di organisasi jurusan dengan selalu mengikuti demo dan menjadi aktivis yang menonjol di jurusannya. Berbagai adegan romantis sudah dihadirkan pada awal fim dan membuat penonton terbawa perasaan.

Kegiatan Nathan yang menjadi aktivis kampus dan mengikuti berbagai demonstrasi justru menjadi awal konflik pada hubungannya dengan Salma, hal ini karena salma yang takut akan keselamatan Nathan. Konflik awal ini yang justru berdampak besar dalam hubungan Nathan dan Salma. Dalam film trilogi terakhir ini, Nathan ditampilkan sebagai tokoh yang dewasa dengan terus berpegang pada keyakinannya.

Dalam film ini terdapat tokoh Arditho Pramono (Afkar) yang merupakan pemeran pria kedua yang juga memiliki ketertarikan dengan Salma karena kesesuaian pemikiran dan kecintaan terhadap sastra. Afkar juga merupakan tokoh yang diidolakan oleh Salma. Konflik hubungan antara Salma, Nathan dan Afkar menjadi bumbu kisah romansa yang menarik. Selain itu terdapat juga tokoh Zanna yang merupakan mahasiswa satu kelas dengan Nathan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh temannya. Nathan menjadi tokoh yang membela Zanna dan rela berkorban berbagai hal dan waktu untuk membantu Zanna. 

Film ini menjadi sangat menarik karena tidak hanya menampilkan adegan-adegan romantis akan tetapi banyak membahas berbagai masalah terkait isu feminisme dengan percontohan kasus pelecehan seksual dan berbagai stigma yang dibebankan pada perempan sejak dalam pikiran. Selain itu bumbu lainnya dalam film ini adalah berbagai adegan komedi yang ditampilkan.

Dear Nathan : Thank You Salma menjadi film yang saya rekomendasikan untuk yang belum nonton dengan berbagai konflik dan  cerita yang menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun