Rana sangat jarang terbuka pada orang lain, dalam hidupnya Rana hanya memiliki satu orang sahabat Bernama Aldo. Ikatan antara Rana dan Anya menjadi saling mengikat, Rana menjadikan Anya sebagai teman bicara yang menurutnya paling bisa mengerti bagaimana dia harus diperlakukan.Â
Sedangkan Anya kerap mengagumi cara hidup dan jalan pikiran Rana, walaupun dalam beberapa waktu Anya sadar jalan pikiran Rana mengarah pada egois.
Dalam kehidupan sosial Rana dianggap sebagai sosok yang tertutup bahkan dikucilkan karena dia hanya memiliki satu teman laki-laki yaitu Aldo, bahkan Rana dianggap memiliki kelainan ketertarikan seksual. Penyebab dari dugaan ini karena Rana memiliki banyak sifat yang identik dengan feminim.
Kepada Anya yang baru dikenalnya Rana menjadi terbuka dan menunjukan berbagai hal yang bahkan sebelumnya tidak ditunjukannya kepada siapun termasuk sahabatnya dari sejak lama yaitu Aldo.
Dua tokoh lain yang banyak disorot adalah Felma yang merupakan sahabat Anya dan Ikrar yang merupakan pacar dari Felma. Berawal dari keheranan Felma dan Anya yang ditimbulkan oleh gambar Rana dan Ikrar yang memiliki kemiripan, yang sudah tidak dapat disebut sebagai kebetulan semata.
Konflik puncak adalah hubungan masa kecil dan ikatan antara Rana dan Ikrar. Dari hubungan masa lalu inilah yang mempengaruhi sikap dan perilaku Rana yang terkesan egois dan hanya percaya jalan pikirannya sendiri.
Kelebihan Buku      : Untuk yang pertama kali mengenal karya Syahid Muhammad, konflik dan alur cerita tidak bisa ditebak. Ini menjadi kenikmatan tersendiri bagi pembaca, membuat titik klimaks didapat ketika konflik akhir diketahui.
Kekurangan Buku    : Bagi pembaca yang ingin hal-hal romansa, dalam novel ini sangat minim hal romansa karena lebih banyak dihadirkan berbagai pandangan tentang kehidupan dan masalah psikologis.
Kutipan Buku
Â
"Didalam kerumunan, dialah yang paling sunyi" (8)