Mohon tunggu...
Sutarno
Sutarno Mohon Tunggu... Pendidik -

Sedang belajar mencerdaskan anak bangsa | SMK Negeri 1 Miri Sragen | Alamat Sekolah : Jeruk, Miri, Sragen | Alamat Rumah : Harjosari RT. 02, Majenang, Sukodono, Sragen Jateng | E-mail : tarn2007@yahoo.com | Blog : tarn2007.blogspot.com | Facebook : Soetarno Prawiro | Twitter : @sutarno_rahmat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

7 Alasan Menolak Jokowi Menjadi DKI 1

25 Maret 2012   09:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:30 91220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini sama dengan membuka aib pemimpin-pemimpin yang lain. Mereka sama-sama pemimpin, mengapa Jokowi harus merendahkan pemimpin yang lain. Jika yang lain kemana-mana menggunakan pengawalan yang ketat agar ada jarak antara dirinya dengan rakyatnya, agar kelihatan gagah, agar kelihatan disegani, tetapi  Jokowi malahan meremehkan dirinya sendiri dengan cara merakyat / bersama rakyat kecil dalam kehidupannya. Inikah pemimpin yang perlu dicontoh, yang tidak umumnya pemimpin yang lain ?

5. Memindahkan PKL di Solo kok malah tumpengan, mestinya pakai satpol PP bawa penthungan + Dalmas).

Benar-benar tidak masuk akal langkah Jokowi dalam hal satu ini. Pemindahan ribuan PKL yang sudah beranak-pinak di daerah Solo (khususnya Pasar Legi dan Triwindu). Bahkan Jokowi "membius" semua PKL, sehingga PKL malah menyediakan tumpeng untuk syukuran atas pemindahan kaki lima tersebut. Sungguh tidak masuk akal, Jokowi pasti melakukan "jampi-jampi" terhadap ribuan orang tersebut. Mestinya pemindahan PKL ini mestinya mengikuti cara-cara pemimpin yang lain, yaitu harusnya melakukan pembongkaran lapak-lapak PKL tersebut secara paksa dengan mengerahkan polisi dan satpol PP. Tetapi mengapa harus tumpengan ? Jokowi diindikasikan tidak punya uang untuk menyewa satpol PP atau polisi yang bertugas. Berbeda dengan daerah lain khan !

6. Grafik kepemimpinannya di periode ke-2 kok semakin naik (Ini ndak masuk akal, mestinya semakin turun seperti yang lain).

Jokowi, lagi-lagi menampar kepala daerah-kepala daerah lain melalui kepemimpinannya. Mestinya Jokowi harus memikirkan temennya yang lain. Umumnya yang lain pada periode ke-2 kepemimpinannya semakin menurun, mengapa Jokowi malah semakin naik pamornya.  Jokowi diindikasikan tidak lulus diklat jabatan yang telah dilakukan bersama dengan pejabat yang lain. Karena materi diklat itu berisikan tentang cara menumpuk dan mengeruk materi periode ke-2 pada jabatan. Hal ini ternyata Jokowi tidak dapat mengaplikasikan seperti pemimpin yang lain.

7. Menolak pendirian pasar modern milik propinsi (Beraninya sama atasan, coba sama rakyat kecil berani ndak ...............).

Lagi-lagi Jokowi bertindak kontroversi dengan menolak mall tetapi lebih memilih mendirikan pasar tradisional. Satu lagi "kekurang cerdasan" Jokowi yang tidak seperti kepala daerah lain. Jika daerah lain lebih memilih mall, sehingga akan mendapatkan fee dari owner, Jokowi malah memilih membangun pasar tradisional, dari mana akan mendapat fee ! Mestinya khan juga harus menyingkirkan pedagang-pedagang kecil seperti pemimpin yang lain !

Dari berbagai pertimbangan tersebut, saya jelas menolak mentah-mentah Jokowi menjadi DKI 1, karena harapan saya Jokowi menjasi RI 1 atau 2, Bagaimana menurut saudara ................ ?

Semangat Pagi semuanya ................
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salam | Blog Pribadi | Facebook | Twitter
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun