Mohon tunggu...
TARMIDZI
TARMIDZI Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia SMP Citra Alam.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kak Midzi Lahir di Tangerang dan merupakan guru Bahasa Indonesia di SMP Citra Alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Negeri di Atas Awan

6 September 2023   11:01 Diperbarui: 6 September 2023   11:04 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pribadi memiliki hak cipta

Assalammualaikum teman-teman perkenalkan nama saya Hilmi Kelas 9 SMP Citra Alam, kali ini saya ingin membagikan pengalaman liburan yang penuh dengan keseruan dan kenangan. Sebelum ke pembahasan utama saya ingin membahas tentang perencanaan terlebih dahulu.

1. Perencanaan

       Ayahku tidak sabar ingin liburan ke tempat wisata untuk menjernihkan pikiran, tetapi bingung ingin pergi kemana? Bandung sudah sering, Bogor membosankan, Jogja terlalu jauh dan karena kebetulan saya sudah fieldtrip ke Dieng akhirnya Ayah ku memutuskan untuk berlibur ke Dieng tepat di hari kemerdekaan negara kita tercinta. Saya berangkat bersama Ayah, Ibu, dan Kakak.

2. Keberangkatan

       Kami bangun jam 4 pagi untuk mempersiapkan keperluan keberangkatan. Sebelum itu saya mandi, sholat subuh dan sarapan. Tidak lupa juga kami membawa bekal minuman dan makanan seperti buah-buahan, kue, mie instant, susu kotak, dll.  Untuk menuju ke Dieng setelah melihat dari YouTube mengenai jalur yang aman, kami memutuskan melewati tol Pantura. Kemudian keluar pintu tol Pekalongan lalu melewati Kajen, linggo Asri, kali bening lalu Wonosobo. Rute yang kami lewati lebih banyak melewati hutan, jalan yang naik turun dan berkelok-kelok,  tapi bisa kami lewati dengan cukup aman. Kami memutuskan menginap di Wonosobo di hotel Surya Asia (bukan di Dieng) yang jarak tempuhnya kira-kira 40 menit dari Dieng. Pertimbangannya selain untuk menghindari cuaca dingin juga karena kebetulan ada temannya Bapak yang tinggal di Wonosobo yang akan menjadi guide. Kami sampai di Wonosobo kira kira jam 02.30 menempuh waktu kira kira 8 jam. Tiba di hotel Bapak menelpon temannya untuk bertemu dan makan sore bareng. Akhirnya kami makan sore sesudah sholat Ashar di sebuah restoran yg tidak terlalu besar tapi rasanya cukup enak.

3. Hari Pertama

       Setelah bangun saya melaksanakan sholat subuh, mandi dan sarapan di hotel. Jam 7 pagi kami bersiap untuk mengunjungi tempat wisata. Teman Bapak menjemput kami ke hotel bersama 3 orang temannya. Jadi kami beriringan 2 mobil.  Tempat wisata pertama yang dikunjungi adalah curug Si Karim. Jalan yang dilalui kami, wow.... sangat menakjubkan. Karena menanjak berkelok-kelok tapi, pemandangannya sangat indah. Daerah ini bernama Klambi dan mendapat julukan sebagai Swiss van Java nya Dieng. Kami turun untuk berfoto mengabadikan keindahan alam dan ada juga beberapa mobil Jeep sewaan untuk berfoto-foto juga. Kemudian  kami ke Curug si Karim. Sesampainya di sana cukup ramai sudah banyak mobil-mobil yang parkir. Curug si Karim sangat indah dan memiliki ketinggian yang cukup tinggi, air mengalir dari atas ke bawah menuju sungai dengan jernih dan cukup dingin. Banyak pengunjung naik ke atas dengan menyebrangi jembatan kecil untuk berfoto. Curug si Karim ini berada di desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di pulau Jawa. Selesai dari curug Si Karim, kami istirahat sejenak untuk sholat jum'at dan makan siang.

        Setelah selesai makan siang perjalanan kami lanjutkan ke telaga Menjer. Danau yang cukup luas dan sangat indah. Dimana pemandangannya dikelilingi oleh bukit-bukit. Di telaga ini, ada wisata naik perahu untuk mengelilingi danau dengan tarif 90 ribu untuk satu perahu dengan muatan kira-kira 9 sampai 10 orang. Kami tidak naik perahu karena yang lain terutama yang Ibu-Ibu tidak mau dengan alasan takut. Jadi kami hanya berfoto saja. Perjalanan kami lanjutkan ke bagian atas untuk melihat telaga Menjer dari bagian atas bukit. Akan tetapi, tidak jadi karena macet dan kebetulan sedang  berlaku untuk mobil yang akan turun. Jalan yang dilalui pun hanya bisa untuk satu mobil.

       Dari telaga Menjer kami lanjutkan perjalanan ke perkebunan teh Tambi. Perkebunan ini dibangun sejak jaman Belanda dan ada pabrik pengolahannya di sekitar perkebunan, kami tidak mampir ke pabriknya. Kami hanya berfoto di perkebunan teh dan jembatan Kayu. Tidak lupa kami juga menikmati minum teh Tambi di sebuah warung sekitar. Heem..menikmati segelas teh hangat sambil melihat indahnya perkebunan teh sungguh pengalaman yang sangat luar biasa. Sayangnya karena saat itu sudah sore dan agak tertutup kabut jadi pemandangan gunung Sindoro tidak terlihat.

4. Hari Kedua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun