Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rahasia Kesehatan Orang Tempo Doeloe

31 Desember 2019   12:14 Diperbarui: 31 Desember 2019   12:25 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman kakek saya doeloe, untuk menjaga kesehatan atau mengobati ketika sakit cukup dengan bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan mereka:

- Klo sakit perut, cukup ngunyah pucuk daun jambu batu

- Klo sariawan cukup diolesi pake getah daun jarak

- Klo panas cukup dikompres dengan rendaman daun dadap

- Untuk menjaga kesehatan mata cukup ditetes dengan air pucuk pohon bambu

- Klo kena gigitan serangga cukup digosok dengan daun Balakacida/Pakoasi

- Klo mual (sekarang magh) cukup minum air parutan kunyit.

- Dan banyak lagi resep alami yang lainnya.

Foto Ilustrasi: dokpri
Foto Ilustrasi: dokpri
Kok bisa ya, orang zaman doeloe menjaga kesehatan dan mengobati sakit hanya dengan bahan-bahan alami?

Ya bisa dong! Lha wong gaya hidup dan pola makan mereka juga sangat alami!

Hampir semua yang mereka makan setiap hari adalah hasil budidaya sendiri. Padi dan sayuran nanam sendiri. Pupuknya alami, pake pupuk kandang kotoran Sapi, Domba dan Ayam.

Foto Ilustrasi: dokpri
Foto Ilustrasi: dokpri
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, mereka ternak Ayam, Bebek, Entog, Domba dan Sapi. Pakannya tidak pakai pakan konsentrat dan obat-obat kimia seperti ternak era modern sekarang. Domba dan sapi digembalakan di ladang dan di kandang dikasih pakan rumput yang diambil dari ladang dan sawah.

Ayam, Bebek dan Entog yang mereka piara juga dibiarkan berliaran disekitar rumah dan kebun mencari makan sendiri. Sore hari ayam-ayam itu akan pulang sendiri ke kandangnya dan diberi pakan dedak, bekatul dan sisa-sisa makanan di rumah.  

Foto Ilustrasi: dokpri
Foto Ilustrasi: dokpri
Klo mau makan ikan, banyak tersedia di sawah dan sungai. Mereka sudah biasa menangkap ikan di sawah dan sungai baik siang hari (mancing, nyair, ngecrik) atau malam hari. Belut dan Keong yang kaya protein juga tersedia melimpah di sawah. Mereka biasa menangkap belut malam hari (ngobor belut), karena malam hari belut keluar dari lubang dan tidur di atas lumpur di bawah air.

Buah-buahan dan umbi-umbian juga mereka tanam sendiri : Pisang, Jambu Biji, Mangga, Nangka, Rambutan, Sentul, Durian, Jeruk, Singkong, Ubi jalar, Bengkoang dll.

Foto Ilustrasi: dokpri
Foto Ilustrasi: dokpri
Jadi, semua yang mereka konsumsi setiap hari tersedia di alam dan dibudidayakan dengan cara-cara alami, tanpa bahan-bahan kimia berbahaya seperti saat ini: pakan konsentrat, obat-obat perangsang tumbuh, antibiotik, pupuk kimia, pestisida, insektisida dll.

Jadi, ya wajar jika kondisi kesehatan mereka terjaga dengan sangat baik dan kalau sakit bisa sembuh hanya dengan pengobatan alami, karena mereka hidup menyatu dan selaras dengan alam. Itulah rahasia kesehatan orang-orang tempo doeloe.

Jika Anda ingin sehat alami seperti orang-orang tempo doeloe, resepnya sederhana kembalilah ke alam, jalani pola makan dan gaya hidup sehat alami.

Gaya Hidup Sehat, Pola Makan Sehat, Sehat Alami, Kembali ke Alam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun