Mengapa sekarang semakin banyak orang mengidap kanker dan penyakit berbahaya lainnya bahkan di usia yang masih belia?
Dengan memahami tingkat pH darah, Anda akan lebih memahami akar penyebab dari kanker dan penyakit-penyakit degeneratif lainnya.
Kesehatan tubuh manusia tidak lepas dari keseimbangan berbagai kondisi yang ada di dalam tubuh, termasuk keseimbangan asam dan basa di dalam darah yang dikenal dengan istilah pH.
Menurut penelitian Dr. Enderlein, penyembuhan total penyakit kronis hanya terjadi ketika dan jika darah dikembalikan ke pH normal sedikit basa.
Tahukah Anda? Bahwa semua manusia sejatinya memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Nah agar sel kanker tidak lebih dominan, kita harus bisa membuat pH darah dalam keadaan seimbang atau lebih dominan (alkali) dari sel kanker itu sendiri. Untuk dikatakan seimbang, pH harus berada pada kadar 7,35 - 7,45.
Namun ketika pH 4,5 maka sel kanker mulai mencengkram tubuh atau lebih dominan dari sel normal. Jika pH diatas 7,1 - 14,0 (alkali) maka sel kanker tidak berdaya
Menurut Dr. Keichi Morishita dalam bukunya "The Hidden Truth of Cancer", jika darah mengembangkan kondisi yang lebih asam, maka tubuh kita pasti mendistribusikan zat asam berlebih di beberapa area tubuh tersebut sehingga darah tidak akan mampu mempertahankan kondisi alkali yang menyebabkan area-area tersebut menjadi asam dan menurunkan oksigen.
Jika kondisi ini terus berlanjut, area ini meningkat keasamannya dan beberapa akan sel mati. Sel-sel mati itu sendiri akan berubah menjadi asam. Namun, beberapa sel lain dapat beradaptasi dalam lingkungan asam tersebut. Sel-sel tersebut bertahan hidup dengan menjadi sel abnormal.
Sel-sel abnormal ini disebut sel-sel ganas (malignant). Sel-sel ganas ini tidak sesuai dengan fungsi otak atau dengan kode Memori DNS kita. Oleh karena itu, sel-sel ganas tumbuh tanpa batas dan tak terkendali, itulah yang disebut kanker.
Jadi, jika pH darah seimbang (7.1 - 7.6), maka sel kanker tak akan berkutik.
Salam sehat bahagia,
Tarjum Sahmad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H