Nah lho! Padahal kan fasilitas kesehatan di perkotaan sangat lengkap dibanding di pedesaan yang hanya ada Puskesmas dan Bidan.
Semua itu bukan soal fasilitas yang lebih lengkap dan modern, tapi terkait gaya hidup dan pola makan.
Orang-orang yang tinggal di perkotaan mengadopsi gaya hidup modern ala barat, kemana-mana naik mobil ber AC, di jalanan menghirup udara yang penuh polusi dari asap kendaraan dan cerobong asap pabrik.
Bekerja lebih banyak duduk di ruangan ber AC dan dan kurang gerak. Makan makanan instan dalam kemasan dan makanan cepat saji. Minumnya air kemasan kaleng dan botol yang mengandung bahan pengawet,pewarna, pemanis buatan.
Tanpa harus menggunakan analisa ilmiah dengan teori kesehatan yang rumit bin njlimet, dari perbedaan gaya hidup dan pola makan saja sudah kelihatan, mana yang lebih sehat. Jelas orang desa lebih sehat dibanding orang kota.
Tapi, gaya hidup orang desa yang dianggap kolot, kampungan, tidak modern, ketinggalan zaman, ternyata dari sisi kesehatan JAUH LEBIH KEREN.
Jadi mau pilih yang mana?
Gaya hidup Medern tapi tidak sehat?
Atau gaya hidup ndeso, kampungan, kolot dan ketinggalan zaman tapi SEHAT?
Tapi...
Sekarang, sebagian orang desa gaya hidupnya sudah meniru orang-orang kota yang mereka anggap modern. Sebagian besar anak-anak muda di pedesaan meniru gaya hidup orang-orang kota, karena gak mau dibilang kampungan atau ndeso.
Orang desa yang saya maksud di tulisan ini adalah yang hidup di jamannya kakek saya dulu yang gaya hidup dan pola makannya masih serba alami.
Meski demikian, jika dibandingkan secara umum sampai saat ini, ini gaya hidup orang desa masih lebih sehat dibanding orang kota.
Salam sehat bahagia,
Tarjum Sahmad
