Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kesempatan Jangan Ditunggu Tapi Dicari

3 Oktober 2015   12:12 Diperbarui: 3 Oktober 2015   12:12 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara soal peluang, saya ingat apa yang disampaikan guru SMA saya dulu saat mengajar di ruang kelas. Saya masih ingat apa pesan beliau,  bahwa peluang itu jangan ditunggu, tapi harus dicari.

Dia memberi contoh, “Menjelang ujian kelulusan (dulu namanya EBTANAS), harusnya kamu jangan hanya menunggu dapat bocoran soal atau jawaban, tapi cari. Kamu bisa cari di tempat sampah di sekitar ruang guru misalnya, siapa tahu ada lembaran soal atau lembar jawaban yang tak sengaja terbuang ke tempat sampah.”

Saya selalu ingat pesan beliau tersebut sampai saat ini. Inti pesannya adalah, “Bergeraklah, cari peluang untuk mewujudkan apa yang anda inginkan, maka anda akan jadi pememang.”

 

Kesempatan Datang Kepada Mereka yang Siap

[caption caption="Ilustrasi: unipra.ac.id"]

[/caption]

Terkait dengan kesempatan, saya juga selalu ingat apa yang ditulis Art Garner, seorang motivator, penulis buku “Why Winners Win”. Di buku tersebut Garner menulis, “Kesempatan datang kepada mereka yang siap!”

Menurut Garner, kesempatan itu datang tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Masalahnya, jika anda tidak siap ketika kesempatan itu datang, maka kesempatan itu akan diambil orang lain yang sudah siap.

Misalnya, ada seseorang yang menawarkan peluang bisnis kepada anda. Namun anda tidak mengambil peluang bisnis tersebut karena merasa tidak siap dari segi dana, skill dan waktu.

Karena anda tidak siap, teman anda menawarkan peluang bisnis tersebut kepada orang lain. Ternyata orang tersebut sudah sangat siap dari segi dana, skill dan waktu, maka diambillah peluang bisnis tersebut dan akhirnya orang tersebut meraih sukses.

Sedangkan anda hanya menjadi penonton, menyesali keadaan dan menyalahkan diri sendiri, “Seandainya waktu itu saya mengambil peluang bisnis tersebut, maka saya lah yang seharusnya sukses, bukan dia.”

Apa yang saya sampaikan di atas adalah sebuah gambaran tentang betapa penting kesiapan untuk menangkap bahkan mencari peluang. Untuk itu anda tak bisa hanya berdiam diri, menunggu nasib baik dan keajaiban datang menghampiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun