Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mau Melamar Kekasih Hati? Ini Jawaban Lugas untuk Pertanyaan Calon Mertua!

21 Oktober 2013   17:08 Diperbarui: 4 April 2017   16:12 16722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya membaca status facebook seorang teman yang unik, menarik sekaligus menggelitik di salah satu grup yang saya ikuti.

Dia menanyakan, kalimat apa yang paling tepat dikatakan kepada sang calon mertua ketika dia nanti melamar kekasihnya.

Seperti apa statusnya? Ini dia:

"Pak, izinkan saya meminang putri bapak untuk menyempurnakan setengah agama saya, dan menjaga saya dari perbuatan ma'shiyat yang dimurkai oleh-Nya."

Ada saran kata dan kalimat yang lain?

*Bingung n butuh bantuan*

Beberapa orang temannya memberi saran yang tak kalah menarik. Berikut saran untuk Bagoes, sang penulis status dari teman-teman fb-nya.

Sri: Udah bagus tuh kata2 nya tinggal action nya...hehe...
Sebelum menyakinkan camer, ada baiknya mas Bagus menyakinkan juga sama calon istri nya, kalo dia nya udah mantap, bisa membantu untuk ikut menyakinkan ayahnya. Yang penting, karena berbicara dengan orang tua, harus tetep sopan, bagaimana pun mereka harus tetep kita hormati.

Gagal atau berhasil, dua-duanya adalah sebuah awal untuk memulai langkah selanjutnya... Good luck ya.

Lily: Saya tambahin dikit ya mas Bagoes, "dan saya berjanji akan menjaga putri bapak seperti bapak menjaganya"

Heri: Tambahin lagi gus, "Jika Bapa berkenan izinkan saya utk membahagiakan putri bapak dunia-akherat." Klo ditolak, cariiii lagiiii gussss..

Heinrich
: Yang penting niatnya tulus dan kalau mas bersungguh-sungguh dan mbaknya juga, saya pikir Bapaknya juga bisa ngerti, dicoba dulu aja mas. Kalau gak diterima ya cari aja yang lain.. Hehe

Temen saya punya cerita, mas Bagoes. Dulu nikah gak punya apa-apa loh, mulai beneran dari nol. Baik si suami maupun si istri. Modal si cowoknya cuma modal nekad, sama orang tua cewek justru malah gak di restui (pihak ibunya loh ya) soalnya si cowok itu terkenal gak bener, tukang minum-minum dan sebagainya. Di tetangga di cap nakal. Tapi ayahnya sih merestui aja asalkan niatnya bener.

Ceritanya itu baru ketemu tiga bulan, langsung disuruh cepet-cepet nikah tapinya..haha. Dan nikah pun pake uang dari berdua tanpa bantuan dari kedua pihak orang tua loh, sampai acara ngutang sana-ngutang sini, bahkan cincin pernikahan pun sampai dijual loh buat bayar utang.

Nah, singkat cerita badai pun dilalui pasangan tersebut, si cowok juga perlahan mengubah kebiasaan minum-minum dan kebiasaan lainnya. Sekarang dari usahanya bisa menikmati hasilnya deh, meski harus berjuang dengan hal lain.

Ruby : Mas Bagoes jangan terlalu banyak belajar aja, imbangi dgn praktek nyata ya...hehehe. Dulu sih saya ngelamar yg penting PD dulu n jgn grogi, bicara apa adanya tp jujur.

Nelia: Naahh..dukungan udh didpt, berdo'a udah tentu.. saatnya tunjukkan merah mu mas Bagoes...ikhtiar mksdnya.. hehe...Insya Allah niat n tindakan yg baik diijabbah oleh Allah.

De'na : Ikut semangatin mas Bagus chayooo.

Saya ikutan nimbrung :

Tarjum : Menurut Om sih kata-kata pembuka lamarannya sudah cukup bagus. Yang harus dipikirkan justru pertanyaan lanjutan dari calon mertua setelah mendengar kalimat lamaran tersebut :)

Umpamanya camer bertanya: "Kamu yakin bisa menjaga dan membahagiakan putri saya?" (sorot matanya tajam seakan menembus jantung..:D)

Umpamanya mas Bagus menjawab dengan tegas dan percaya diri : "Ya, insya allah saya bisa menjaga, membimbing dan membahagiakan putri Bapa!"

Calon mertua nanya lagi: "Apa bukti dari keyakinan kamu itu? Karena Bapak gak butuh janji dan kata-kata manis!" (Nah, lho! :D)

Meyakinkan apa tidak jawaban dari pertanyaan ini yang mungkin akan menentukan lamarannya diterima apa tidak..hehe...

Bagoes : "Nah terus kalau di tanya seperti itu musti jawab gimana om?

Tarjum : Jawab aja dengan yakin dan percaya diri kesiapan mas Bagoes, baik kesiapan fisik, mental dan materi. Umpamanya secara finansial mas Bagoes sudah mapan, kerja dimana, penghasilan berapa, udah punya rumah sendiri atau apartemen umpamanya.

Coba bayangkan jika anda jadi orang tua. Lalu anak kesayangannya dilamar oleh pria badung yang kepribadiannya buruk, pengangguran lagi. Akan relakah orang tua membiarkan anaknya menikah dengan pria seperti itu? Saya kira tidak!

Orang tua mana pun tentu tak ingin setelah nikah nanti, anaknya hidup sengsara kan? Bukan berarti dia matre, tapi ini hal yang realistis diharapkan orang tua untuk masa depan anak tercintanya. Yang dilihat camer dari calon mantunya biasanya karakter dan kepribadiannya. Setelah itu, sudah kerja apa belum atau sudah punya penghasilan apa belum.

Saya ngasih masukan seperti ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sendiri, tanpa maksud menggurui.

Dulu waktu saya pacaran dengan ibunya anak-anak, ortu dan keluarga besar pacar tercinta dukung saya banget, karena walaupun saya bukan anak orang kaya, mereka tahu saya bukan pemuda bandel. Saya juga sudah kerja, punya penghasilan dan mandiri. Artinya camer percaya, jika nikah nanti saya tak akan menyengsarakan anaknya.

Bagoes : Terima kasih semua untuk masukannya.

Anda sudah siap dan mantap untuk melamar sang pujaan hati. Jangan ragu, segera temui sang calon mertua, katakan maksud anda dengan penuh keyakinan dan percaya diri :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun